Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bentuk Telinga Manusia Berkelok-kelok?

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/EVENING TAO
Ilustrasi telinga
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Telinga manusia memiliki bentuk yang cukup unik, yakni melengkung, berkelok-kelok, dan berkerut.

Fungsi telinga adalah untuk merasakan atau mendengar suara.

Bagian telinga yang berkelok-kelok merupakan telinga luar dan disebut dengan pinna atau daun telinga.

Pinna terbuat dari tulang rawan dan kulit yang fleksibel dan dapat dilipat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, pernahkah Anda berpikir mengapa bentuk telinga manusia berkelok-kelok?

Baca juga: 13 Cara Menghilangkan Dengung di Telinga secara Alami dan Medis

Alasan bentuk telinga berkelok-kelok

Dikutip dari Science ABC, telinga sangat peka terhadap suara dan bisa menangkap melodi yang lemah.

Bentuk telinga itu dapat membantu mencapai hal tersebut.

Sebab, pinna bertindak seperti corong yang mengumpulkan, memperkuat, dan mengarahkan gelombang suara ke liang telinga.

Selain itu, bagian telinga lain yang disebut meatus auditori eksternal (EAM) atau saluran telinga, semakin memperkuat gelombang suara dalam rentang nada tertentu.

Kelokan dan lipatan memperkuat nada suara yang paling umum dalam suara manusia. Mereka memperkuat suara ini berkali-kali, sekaligus mengurangi semua suara lainnya.

Bentuk aneh ini sebenarnya yang memberitahu apakah seseorang memanggil Anda dari sisi kiri atau kanan kepala.

Suara yang datang dari depan dan samping wajah akan diperkuat oleh pinna.

Baca juga: Telinga Jadi Budek Setelah Pakai Korek Kuping? Begini Kata Dokter THT

Sementara itu, suara dari belakang yang berkurang, menciptakan perbedaan kecil pada volume suara yang terdengar oleh kedua telinga.

Secara kolektif, perbedaan waktu kedatangan ini membantu dalam menemukan sumber suara.

Cara gelombang suara berinteraksi dengan pinna memberikan isyarat yang diperlukan ke otak manusia tentang arah, jarak, dan ketinggian sumber suara.

Sederhananya, perubahan gema membantu dalam penemuan suara.

Sementara, telinga besar pada hewan yang lebih besar berfungsi untuk tujuan selain pendengaran.

Gajah, misalnya, mengipasi telinganya untuk mendinginkan, dan area permukaan telinga yang luas membantu panas keluar dari telinganya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi