Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 4 Efek Samping Air Hangat jika Diminum dalam Kondisi Keliru

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Ahmet Misirligul
Efek samping air hangat jika diminum dalam kondisi keliru.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Konsumsi air putih, baik hangat atau dingin, dapat memenuhi kebutuhan cairan sehingga tubuh terhindar dari dehidrasi.

Khusus air hangat, sering kali disebut mampu meredakan gejala flu dan rasa nyeri, seperti dismenore atau kram akibat menstruasi.

Dilansir dari Healthline, minum air hangat sekitar 54-71 derajat Celsius membantu mencegah konstipasi, lantaran menjaga gerakan usus tetap teratur.

Bukan hanya itu, konsumsi air ini pun meningkatkan fungsi sistem saraf pusat, sehingga berimbas pada rasa cemas yang berkurang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, minum air hangat juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan.

Lalu, apa saja efek samping air hangat?

Baca juga: 6 Efek Terlalu Banyak Minum Air Putih, Picu Kram dan Kepala Berdenyut


Efek samping air hangat

Secara umum, mengonsumsi air hangat tidak memiliki efek berbahaya dan aman digunakan bersama dengan obat.

Kendati demikian, beberapa kondisi dapat menyebabkan air hangat menjadi bumerang bagi tubuh.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut efek samping air hangat:

1. Sensasi terbakar

Risiko utama minum air hangat adalah sensasi terbakar, terutama bagi orang yang jarang mengonsumsinya.

Tak hanya itu, rasa terbakar juga kerap menyerang jika suhu minuman terlalu panas.

Menurut Medical News Today, air yang terasa hangat di ujung jari masih bisa membakar lidah atau tenggorokan.

Sementara itu, air terlalu panas berpotensi menyebabkan cedera pada lapisan dalam mulut, tenggorokan, serta kerongkongan.

Jika bersentuhan langsung dengan kulit, air dengan suhu cukup tinggi dapat membuat sel-sel kulit rusak, sehingga terjadi iritasi kulit.

2. Kontaminasi lebih banyak

Meski masih sedikit penelitian terkait hal ini, tetapi air hangat kemungkinan mengandung kontaminasi lebih banyak dari air dingin.

Dilansir dari Stylecraze, jika air hangat diambil dari ketel atau tangki berbahan logam, kemungkinan besar dapat mencemari, bahkan mengubah rasanya.

Pasalnya, logam dapat menimbulkan korosi. Di sisi lain, air hangat atau panas dapat melarutkan kontaminan ini lebih cepat daripada air dingin.

Baca juga: Di Balik Manfaatnya, Ini 7 Efek Samping Air Kelapa Muda jika Dikonsumsi Berlebihan

3. Gangguan tidur

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, terlalu banyak mengonsumsi air hangat di larut malam dapat mengganggu tidur.

Spesialis sleep disorder Jessica Vensel Rundo mengatakan, bukan hanya hangat, air dengan suhu berapa pun akan memicu masalah ini.

Pasalnya, mereka yang minum air sebelum tidur biasanya lebih sering bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil.

Gangguan tidur pun mengakibatkan tubuh tidak dapat beristirahat total. Alhasil, seseorang cenderung lemas, kurang fokus, dan mengantuk pada keesokan harinya.

Tak hanya itu, gangguan tidur seperti hasrat buang air kecil lama-kelamaan juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan mental terganggu.

Serta, meningkatkan masalah kesehatan berupa kehilangan memori, infeksi, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penambahan berat badan, dan risiko kanker.

4. Masalah ginjal

Terlalu banyak minum air putih, baik dalam suhu hangat maupun dingin, dapat merusak kinerja organ ginjal.

Sebab, ginjal tidak dapat mengeluarkan lebih dari 0,8 hingga 1 liter air per jam. Asupan air yang tinggi di dalam tubuh tentu mengganggu keseimbangan elektrolit.

Terlalu banyak mengonsumsi air putih dalam sehari pun dapat memicu kondisi yang disebut hiponatremia atau rendahnya natrium pada darah.

Selain itu, saat terlalu banyak air dalam tubuh, ginjal tidak dapat membuang kelebihan cairan tersebut.

Imbasnya, cairan pun mulai terkumpul di dalam tubuh, hingga menyebabkan mual, muntah, dan diare.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi