Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan E-commerce India Ganti 90 Persen Stafnya dengan AI Chatbot

Baca di App
Lihat Foto
da-kuk
ilustrasi artificial intelligence
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Perusahaan e-commerce asal India, Dukaan, mengganti 90 persen stafnya dengan chatbot kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Chatbot adalah jenis perangkat lunak yang dapat melakukan percakapan otomatis dengan pengguna melalui teks atau suara.

Chatbot digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk layanan pelanggan dan pemasaran. Chatbot juga dapat diprogram untuk menjawab pertanyaan spesifik dan melakukan fungsi tertentu. 

Baca juga: Chatbot AI Google Bard Kini Mengerti Bahasa Indonesia

Chatbot lebih cepat jawab pertanyaan pelanggan

Dikutip dari CNN, CEO perusahaan Dukaan yang berbasis di Bangalore, India, Summit Shah mengatakan, chatbot dapat menanggapi pertanyaan pelanggan secara instan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut dia, staf menanggapi pelanggan setelah beberapa waktu dengan rata-rata satu menit dan 44 detik sehingga chatbot lebih cepat menanggapi pelanggan dibanding dengan stafnya.

Oleh karena itu, waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah pelanggan juga turun hampir 98 persen saat mereka berinteraksi dengan chatbot.

Shah mengungkapkan, pemutusan hubungan kerja untuk stafnya adalah keputusan sulit, tetapi perlu dilakukan.

“Mengingat keadaan ekonomi, startup memprioritaskan profitabilitas daripada berjuang untuk menjadi unicorn, dan begitu juga kami,” kata dia melalui akun Twitter-nya. 

Baca juga: 3 Chatbot AI Selain ChatGPT untuk Jawab Pertanyaan, Apa Saja?

Biaya menjadi semakin rendah

Dengan menggunakan teknologi AI tersebut, perusahaan mengaku dapat memangkas biaya fungsi dukungan pelanggannya sekitar 85 persen.

Ia menambahkan, bisnis di perusahaannya itu telah lama mengalami kendala seperti respons kepada pelanggan yang tertunda dan ketersediaan staf yang terbatas.

Menurut Shah, dia percaya di masa depan ketika AI dan manusia dapat bekerja sama, masing-masing akan melakukan yang terbaik.

Selain itu, dia juga sedang mencoba peluang untuk menggunakan AI dalam pekerjaan yang melibatkan desain grafis, ilustrasi, dan ilmu data.

Namun, Shah menuturkan, Dukaan masih merekrut sejumlah karyawan untuk berbagai pekerjaan lain, seperti bidang teknik, pemasaran, dan penjualan.

 

Mulai PHK karyawan sejak 2022

Dikutip dari FinancialExpress, Dukaan awalnya memecat 23 staf pada September 2022. Kemudian pada bulan ini, Dukaan kembali memecat sebanyak 57 staf sehingga total staf yang sudah dipecat oleh Dukaan sebanyak 80 orang.

Keputusan Shah memecat 90 persen pekerja dan menggantinya dengan AI chatbot tak luput dari berbagai kecaman online setelah dirinya membuat pernyataan di Twitter.

Dikutip dari TheNews, ahli teknologi dan orang-orang menyatakan keprihatinan atas AI yang mengambil alih pekerjaan manusia.

Banyak pengguna Twitter yang mengkritik pilihan Shah yang dinilai tidak berperasaan dengan mengorbankan stafnya.

“Seperti yang diharapkan, tidak ada penyebutan tentang 90 persen staf yang diberhentikan. Bantuan apa yang diberikan kepada mereka?” tanya seorang pengguna.

“Mungkin itu adalah keputusan yang tepat untuk bisnis, tetapi seharusnya tidak berubah menjadi sebuah perayaan/pemasaran tentang hal itu,” tulis yang lain.

Atas banyak respons tersebut, Shah membalas satu komentar di Twitter bahwa ia akan mengunggah tentang bantuan untuk stafnya di LinkedIn.

Ia memilih tidak mengunggahnya di Twitter bukan tanpa sebab. Dia beralasan, banyak orang di Twitter mencari keuntungan dan bukan simpati.

Baca juga: AI atau Kecerdasan Buatan Jadi Co-Author di Jurnal Ilmiah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi