KOMPAS.com - Unggahan yang menanyakan sehat atau tidaknya kopi dicampur susu, ramai di media sosial.
Dibuat oleh akun Twitter ini, unggahan bermula dari warganet yang membagikan resep mencampur kopi instan dengan susu oat.
Mengaku tidak mengetahui sehat atau tidaknya, campuran kopi dan susu itu diklaim memiliki cita rasa amat enak.
"Ada yg tau ga maksud ga sehatnya gmana? Soalnya aku sering minum susu tambah nesc*f*?" tanya pengunggah, Selasa (18/7/2023).
Hingga Rabu (19/7/2023) siang, unggahan tersebut telah menuai lebih dari 320.000 tayangan, 2.500 suka, dan 150 twit ulang dari warganet.
Lantas, benarkah mencampur kopi instan dan susu tidak sehat?
Baca juga: Alasan Mengapa Minum Kopi Saat Perut Kosong Berbahaya bagi Kesehatan
Baca juga: Ramai soal Bekal Berisi Nasi dan Mi Instan yang Menuai Kontroversi, Bagaimana Menurut Ahli Gizi?
Kopi instan dan susu umumnya aman untuk tubuh
Saat dikonfirmasi, pakar gizi IPB University Prof Ali Khomsan mengaku belum pernah mendengar informasi campuran kopi instan dan susu tidak sehat bagi tubuh.
"Pada dasarnya semua makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam jumlah moderat dianggap aman," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/7/2023).
Misalnya, minum dua cangkir kopi dalam sehari masih dapat ditoleransi seseorang pada umumnya.
Namun, dia mengingatkan, orang dengan hipertensi harus berhati-hati lantaran kafein pada kopi dapat meningkatkan tekanan darah sesaat.
Begitu pula penderita masalah asam lambung, yang perlu membatasi konsumsi minuman dengan kandungan kafein.
"Terutama kafein menimbulkan iritasi lambung," kata Ali.
Baca juga: Studi Baru Ungkap Minum Kopi Memberikan Dorongan Khusus pada Otak
Mencampur kopi dan susu dapat menyumbang kalsium
Di sisi lain, Ali memaparkan, mencampurkan kopi instan dengan susu akan membuat cita rasa berbeda dan khas dari kopi biasanya.
Bukan hanya itu, menambahkan susu pada kopi instan juga akan meningkatkan konsumsi kalsium.
Pasalnya, hampir semua susu adalah minuman yang mengandung banyak nutrisi, terutama kalsium.
"1-2 cangkir susu tentu sangat baik untuk menyumbang kalsium," ujar Ali.
Kandungan kalsium sendiri dapat memperkuat struktur tulang dan gigi pada masa pertumbuhan, serta menghambat pengeroposan tulang seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Gejala Awal Osteoporosis yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
Kendati demikian, apabila susu yang dicampurkan hanya sedikit, kontribusi kalsium yang didapat pun tidak akan signifikan.
Adapun menurut Ali, masyarakat Indonesia tidak banyak mengonsumsi susu maupun produk olahannya.
Oleh karena itu, sumber kalsium masyarakat lebih banyak diperoleh dari sayuran dibanding susu.
"Sementara orang Barat mengandalkan kalsium dari dairy products, termasuk susu, mentega, keju," ungkap Ali.
Baca juga: 9 Jenis Susu untuk Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.