Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Sekolah Hari Pertama...

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Superstar
Ilustrasi sekolah.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hari pertama masuk sekolah telah dimulai pada Senin (17/7/2023) sesuai kalender pendidikan.

Siswa baru akan memulai hari pertama sekolah dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Orangtua pun tak mau ketinggalan untuk ikut mengantar anaknya ke sekolah baru. Karena itu, ada banyak momen tercipta pada hari pertama masuk sekolah.

Baca juga: Warning Pungutan Sekolah yang Digagas Orangtua Murid, Gibran: Laporkan kalau Memberatkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua ikat bangku dan kursi untuk anaknya

Di SDN 4 Kedokan Agung, Indramayu, Jawa Barat, orangtua siswa rela berangkat di pagi buta agar bisa mendapatkan bangku paling depan untuk anaknya.

Salah seorang orangtua bernama Karmi menuturkan, ia datang ke sekolah pukul 05.00 WIB sebelum gerbang sekolah dibuka.

Pada jam tersebut, sudah banyak orangtua siswa lainnya yang menunggu di depan gerbang dengan memiliki tujuan sama.

Karmi bersama orangtua siswa lainnya pun langsung menuju kelas masing-masing saat gerbang sekolah dibuka.

Mereka kemudian mengikatkan tas pada kursi dan meja dengan tali rafia sebagai tanda sudah ada yang menempati.

"Kalau kebagian di bangku belakang nanti enggak keliatan pembelajarannya," kata Karmi, dikutip dari Tribun News.

Baca juga: Kami Guru Sekolah Swasta Sangat Sabar, tapi Sekolah Negeri Semakin Serakah

Siswa masih mengantuk

Di Cianjur, Jawa Barat, seorang ibu bernama Fanny Ampiyani (42) terpaksa membangunkan anaknya yang masih terlelap tidur untuk pergi sekolah.

Anaknya akan mengikutip MPLS di sekolah barunya, yaitu di SDN Ibu Demi 2 Cianjur.

Ia menjelaskan, anaknya biasanya masuk sekolah jam 08.00 saat TK, oleh karena itu perlu pembiasaan baru untuk masuk jam 07.00.

"Lumayan agak susah tadi bangunnya, soalnya kan kebiasaan dulu di TK bangunnya bisa jam delapan. Tapi sekarang jam 6 harus sudah mandi, sudah makan," ujarnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (17/7/2023).

Meski dengan mata yang masih mengantuk dan sesekali menguap, anaknya tampak antusias saat bertemu teman-teman barunya.

Baca juga: Heru Budi Minta Sekolah di Jakarta Kurangi Penggunaan Plastik Saat Berkegiatan di Kelas

 

Orangtua rela menunggu lama di gerbang

Sementara itu, para orangtua siswa di Sumenep, Jawa Timur rela menunggu lama di depan gerbang sekolah demi mendapatkan bangku terdepan untuk anaknya.

Pengalaman tersebut dirasakan oleh salah seorang orangtua siswa, Uswatun.

"Kita (orangtua) usahakan agar (anak) bisa dapat bangku deretan depan, itu bisa membuat anak kami lebih mudah dalam berinteraksi dengan guru dan dekat papan tulis," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Uswatun mengaku telah tiba di SDN 2 Pragaan Sumenep satu jam lebih awal bersama anaknya.

Perjuangannya pun tidak sia-sia, anaknya berhasil mendapatkan bangku deretan terdepan.

Baca juga: Gibran Bakal Atur Jam Masuk Kerja ASN, Swasta, dan Sekolah Imbas Penutupan Total Simpang Joglo

Hanya ada satu siswa baru

Di Solo, Jawa Tengah, salah satu sekolah dasar hanya menerima siswa baru karena sepinya peminat.

Sekolah itu adalah SDN Tumenggungan No 28 yang terletak di Jalan Ronggowarsito No 142 Timuran, Banjarsari, Solo. Sekolah tersebut terletak di pusat Kota Solo.

Kepala SDN Tumenggungan No 28 Lelly Maria menuturkan, jauhnya jarak sekolah dari perkampungan dan minimnya jumlah anak usia kelas satu menjadi penyebab sepinya pendaftaran siswa baru.

"Jauh dari perkampungan penjenengan (Anda) sudah melihat sendiri. Monggo bisa melihat lingkungan sekitar kondisinya seperti apa," kata Lelly, dikutip dari Kompas.com.

Menurut Lelly, penyebab sekolah tersebut sepi siswa batu karena kondisi sekolah yang jauh dari perkampungan dan minimnya anak usia kelas satu. 

(Sumber: Kompas.com/Labib Zamani, Firman Taufiqurrahman | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi