Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Malaysia Airlines Ditembak Jatuh di Perbatasan Ukraina-Rusia

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MENAHEM KAHANA
Dalam foto yang diambil pada 11 November 2014 ini, penyelidik Belanda didampingi oleh pemberontak bersenjata pro-Rusia tiba di dekat puing-puing Malaysia Airlines MH17, di lokasi kecelakaan dekat desa Grabove, timur Ukraina. MH17 jatuh menewaskan 298 orang di wilayah terpencil yang dikuasai pemberontak di timur Donetsk.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pesawat Malaysia Airlines MH17 penerbangan dari Amsterdam, Belanda ke Malaysia ditembak jauh di perbatasan Ukraina-Rusia pada 17 Juli 2014.

Dalam insiden itu, seluruh penumpang yang berjumlah 298 dinyatakan tewas. Sebagian besar di antaranya merupakan warga negara Belanda.

Dikutip dari History, wilayah perbatasan Ukraina-Rusia saat itu sedang dilanda perang.

Ini adalah penerbangan Malaysia Airlines kedua yang hilang pada 2014, setelah penerbangan 370 jatuh di Samudera Hindia pada 8 Maret 2014.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Foto Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Bawah Laut, Ini Faktanya

Kronologi

Pesawat Malaysia Airlines lepas landas dari Amsterdam, Belanda pada pukul 10.31 waktu setempat.

Penerbangan itu dijadwalkan melintas di atas perbatasan Ukraina-Rusia yang telah menerapkan pembatasan ketinggian minimum sejak tiga hari sebelumnya.

Pembatasan ini dilakukan untuk untuk mencegah pesawat terjebak dalam potensi baku tembak.

Pesawat melakukan kontak dan terbang ke jalur pedesaan sesuai dengan batasan. Namun, Malaysia Airlines menghilang beberapa jam kemudian atau 30 mil dari perbatasan.

Selain itu, tak ada sinyal bahaya yang diterima.

Baca juga: PBB Setuju Adili Rusia terkait Penembakan Malaysia Airlines MH17

Diketahui, jalur tersebut telah disetujui oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional dan negara-negara yang menguasai wilayah udara tersebut.

Meski kabar penyebab hilangnya Malaysia Airlines sempat simpang siur, pesawat itu diduga telah ditembak oleh separatis Rusia yang tidak terlatih.

Setelah penyelidikan, kotak hitam pesawat akhirnya ditemukan empat hari kemudian, sekaligus mengonfirmasi penyebab hilangnya pesawat.

Melalui kotak hitam itu, terungkap bahwa ada objek bertenaga tinggi meledak dekat kokpit, sebelum pesawat mendekati perbatasan.

Akibat ledakan itu, ruang kokpit dan bagian pesawat terpisah sepenuhnya.

Baca juga: Kremlin Bantah Putin Terlibat Penembakan Pesawat Malaysia Airlines MH17

 

Temuan

Memerlukan waktu 15 bulan untuk mencari tahu dari sisi mana proyektil itu berasal.

Pada Oktober 2015, penyelidik Belanda mengetahui bahwa ledakan itu disebabkan oleh rudal buatan Rusia.

Pada Juni 2016, sekelompok penyelidik internasional menerbitkan foto sebagian besar rudal buatan Rusia yang ditemukan di lokasi kecelakaan.

Setelah empat tahun mengumpulkan bukti, sebuah rilis resmi dari Belanda dan Australia pada 2018 mengatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines ditembak dengan rudal buatan Rusia.

Mereka secara resmi meminta pertanggungjawaban Rusia.

Sementara itu, Rusia selalu membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa rudal yang ditembakkan milik angkatan bersenjata Ukraina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi