Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Tembak Mati Begal di Medan, Disebut Sama Sadis dengan Pelaku

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Rahmat Utomo
Wali Kota Medan Bobby Nasution (2 dari kiri) saat menghadiri paparan kasus begal mahasiswa UMSU di Mapolrestabes Medan, Kamis (22/6/2023)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Wali Kota Medan, Sumatera Utara Bobby Nasution meminta polisi menindak tegas para pelaku begal di wilayahnya. Menurutnya, aksi begal di Medan sudah sangat meresahkan.

Jika menang dirasa perlu, Bobby mempersilakan polisi untuk menembak mati para pelaku begal.

"Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas, apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali. Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati," ujar Bobby di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/7/2023). 

Ungkapan menantu Presiden Joko Widodo tersebut mendapat banyak kritikan, terutama dari sejumlah lembaga yang memperjuangkan hak asasi manusia (HAM).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bobby Nasution Minta Polisi Tindak Tegas Begal: Tembak Mati

Didesak untuk minta maaf

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mendesak Bobby untuk menarik pernyataanya dan meminta maaf.

Menurut Kontras, usulan tembak mati itu merupakan bentuk pengabaian terhadap HAM dan mendukung tindak sewenang-wenang pihak kepolisian.

Hal ini bertentangan dengan Peraturan Kapolri (Perkap_ Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian.

"Perkap tersebut juga mengatur bahwa anggota Polri dalam pelaksanaan tugasnya harus mempertimbangkan penggunaan kekuatan dan tidak menjadikan penggunaan senjata api sebagai mekanisme utama," kata Wakil Koordinator Badan Pekerja Kontras, Tioria Pretty dikutip dari Kompas.com (12/7/2023).

Pretty menegaskan, Bobby sebagai wali kota semestinya melindungi semua warganya.

Baca juga: 85 Wali Kota Se-Indonesia Kumpul di Makassar, Bobby Nasution Juga Hadir di Gala Dinner

Sama sadisnya dengan pelaku begal

Sementara itu, Wakil Direktur LBH Medan M Alinafiah menyebut penanganan begal harus berlandaskan HAM.

Oleh karena itu, pihaknya juga mengecam unggahan Bobby terkait usulan tembak mati pelaku begal di Medan.

"Seruan ini diduga merupakan sikap yang bertentangan dengan hukum & HAM, sebab hal tersebut mengarah kepada dugaan pembunuhan tanpa prosedur hukum dan putusan pengadilan extrajudicial killing," ujar Alinafiah dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, usulan itu bahkan tak jauh berbeda dengan sadisnya para pelaku begal saat beraksi.

"Harusnya Wali Kota Medan dapat mengoreksi diri sebab dengan maraknya aksi kriminalitas begal dan geng motor ini pastinya dipertanyakan kemanfaatan dan ketepatan program kerja Pemko Medan saat ini," ujarnya.

Baca juga: Dikritik karena Minta Polisi Tembak Mati Begal, Bobby: Tanya Masyarakat

Klaim melindungi warga

Di satu sisi, Bobby mengklaim usulannya itu berdasarkan keluhan masyarakat di lapangan.

"Tanya kepada masyarakat, kondisinya, para korban-korban begal di Kota Medan yang sudah banyak. Kalau saya, wajib mendukung masyarakat. Itu kalau saya ya," kata Bobby.

Tanggapan Bobby tersebut disampaikan usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7/2023).

(Sumber: Kompas.com/Hendra Cipto, Rahmat Utomo, Singgih Wiryono | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief, Dani Prabowo)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi