Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Penembakan di Selandia Baru Jelang Pembukaan Piala Dunia Wanita 2023...

Baca di App
Lihat Foto
AFP/DIEGO OPATOWSKI
Seorang polisi berjaga di lokasi tragedi penembakan Auckland yang terjadi menjelang upacara pembukaan Piala Dunia Wanita 2023 di Stadion Eden Park, Auckland, Selandia Baru, pada Kamis (20/7/2023) pagi waktu setempat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Tragedi penembakan yang menelan korban jiwa dilapokan terjadi di Auckland, Selandia Baru, pada Kamis (20/7/2023) pagi waktu setempat.

Peristiwa penembakan itu terjadi saat Selandia Baru tengah bersiap menggelar upacara pembukaan Piala Dunia Wanita atau FIFA Women's World Cup 2023.

Selandia Baru merupakan salah satu dari dua negara yang dipercaya menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023, di samping Australia.

FIFA selaku induk sepak bola dunia juga mempercayakan Selandia Baru sebagai lokasi pelaksanaan opening ceremony atau upacara pembukaan turnamen empat tahunan tersebut.

Baca juga: Daftar Peserta dan Jadwal Piala Dunia Wanita 2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Adapun upacara pembukaan Piala Dunia Wanita 2023 dijadwalkan berlangsung di Stadion Eden Park, Auckland, pada Kamis pukul 19.00 waktu setempat.

Namun, beberapa jam sebelum pelaksanaan, Selandia Baru dilanda peristiwa mengejutkan yang terjadi tak jauh dari venue upacara pembukaan Piala Dunia Wanita 2023.

NZ Herald melaporkan, terdapat peristiwa penembakan di Gedung CBD Auckland yang tengah direnovasi.

Penembakan yang dilakukan oleh pria berusia 24 tahun itu dilaporkan menewaskan dua korban jiwa.

Baca juga: Mengapa Banyak Kasus Penembakan Massal di Amerika Serikat?


Baca juga: Teka-teki Dugaan Kasus Polisi Tembak Polisi

Sang penembak juga dilaporkan tewas bersama dua korban tersebut.

Sementara itu, terdapat enam orang yang disebut mengalami luka-luka dalam tragedi penembakan di Auckland jelang Piala Dunia Wanita 2023 tersebut.

"Pelaku bergerak melalui lokasi bangunan dan terus melepaskan senjata apinya. Setelah mencapai tingkat atas gedung, laki-laki itu menahan dirinya dalam terowongan elevator dan petugas kami berusaha mendekatinya," kata seorang inspektur, Sunny Patel, dalam keterangannya.

"Tembakan lebih lanjut sempat dilepaskan oleh pria itu dan dia ditemukan tewas beberapa saat kemudian," lanjut keterangan Patel.

Baca juga: Cerita Marwoto, Pelawak yang Tak Lulus SMP, Punya Anak Raih Gelar Doktor di Australia

Tentang pelaku penembakan

Komisaris Polisi Selandia Baru Andrew Coster mengungkapkan, pelaku merupakan tahanan rumah yang mendapat pengecualian sehingga bisa bekerja di sekitar lokasi penembakan.

Menurut pernyataan Coster, sang pelaku memiliki riwayat kekerasan keluarga.

Namun, hal itu dinilai tidak berindikasi pada ancaman seperti melakukan penembakan.

"Individu tersebut dikenal, terutama karena riwayat kekerasan keluarga," ujar Coster, dikutip dari The Guardian.

"Ada indikasi riwayat kesehatan mental pada pelaku, tetapi tidak ada bukti bahwa dia berisiko mematikan dan pelanggaran sebelumnya tidak menunjukkan dia bisa menimbulkan ancaman semacam ini," tutur Coster menjelaskan.

Baca juga: 7 Fakta Penembakan Kantor MUI Pusat, Pelaku Sudah Pernah Datang 2 Kali

Pernyataan FIFA

FIFA turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dunia dalam tragedi penembakan di Auckland.

Organisasi tertinggi dalam struktur persepakbolaan dunia itu juga langsung membuka komunikasi dengan otoritas setempat setelah tragedi penembakan terjadi.

"Segera setelah insiden itu, Presiden Gianni Infantino dan Sekretaris Jenderal FIFA Fatma Samoura berkomunikasi dengan otoritas Selandia Baru," tulis pernyataan FIFA.

"FIFA juga berhubungan dengan tim peserta (Piala Dunia Wanita 2023) yang terkena dampak insiden ini," lanjut pernyataan tersebut.

Baca juga: Kronologi Penembakan di Kantor MUI Pusat, Terduga Pelaku Mengaku sebagai Nabi, Ingin Bertemu Pimpinan

Penembakan tidak terkait dengan sepak bola

FIFA dalam pernyataannya juga meyebutkan bahwa insiden penembakan di Auckland tidak berkaitan dengan urusan sepak bola.

Dengan demikian, pertandingan pembuka Piala Dunia Wanita 2023 antara tuan rumah Selandia Baru dan Norwegia di Stadion Eden Park, Kamis, tetap akan berlangsung sesuai jadwal.

"FIFA telah diberitahu bahwa ini adalah insiden yang tidak memiliki keterkaitan dengan sepak bola dan laga pembuka malam ini di Eden Park akan digelar sesuai rencana," tulis FIFA.

Prosesi mengheningkan cipta untuk menghormati korban akan dilakukan dalam pertandingan pembuka Piala Dunia Wanita 2023 tersebut.

Baca juga: Daftar Peserta dan Jadwal Piala Dunia Wanita 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi