Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pakaian Adat di Aturan Seragam Sekolah Terbaru, Kemendikbud Ristek: Tidak Wajib

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@tanyarlfes
Tangkapan layar twit soal aturan seragam sekolah terbaru, termasuk pakaian adat
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Memasuki tahun ajaran baru, siswa diharuskan mengenakan seragam sekolah sesuai aturan terbaru.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 50 Tahun 2022 mengatur, terdapat tiga jenis seragam, yakni seragam nasional, pramuka, dan pakaian adat.

Informasi tersebut salah satunya dibagikan warganet Twitter ini, Jumat (14/7/2023), yang memprotes penggunaan baju adat sebagai seragam sekolah.

"MASA PAKAIAN ADAT SIH," tulisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanggapi twit tersebut, beberapa warganet turut memprotes kebijakan seragam sekolah terbaru.

"Emang ada pengaruhnya SERAGAM sama kecerdasan dan pembentukan karakter siswa?" komentar salah satu warganet.

"Pakaian adat ini coba dikaji ulang deh, kek sepet bgt lho liat kebaya/surjan bawahnya celana/rok asal2an gitu. Mending gak usah sih," kata warganet lain.

Lantas, bagaimana aturan seragam sekolah terbaru? Benarkah pakaian adat termasuk di dalamnya?

Baca juga: Kemendikbud Resmi Terbitkan Aturan Wisuda TK-SMA Tidak Wajib


Pakaian adat bukan seragam wajib

Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto menjelaskan, pakaian adat sebagai seragam tercantum dalam Pasal 4 Permendikbud Ristek Nomor 50 Tahun 2022.

Pasal 4 tersebut mengatur bahwa:

"Kata 'dapat' di sini berarti tidak wajib. Pemerintah daerah boleh mengatur pengenaan pakaian adat, boleh juga tidak," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/7/2023).

Menurut Anang, aturan ini bermaksud mengakomodasi keberadaan beberapa peraturan di tingkat daerah terkait pakaian adat bagi peserta didik pada hari-hari tertentu.

Bukan hanya itu, dia mengatakan, salah satu poin penting dalam Permendikbud Ristek adalah tidak boleh membebani peserta didik dari keluarga tidak mampu.

Bahkan, Pasal 12 mengatur, pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah, serta masyarakat dapat membantu pengadaan seragam sekolah dan pakaian adat bagi siswa kurang mampu.

"Pasal 13 mengatur, sekolah tidak boleh mengatur kewajiban dan/atau memberikan pembebanan kepada orangtua atau wali peserta didik untuk membeli pakaian seragam sekolah baru pada setiap kenaikan kelas dan/atau penerimaan peserta didik baru," ujarnya.

Baca juga: Penjelasan Kemendikbud soal Masalah PPDB 2023 Jalur Zonasi, Pemda Dinilai Lebih Tahu

Aturan seragam sekolah terbaru

Sementara itu, merujuk Permendikbud Ristek Nomor 50 Tahun 2022, aturan seragam sekolah berlaku bagi peserta didik sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

Berikut aturan seragam sekolah terbaru:

1. Model dan warna seragam nasional
  • SD/SD Luar Biasa: atasan kemeja berwarna putih dan bawahan celana atau rok berwarna merah hati.
  • SMP/SMP Luar Biasa: atasan kemeja berwarna putih dan bawahan celana atau rok berwarna biru tua.
  • SMA/SMA Luar Biasa/SMK/SMK Luar Biasa: atasan kemeja berwarna putih dan celana atau rok berwarna abu-abu.
2. Model dan warna seragam pramuka

Model dan warna pakaian seragam pramuka mengacu pada model dan warna seragam pakaian yang ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

3. Model dan warna seragam khas sekolah

Selain seragam nasional dan pramuka, sekolah juga dapat mengatur pakaian seragam khas bagi peserta didik.

Adapun model dan warna seragam khas sekolah yang ditetapkan, perlu memperhatikan hak setiap siswa untuk menjalankan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Model dan warna pakaian adat

Ditetapkan pemerintah daerah, model dan warna pakaian adat harus memperhatikan hak setiap siswa untuk menjalankan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai keyakinannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi