Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Cerita Pengemudi Ojol Mengaku Kerap Alami Pelecehan Seksual, Begini Modusnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi ojek online, tarif baru ojek online
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi cerita pengemudi ojek online (ojol) yang mengaku kerap mengalami pelecehan seksual dari pelanggan, viral di media sosial.

Dalam unggahannya, ia menyebut aksi pelecehan seksual itu dilakukan oleh pelanggan pria. Pelecehan seksual itu dialami pengemudi ojol tersebut bukan hanya sekali, tapi beberapa kali.

Pihaknya menyayangkan pihak perusahaan tempatnya bekerja tidak memiliki pilihan alasan "pelecehan seksual" di halaman penilaian pengemudi.

Unggahan selengkapnya dapat dilihat di sini: Cerita pengemudi ojol kerap alami pelecehan seksual. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan itu pun banyak direspons oleh sesama pengemudi ojol lain yang juga menceritakan pengalaman serupa.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Kebakaran Kedai Filosofi Kopi Melawai, Begini Kronologinya

Sekali dalam sebulan

Kepada Kompas, Kamis (13/7/2023), pria yang akrab disapa Maspim itu mengaku telah mengalami pelecehan setidaknya sekali dalam satu bulan.

"Dalam sebulan, paling tidak ketemu sekali model penumpang kaya begini, tapi yang parah tidak terlalu sering, dalam setahun bisa 2-3 kali," kata Maspim.

Ia menceritakan salah satu pengelaman yang membuatnya trauma.

Saat itu, aplikasi tempatnya bekerja belum menyamarkan nomor ponsel pengemudi dan pelanggan. Dia mengaku menerima penumpang dari area perkantoran di Jakarta Selatan.

Menurutnya, penumpang tersebut berusia sekitar 50 tahunan dan memanggilnya dengan sebutan "dik".

Selama perjalanan, penumpang tersebut selalu mengajaknya berbicara untuk mengalihkan fokusnya.

Di saat dia tidak terlalu fokus, tangan penumpang memegang bagian paha hingga ke area kelaminnya. 

"Waktu itu saya pertama kali dapat penumpang model begini. Saya menyadari dengan cara menangkis, coba cara ngebut dan zig-zag, tapi tetap saja dia tidak berhenti. Sampai tujuan, dia turun dan yang bikin saya shock, dia bilang 'Nomor WA-nya yang di aplikasi kan?," ujarnya.

Ia menuturkan, penumpang itu juga sempat menghubunginya di malam hari.

Melalui pesan WhatsApp, pelaku bahkan mengajaknya jalan-jalan dengan imbalan uang. Ia juga dikirimi foto-foto tak senonoh oleh penumpang tersebut.

Baca juga: Viral, Video Seorang Pria Disebut Lakukan Ekshibisionisme di KRL, KCI Buka Suara

 

Banyak dialami pengemudi lain

Ia pun langsung memblokir kontak pria tersebut dan menceritakan pengalamannya ke pengemudi ojol lainnya.

"Ternyata mereka rata-rata pernah mengalami hal serupa. Pengalaman kaya gini sudah biasa dialami oleh driver online," kata dia.

Bahkan, ia menyebut beberapa teman ojolnya dipecat karena melawan dengan cara kekerasan.

Dari pengalaman itu, para pengemudi ojol kini memilih untuk diam dan tidak melawan.

Jika mengalami pelecehan seksual, dia kini memilih untuk menurunkan penumpang di tengah jalan dan menghubungi call center tempatnya bekerja untuk pembatalan.

"Untuk penindakan ke customer kita tidak tahu tindak lanjutnya. Semoga kejadian tidak terulang lagi," kata dia.

Karena semakin banyak pelecehan seksual dialami para pengemudi ojol, ia meminta kepada Gojek agar menyediakan alasan lengkap memberi bintang 1 ke penumpang.

Sebab, saat ini belum ada alasan pelecehan seksual dalam kolom penilaian tersebut.

"Dari alasan ini bisa dilihat berapa banyak driver yang mengalami pelecehan seksual. Gojek bikinlah tim khusus untuk menangani ini, mulai dari pendampingan psikologi sampai laporan ke pihak berwajib," tuturnya.

Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Terlibat Cekcok dengan Polisi Saat Diberhentikan, Ini Kronologinya

Respons Gojek

Menanggapi hal itu, Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Rubi W Purnomo menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pihak dalam ekosistem Gojek adalah hal paling utama.

"Gojek tidak mentolerir dan akan menindak tegas segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual," kata Rubi dalam keterangannya, Kamis.

Ia menuturkan, Gojek langsung menindaklanjuti secara serius setiap laporan, termasuk dugaan tindakan asusila, kekerasan, dan pelecehan seksual yang dialami setiap pihak dalam Gojek.

Kepada korban, Rubi menyebut pihaknya siap menawarkan pendampingan secara psikis.

Gojek juga siap untuk mendukung dan bekerjasama dengan pihak yang berwajib jika korban melakukan pelaporan secara hukum.

Jika menemukan pelanggaran, pihaknya mengimbau kepada pengguna atau mitra untuk memanfaatkan tombol darurat di aplikasi Gojek atau menghubungi call center.

"Segala laporan terkait kekerasan seksual akan ditindak lanjuti dengan hati-hati, rahasia, dan berperspektif korban," tegasnya.

Selain melalui pelatihan tatap muka secara berkala, Gojek juga mengimbau mitra untuk melihat modul pelatihan "Kenali dan Hindari Pelecehan Seksual" serta "Cara Melapor Kasus Pelecehan Seksual" di aplikasi driver.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi