Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kasus Obesitas Berujung Kematian, Apa Sebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/M Chaerul Halim
Cipto Raharjo (45), pria obesitas berbobot sekitar 200 kg dirujuk ke RSCM Jakarta pada Selasa (11/7/2023). Cipto dievakuasi ke RSCM menggunakan truk Damkar Kota Tangerang.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Publik baru-baru ini digegerkan dengan sejumlah kasus obesitas atau berat badan berlebih yang berujung pada kematian.

Salah satu yang cukup menyita perhatian yakni kasus Fajri (27), pria berbobot 300 kg asal Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten.

Awalnya, Fajri dibawa ke RSUD Kota Tangerang, Banten pada Rabu (7/6/2023) kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat pada Jumat (9/6/2023).

Saat di RSCM itulah, Fajri mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (22/6/2023) setelah sekitar 13 hari dirawat, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: 6 Bahaya Obesitas bagi Kesehatan, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, ada kasus Cipto (45) seorang pria berbobot 200 kg asal Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten juga.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/7/2023), Cipto juga meninggal dunia setelah dirawat selama sekitar delapan hari di ruang ICU RSCM atau tepatnya pada Rabu (19/7/2023).

Sebelumnya, Cipto sempat dirawat di RSUD Kota Tangerang sejak Selasa (4/7/2023) dan dirujuk ke RSCM pada Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Obesitas?


Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal hingga Obesitas

Lantas mengapa obesitas bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Sawah Besar, Jakarta Pusat Andi Khomeini Takdir Haruni mengatakan, banyak faktor yang memengaruhi obesitas menjadi penyebab seseorang meninggal dunia.

“Karena pada obesitas mengalami kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke, itu yang paling sering,” ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

"Juga bisa adanya kegagalan fungsi organ," lanjutnya.

Ia menuturkan, penyakit kardiovaskular tersebut muncul dikarenakan orang dengan obesitas akan mengalami resistensi insulin.

Baca juga: Resesi Seks, Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Jepang Memilih untuk Tidak Punya Anak

Resistensi insulin merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat merespons kerja insulin sebagaimana normalnya untuk mengolah gula darah.

Ia menuturkan, resistensi insulin tersebut kemudian disusul dengan faktor komorbid (penyakit penyerta lainnya).

“Misal gangguan metabolisme gula darah, gangguan profil lipid kolesterolnya, bisa juga disusul gangguan pada kadar asam uratnya, bisa juga tekanan darahnya yang meningkat (hipertensi), kemudian bisa juga disusul dengan pengentalan darah atau hiperkoagulasi,” tuturnya.

Menurutnya, faktor-faktor tersebut jika tidak segera diawasi dan diatasi, berbahaya bagi penderita yang kemudian sebabkan kematian.

Baca juga: Separuh Penduduk Dunia Diprediksi Mengalami Obesitas pada 2035

Faktor risiko obesitas

Beberapa faktor dapat meningkatkan seseorang berisiko tinggi mengalami obesitas.

Berikut faktor obesitas dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes):

1. Genetik

Anak dari orang tua yang mengalami kegemukan lebih berisiko obesitas dibanding anak dengan orang tua yang memiliki berat badan ideal.

Ini merupakan faktor risiko utama obesitas karena gen akan memberikan intruksi tubuh untuk merespon lingkungannya.

2. Usia

Usia diketahui juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas karena perubahan hormon yang terjadi.

Semakin tua, hormon dalam tubuh akan semakin berkurang performanya sehingga jika tidak diimbangi dengan pola makan sesuai umurnya, maka dapat menyebabkan obesitas.

Baca juga: Benarkah Merokok Menyebabkan Obesitas?

3. Pola makan tidak sehat

Pola makan yang tidak sehat dapat menjadi faktor yang menyebabkan seseorang mengalami obesitas.

Hal itu karena jumlah asupan kalori ke tubuh memiliki dampak secara langsung terhadap berat badan.

Adapun pemilihan makanan dan kebiasaan makan yang meningkatkan faktor risiko obesitas, seperti:

  • Kurang mengonsumsi buah dan sayur
  • Mengonsumsi makanan berlemak yang berlebih
  • Mengonsumsi minuman manis atau berkalori tinggi
  • Sering melewatkan sarapan
  • Porsi makan yang berlebihan
  • Sering mengonsumsi makanan cepat saji.
4. Jarang berolahraga

Peningkatan risiko obesitas juga dapat dipengaruhi jika seseorang tidak banyak bergerak atau berolahraga secara rutin.

Hal itu karena kurang bergerak dapat menurunkan kecepatan metabolisme sehingga kalori akan menumpuk di dalam tubuh.

5. Penyakit dan obat tertentu

Penyakit tertentu diketahui dapat meningkatkan seseorang berisiko terkena obesitas, salah satunya yakni sindrom ovarium polikistik.

Sementara itu, penggunaan obat tertentu ternyata juga bisa memicu peningkatan berat badan secara berlebih karena bahan kimia yang dikandungnya.

Baca juga: 5 Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan bagi Penderita Obesitas Turunan

Pencegahan obesitas

Berikut ini adalah cara mencegah obesitas yaitu :

  • Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari.
  • Konsumsi gula, garam, dan lemak dengan pedoman G4 G1 L5 (konsumsi Gula maksimal empat sendok makan atau 50 gram per hari, konsumsi Garam maksimal satu sendok teh atau dua gram per hari, konsumsi Lemak maksimal lima sendok makan atau 67 gram per hari).
  • Rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan kaki, membersihkan rumah, dan berolahraga, upayakan dilakukan secara BBTT (Baik, Benar, Teratur dan Terukur).
  • Jaga berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko dengan mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kisaran 18-23 kg/m2.

Baca juga: Bukan Susu Kental Manis, Kemenkes Ungkap Faktor Pemicu Obesitas pada Bayi Kenzi

Tips mengatasi obesitas

Masih dari laman yang sama, berikut tips untuk mengatasi obesitas:

  • Konsumsi sayur dan buah minimal lima porsi setiap harinya
  • Membatasi tidur yang berlebihan
  • Meningkatkan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Lakukan secara teratur tiga sampai lima kali per minggu dan kemudian lakukan penyesuaian setelah beberapa minggu
  • Membatasi aktivitas seperti menonton televisi, bermain komputer, dan games
  • Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih.

Baca juga: Tabel Berat Badan Ideal Pria dan Wanita yang Direkomendasikan Kemenkes

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi