Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita Perancis Kejatuhan Meteorit Seberat 4 Ons Saat Tengah Ngopi Pagi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi meteorit, meteor jatuh ke Bumi
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seorang wanita di Schirmeck, Perancis baru-baru ini merasakan pengalaman luar biasa di tengah acara santap kopi bersama temannya.

Saat itu, Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 4 pagi, dirinya sedang bersantai di teras sembari menyaksikan fajar menyingsing di atas lembah Bruche.

Di tengah suasana sunyi, tiba-tiba terdengar suara "pum" dari atap sebelah terasnya disertai benda kecil jatuh.

"Detik berikutnya, saya merasakan goncangan di tulang rusuk. Saya pikir itu binatang, kelelawar!" ujar wanita yang tidak mau disebutkan namanya, diberitakan media lokal DNA, Kamis (13/7/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Profesor Harvard Temukan Potongan Teknologi Alien dari Meteor di Papua Nugini, Bagaimana Bentuknya?


Sempat dikira potongan semen

Semula, dia dan temannya mengira benda tersebut adalah potongan semen yang kerap diaplikasikan di atap rumah.

Namun, benda asing itu tampak berbeda dan tidak berwarna seperti potongan atap. Penduduk Schirmeck ini pun membawa benda itu ke tukang atap untuk diperiksa.

Sesuai dugaan, tukang atap mengatakan bahwa benda tersebut tidak terbuat dari semen. Bahkan, mengejutkannya, kerikil kecil itu terlihat seperti batu luar angkasa atau meteorit.

Meteorit sendiri merupakan batu-batu luar angkasa yang memasuki atmosfer dan jatuh ke permukaan Bumi.

Meteorit dapat menyentuh atau masuk ke permukaan Bumi lantaran meteoroid (batu luar angkasa) yang tidak terbakar habis di atmosfer.

Jika terbakar habis di atmosfer dan tidak sempat masuk ke Bumi, maka benda luar angkasa ini dinamakan meteor.

Wanita itu pun melanjutkan perjalanan pencarian "identitas" benda misterius itu sampai pada ahli geologi, Thierry Rebmann.

Baca juga: Apa Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet? Berikut Penjelasannya

Diduga meteorit, mengandung besi dan silikon

Menurut Rebmann, potongan batu berukuran hampir 4 ons itu tampaknya mengandung campuran besi serta silikon, dan dugaan besar merupakan meteorit.

Dilansir dari Newsweek, Jumat (14/7/2023), dia pun mengungkapkan, fenomena orang tertimpa benda luar angkasa sangat jarang terjadi.

Sebenarnya, hampir 50 ton material meteorit diperkirakan telah menghujani Bumi setiap harinya.

Namun, sebagian besar berukuran sangat kecil dan jatuh ke lautan, yang menutupi sekitar 70 persen permukaan planet.

Selain itu, saat ditemukan di darat, sulit untuk membedakan antara meteorit dengan batuan Bumi hanya dari penampilannya.

Kendati demikian, di beberapa tempat seperti gurun pasir atau es, batuan luar angkasa ini lebih mudah untuk dikenali.

"Sangat jarang, di lingkungan beriklim kita untuk menemukannya," kata Rebmann.

"Mereka menyatu dengan elemen (batu Bumi) lain. Di sisi lain, di lingkungan gurun, kita bisa menemukannya dengan lebih mudah," lanjutnya.

Insiden orang yang diduga tertabrak meteorit bukan kali pertama ini terjadi. Beberapa kali diklaim sepanjang sejarah, tetapi kasus ini sering kali kekurangan bukti.

Adapun kasus meteorit "menabrak" manusia pertama yang terkonfirmasi terjadi di Amerika Serikat hampir 70 tahun yang lalu.

Kasus ini melibatkan Ann Hodges dari Sylacauga, Alabama, yang terkena meteorit seberat 8 pon atau sekitar 3,6 kilogram.

Berlangsung pada November 1954, kala itu Ann Hodges harus mengalami memar parah akibat batu luar angkasa yang jatuh dari atap rumahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi