Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poin-poin Curhatan Dele Alli Saat Ceritakan Masa Kelam di Luar Lapangan

Baca di App
Lihat Foto
AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS
Dele Alli tampak kecewa seusai gagal menyelesaikan peluang pada laga Tottenham vs Brighton & Hove Albion dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, 23 April 2019. Terkini, Dele Alli mengaku sempat menjalani masa kelam dalam kariernya sebagai pesepak bola.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Pesepak bola berkebangsaan Inggris, Dele Alli, pernah melalui situasi sulit selama berkarier.

Setelah bersinar pada beberapa musim bersama Tottenham Hotspur di Liga Inggris, Dele Alli mulai menunjukkan penurunan karier dan mendapatkan menit bermain yang minim.

Dele Alli yang tak kunjung kembali menemukan bentuk permainan terbaik kemudian dilepas oleh Tottenham Hotspur status bebas transfer pada awal 2022.

Lalu, dia bergabung dengan klub peserta Liga Inggris lainnya, yakni Everton.

Dele Alli pun belum mendapatkan banyak kesempatan setelah bergabung dengan klub berjulukan The Toffees tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan, dia sempat dipinjamkan ke klub peserta Liga Turki, Besiktas, dari Agustus 2022 hingga Juni 2023.

Baca juga: Sepak Terjang Luis Suarez, Legenda Sepak Bola Spanyol Peraih Ballon dOr

Kini, gelandang berusia 27 tahun itu telah merampungkan masa pinjaman di Besiktas dan masih berstatus pemain Everton.

Dele Alli tampak masih harus bekerja keras untuk kembali menemukan sinarnya dalam dunia sepak bola profesional.

Selain mengalami kesulitan dalam karier sepak bola, Dele Alli juga pernah melalui masa kelam di luar lapangan hijau.

Dia menceritakan masa kelam tersebut dalam wawancara bersama mantan pemain Manchester United, Gary Neville, yang kemudian videonya diunggah di saluran YouTube The Overlap pada Kamis (13/7/2023).

Setelah satu hari beredar di YouTube, video tersebut sudah ditonton sebanyak 3,6 juta kali.

Berikut poin-poin curhatan Dele Alli saat ceritakan masa kelam di luar lapangan:

Baca juga: Sosok dan Harta Kekayaan Sheikh Jassim, Triliuner Qatar yang Mengincar Manchester United

Dilecehkan saat kecil

Dele Alli mengaku pernah dilecehkan secara seksual oleh teman ibunya saat masih berusia enam tahun.

Lalu, Dele Alli yang memiliki darah Nigeria juga pernah dikirim ke Afrika untuk pendisiplinan.

"Itu (masa kecil) adalah sesuatu yang belum banyak saya bicarakan. Saya pikir ada beberapa insiden yang bisa memberikan Anda pemahaman singkat," kata Alli kepada Neville, dikutip dari The Guardian.

"Pada usia enam tahun, saya dilecehkan oleh teman ibu saya yang sering berada di rumah. Ibu saya adalah seorang pecandu alkohol," ujar Alli.

"Itu terjadi saat berusia enam tahun. Saya dikirim ke Afrika untuk belajar disiplin," imbuhnya.

Baca juga: Viral, Cerita Pengemudi Ojol Mengaku Kerap Alami Pelecehan Seksual, Begini Modusnya

Merokok dan berurusan dengan narkoba

Lalu, pada usia yang masih sangat muda, Alli juga sudah mulai merokok dan berurusan dengan narkoba.

"Saat berusia tujuh tahun, saya mulai merokok. Lalu, pada usia delapan, saya mulai berurusan dengan narkoba," ucapnya.

Baca juga: Apa Efek Narkoba jika Dikonsumsi Balita? Ini Kata BNN dan Ahli UGM

Khawatir disingkirkan oleh keluarga angkat

Alli merasa menjadi individu yang lebih baik setelah dirinya diadopsi pada usia 12 tahun.

Namun, bukan berarti permasalahan hidup Alli berhenti sampai di situ.

Setelah diadopsi, dia justru merasa takut untuk terbuka dengan keadaannya karena khawatir akan disingkirkan.

"Pada usia 12 tahun, saya diadopsi oleh kelurga yang luar biasa. Saya tidak bisa meminta yang lebih baik," kata Alli, dikutip dari Evening Standard.

"Mereka luar biasa, banyak membantu saya, dan itu adalah hal lain. Anda tahu, setelah saya mulai tinggal bersama mereka, sulit bagi saya untuk benar-benar terbuka kepada mereka," ungkap Alli.

"Karena saya merasakan di dalam diri saya, itu bisa membuat saya tersingkir lagi," tutur pesepak bola kelahiran 11 April 1996 tersebut.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata untuk Keluarga Jelang Libur Sekolah 2023

Kecanduan obat tidur

Setelah pengalaman buruk yang ia alami sejak kecil, Alli merasa bermasalah secara mental.

Alli kemudian mulai kecanduan obat tidur yang ia yakini bisa mengatasi rasa trauma dan membantu kariernya sebagai pesepak bola.

Saat ini, dia telah menyadari bahwa pengunaan obat tidur bukanlah langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

"Saya kecanduan obat tidur, dan mungkin ini masalah yang Anda tahu, tidak hanya saya (yang kecanduan)," ujar Alli.

"Dengan jadwal kami, pertandingan, harus bangun pagi-pagi untuk berlatih, kadang-kadang meminum obat tidur dan bersiap untuk esok hari adalah hal yang penting," imbuhnya.

"Tetapi ketika Anda hancur seperti saya, itu jelas dapat memiliki efek sebaliknya," kata Alli yang mengaku pernah menyembunyikan kecanduan obat tidur dari keluarganya.

Baca juga: Rutin Minum Obat Diabetes Disebut Bikin Ginjal Rusak, Benarkah?

Temukan lagi gairah bermain sepak bola

Dele Alli sempat berpikir untuk pensiun dini setelah banyak hal buruk terjadi kepada dirinya, baik di dalam maupun luar lapangan.

Akan tetapi, dia telah menemukan kembali gairah bermain sepak bola seusai menjalani rehabilitasi.

"Apa yang saya lalui, Anda tahu, membantu saya untuk benar-benar memahami tujuan saya," ujarnya.

"Saya pikir saya telah menunjukkan kepada orang-orang apa yang bisa saya lakukan di dalam lapangan dan sekarang perasaan saya sudah kembali," ujarnya lagi.

Baca juga: 7 Jenis Olahraga yang Bisa Memperpanjang Umur, Apa Saja?

Saat ini, Alli merasa telah kembali ke saat-saat di mana dirinya berjuang untuk mendapatkan tempat di skuad utama Tottenham Hotspur.

"Rasanya seperti sebelum saya pergi ke Tottenham, ketika saya harus membuktikan banyak hal. Saya ingin berjuang dan saya merasakan begitu banyak cinta serta semangat tentang sepak bola," kata Alli.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi