KOMPAS.com - Otak adalah organ paling kompleks dalam tubuh manusia, yang menentukan bagaimana seseorang bisa merasakan pengalaman lingkungan di sekitarnya.
Organ seberat sekitar 1,3 kilogram ini berisi sekitar 100 miliar neuron, yakni sel yang membawa informasi.
Salah satu pseudosains tentang otak yang beredar di masyarakat adalah anggapan bahwa manusia belum menggunakan seluruh kemampuan otaknya, melainkan hanya sepuluh persen.
Seandainya manusia bisa menggunakan 90 persen sisa kemampuan otaknya, maka mereka bisa memiliki kemampuan mental yang luar biasa.
Baca juga: 10 Kebiasaan Positif yang Bisa Membuat Anda Selalu Bahagia, Apa Saja?
Namun, benarkah demikian?
Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, pemetaan aktivitas otak secara real time dilakukan menggunakan teknik pencitraan, seperti tomografi emisi positron (PET) dan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI).
Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar area otak digunakan untuk semua jenis aktivitas, dan para ilmuwan belum menemukan area otak yang tidak melakukan apa-apa.
Faktanya, anggapan tersebut hanyalah mitos. Menurut ahli saraf Barry Gordon, justru mayoritas bagian otak manusia hampir selalu aktif.
Baca juga: 5 Manfaat Menari untuk Menunjang Kesehatan Fisik dan Mental, Apa Saja?
Menurut survei tahun 2013, sekitar 65 persen orang Amerika percaya bahwa manusia hanya menggunakan 10 persen kemampuan otaknya.
Gagasan bahwa manusia hanya memanfaatkan sebagian kecil dari potensi otaknya bahkan telah menjadi bahan pokok bagi para motivator, marketer modern, dan penulis skenario.
Anggapan tersebut juga dibantah dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Human Neuroscience.
Dengan menggunakan metode fMRI, para peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar otak manusia digunakan hampir sepanjang waktu, sekalipun saat melakukan tindakan yang sangat sederhana.
Selain itu, banyak bagian otak yang bahkan aktif saat seseorang beristirahat atau tidur.
Baca juga: 7 Kebiasaan Sederhana untuk Melatih Kesabaran
Awal mula mitos
Tidak jelas bagaimana mitos tentang penggunaan kemampuan otak ini dimulai, tetapi ada beberapa kemungkinan.
Dilansir dari Medical News Today, hal ini kemungkinan terkait dengan pendapat seorang psikolog dan penulis, William James, dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Science edisi 1907.
Ia berpendapat bahwa manusia hanya menggunakan sebagian dari potensi mentalnya. Namun, dia tidak pernah menentukan persentasenya.
Sosok tersebut kemudian direferensikan dalam buku karya Dale Carnegie yang berjudul How to Win Friends and Influence People pada tahun 1936.
Baca juga: 4 Tips Sederhana untuk Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain
Ada juga kepercayaan di antara para ilmuwan bahwa neuron membentuk sekitar sepuluh persen sel otak manusia.
Ini disebut sebagai salah satu faktor yang kemungkinan berkontribusi pada mitos manusia hanya menggunakan sepuluh persen kemampuan otaknya.
Di sisi lain, anggapan manusia belum menggunakan seluruh kemampuan otak telah direproduksi dalam sejumlah artikel, program TV, dan film, dan membuat mitos ini dipercaya secara luas.
Baca juga: Benarkah Semakin Besar Anxiety maka Semakin Tinggi Tingkat Kecerdasan?