KOMPAS.com - Film Barbie dan Oppenheimer sama-sama memulai penayangan perdana di Indonesia pada Rabu (19/7/2023).
Penayangan kedua film ini mendapatkan perhatian dari khalayak. Salah satunya berupa istilah "Barbenheimer" yang muncul di media sosial.
Tayang bersamaan, film Barbie buatan Greta Gerwig dan Oppenheimer karya Christopher Nolan memiliki alur cerita yang jauh berbeda.
Dilansir dari iMDb, Barbie menceritakan perjalanan boneka Barbie yang mengalami krisis identitas sehingga mulai mempertanyakan dunianya.
Sementara Oppenheimer akan membawa penonton mengenal kehidupan ilmuwan J. Robert Oppenheimer yang berperan mengembangkan bom atom.
Karena tayang perdana di Indonesia pada hari yang sama, film Barbie dan Oppenheimer dapat dibandingkan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan film mana yang akan ditonton.
Baca juga: Christopher Nolan Bagikan Tips Posisi Kursi Terbaik Menonton Oppenheimer
Barbie vs Oppenheimer
Simak perbandingan film Barbie dan Oppenheimer berikut:
1. Durasi filmFilm Barbie dan Oppenheimer memang memiliki alur cerita dan tokoh yang berbeda. Namun, hal yang perlu menjadi perhatian adalah perbedaan durasi filmnya.
Berdasarkan informasi resminya, film Barbie tayang selama 1 jam 54 menit. Sedangkan Oppenheimer berdurasi 3 jam.
2. Batas usia penontonMenurut iMDb, asosiasi perdagangan film AS MPA memberikan rating R atau restricted untuk Oppenheimer. Alasanya, karena ada adegan seks dan gaya bahasa yang digunakan dalam film.
Selain itu, film biografi ini menampilkan adegan kekerasan, kata-kata kotor, penggunaan alkohol, narkoba, dan rokok, serta adegan menakutkan.
Karena itu, orang dewasa Indonesia perlu memberikan pengawasan pada penonton di bawah usia 17 tahun.
Sementara Barbie memiliki rating PG-13 atau pengawasan perlu diberikan pada penonton usia di bawah 13 tahun. Ini karena terdapat sedikit adegan yang menunjukkan kata kotor dan seksualitas.
Baca juga: Siapa Robert Oppenheimer, Bapak Bom Atom dalam Film Terbaru Christopher Nolan?
3. Rating Rotten Tomatoes
Hingga Kamis (20/7/2023) pagi, Oppenheimer memiliki nilai lebih tinggi, yakni 92 persen dari 144 penonton yang memberikan penilaian. Sebanyak 132 orang menyukai film ini sementara sisanya kurang suka.
Sementara itu, Barbie mendapatkan nilai 89 persen dari 167 penonton. Total 148 penonton menyukainya sedangkan 19 orang tidak suka.
4. Pendapat kritikusThe Hollywood Reporter mengumpulkan pendapat para kritikus terhadap kedua film ini, Rabu (19/7/2023).
Menurut para kritikus, Barbie menampilkan cerita komedi yang dibuat dengan seni estetika, namun mengandung pesan politik yang jelas. Meski begitu, film ini tetap bermakna cerdas, lucu, hangat, dan seru ditonton.
Sementara itu, Oppenheimer dinilai penuh dengan peristiwa sejarah yang digambarkan melalui adegan dua warna, yaitu berwarna dan hitam-putih, serta musik yang sensasional.
Film ini juga disebut karya terbaik sang sutradara.
Baca juga: Gara-gara Film Barbie, Dunia Kehabisan Cat Warna Pink
5. Modal dan target pemasukanDiberitakan Variety, Selasa (18/7/2023), Barbie menelan biaya pembuatan sebesar 145 juta dollar AS. Karena itu, film ini diproyeksikan mampu mendulang 75 juta hingga 140 juta dollar AS di minggu pertama penayangannya di Amerika.
Sementara Oppenheimer yang yang menelan biaya 100 juta dollar AS ditargetkan meraup 50 juta dollar AS di minggu pertamanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.