Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Anak Kucing Trauma, Bawa ke Dokter jika Ada Tanda Ini

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@kochengfs
Tangkapan layar twit soal anak kucing trauma
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Lini masa media sosial Twitter ramai membahas anak kucing yang diduga mengalami trauma atau stres.

Hal tersebut awalnya diunggah oleh akun Twitter ini, Jumat (14/7/2023) pagi. Pengunggah menceritakan kondisi anak kucing yang berubah menjadi pendiam, padahal sebelumnya sangat aktif.

Menurut dia, perubahan sikap terjadi sejak seekor kucing jantan mencoba mengawininya.

"Sekarang kasian banget liat anak kucing tmnku jdi pendiem, penakut, dan gak seaktif biasanya, kayak trauma gitu lah," tulisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cara ngatasin anak kucing yang trauma gini gmn ya," tanya pengunggah.

Hingga Senin (17/7/2023) pagi, unggahan tersebut telah menuai lebih dari 2,3 juta tayangan, 19.100 suka, dan 590 twit ulang dari warganet Twitter.

Lantas, bagaimana cara mengatasi anak kucing trauma seperti pada unggahan?

Baca juga: Ramai soal Kucing Jadi Galak Setelah Sterilisasi, Apa Penyebabnya?


Butuh pemeriksaan fisik

Dosen Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, drh Aji Winarso mengaku, tidak terlalu paham kasus yang menimpa kucing dalam unggahan Twitter tersebut.

Menurut dia, kondisi anak kucing trauma bukan hanya berdasarkan anamnesis atau keterangan dari pemilik. Melainkan, turut membutuhkan pemeriksaan fisik.

"Sifatnya (anamnesis) bisa digunakan sebagai pendukung tapi bukan yang utama. Kasus ini mesti tetap diperiksa secara fisik," kata Aji, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/7/2023).

Aji menerangkan, psikologis kucing merupakan sesuatu yang agak rumit. Bukan hanya itu, mamalia ini pun sebenarnya jarang mengalami trauma psikologis.

"Artinya besar kemungkinan sebetulnya ada kondisi fisik yang memengaruhi," lanjutnya.

Baca juga: Beredar Foto Kucing Raksasa Seukuran Manusia pada Zaman Dulu, Benarkah?

 

Cara mengatasi kucing trauma

Terpisah, dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Slamet Raharjo menjelaskan, cara terbaik menghilangkan trauma pada kucing adalah menghilangkan penyebabnya.

"Kalau karena trauma, yang terbaik menghilangkan penyebab trauma-traumanya, mencegah supaya tidak berulang," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu.

Slamet mengungkapkan, anak kucing yang mengalami trauma atau menjadi pendiam, disertai trauma fisik seperti luka, perlu segera dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan.

Namun, jika tidak ada tanda-tanda luka, pemilik dapat mengupayakan langkah-langkah untuk mengatasi trauma di rumah.

Beberapa cara mudah mengatasi anak kucing trauma tersebut, menurut Slamet, yakni:

1. Kondisikan agar kucing merasa tenang

Cara mengatasi kucing trauma pertama adalah mengondisikan agar hewan ini merasa tenang atau tidak terganggu.

Jika kucing banyak bersembunyi, cobalah untuk membiarkan dan tidak memaksanya keluar karena dapat meningkatkan stres.

2. Tempatkan kucing di ruang yang sejuk dan hangat

Selain tenang, Slamet mengatakan, kucing trauma dapat diatasi dengan menempatkannya pada ruangan yang sejak dan hangat.

Hal tersebut akan membuat kucing merasa aman dan nyaman, sehingga rasa trauma pun akan mereda.

3. Pancing dengan pakan favorit kucing

Cara terakhir yang dapat dilakukan pemilik untuk mengatasi trauma pada kucing, yaitu memancingnya dengan makanan kesukaan.

"Beri pakan favorit," ungkap Slamet.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi