Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mamalia Purba Disebut Memburu Dinosaurus untuk Menu Makan Malam, Fosil Langka Jadi Petunjuk

Baca di App
Lihat Foto
AFP/GANG HAN
Gambar fosil yang menjadi petunjuk bahwa mamalia memiliki kemungkinan memburu dinosaurus. Fosil ini ditemukan di China pada 2012.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Mamalia kerap dipandang sebagai makhluk inferior pada zaman dinosaurus.

Para peneliti melihat dinosaurus sebagai makhluk penguasa dunia, sedangkan jenis mamalia kecil hanya meringkuk dalam bayang-bayang.

Namun, saat ini, para peneliti sudah mulai menggeser pandangan tersebut. Mereka percaya, mamalia memiliki kemungkinan untuk memburu dinosaurus dan menjadikannya menu makan malam.

Bahkan, mamalia kecil disebut bisa memburu dinosaurus yang memiliki ukuran jauh lebih besar.

Mamalia itu juga tidak hanya mengais bangkai dinosaurus, tetapi memburunya sejak awal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ilmuwan Temukan Ichthyosaurus, Hewan Darat yang Berevolusi Jadi Monster Laut dari Zaman Dinosaurus


Fosil langka jadi petunjuk

Para peneliti mulai melihat kemungkinan itu setelah melakukan penelitan terhadap fosil langka berusia sekitar 125 juta tahun, kemungkinan dari periode Cretaceous, yang ditemukan oleh seorang petani di China pada 2012.

Dilansir dari AP News, fosil tersebut menunjukkan dua kerangka hewan mamalia dan dinosaurus yang saling terkait.

Hewan mamalia yang dimaksud tampak sedang mencengkeram dinosaurus dan hendak memakannya.

Temuan fosil itu berasal dari sebuah situs yang dikenal dengan nama "China's Pompeii".

Situs tersebut merupakan sebuah tempat di mana puing-puing dari gunung vulkanik mengubur makhluk-makhluk yang ada di jalurnya.

"Tampaknya ini adalah perburuan prasejarah, tertangkap di batu, seperti bingkai beku," kata ahli paleontologi Universitas Edinburgh, Steve Brusatte.

Baca juga: Seperti Apa Suara Dinosaurus?

Penjelasan bentuk fosil

Berdasarkan penjelasan di laman Science.org, fosil langka yang telah ditemukan terdiri dari hewan mamalia bernama Repenomamus robustus, yang memiliki tubuh gempal dan gigi tajam.

Jika diperhatikan dari bentuk fosil, Repenomamus robustus tampak sedang hendak memangsa Psittacosaurus lujiatunensis ukuran remaja sebelum puing-puing vulkanik jatuh dan membunuh serta mengubur kedua makhluk tersebut.

"Dia (Repenomamus robustus) duduk di atas Psittacosaurus yang rentan, menggigitnya di antara tulang rusuk," tulis penjelasan di laman Science.org.

"Kaki belakang mamalia itu disematkan di bawah salah satu kaki Psittacosaurus, dan salah satu tangannya mencengkeram rahang dinosaurus. Itu tanda-tanda perjuangan brutal," lanjut penjelasan tersebut.

Menurut penulis studi Jordan Mallon, ahli paleobiologi di Canadian Museum of Nature, kemungkinan mamalia itu menyerang dinosaurus ketika mereka berdua terjebak dalam aliran vulkanik.

Baca juga: 5 Mamalia Paling Mematikan di Dunia, Apa Saja?

Lalu, para peniliti memperkirakan berat dinosaurus itu mencapai sekitar 10,6 kilogram, sebesar anjing berukuran medium.

Sementara, berat mamalia bernama Repenomamus robustus hanya ada di angka 3,4 kilogram atau sebesar kucing rumahan.

Meski begitu, para ahli tetap berhati-hati untuk memastikan keabsahan fosil tersebut.

Sebab, mereka telah mencatat beberapa contoh upaya pemalsuan fosil dalam beberapa tahun terakhir.

Penggalian fosil Repenomamus robustus dan Psittacosaurus disebut memiliki beberapa celah antara penemuannya dan pemindahan terakhir ke laboratorium.

Sementara itu, pandangan bahwa mamalia memakan daging dinosaurus telah diusulkan sebelumnya.

Peneliti menyerahkan bukti berupa fosil mamalia mati dengan sisa-sisa dinosaurus di ususnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi