Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki "Hilangnya" Menteri Luar Negeri China Selama 3 Pekan, Ada Apa?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/2/2023).
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang dikabarkan "menghilang" selama tiga pekan terakhir.

Ketidakmunculan Qin di hadapan publik memantik spekulasi soal kemungkinan masalah yang menderanya.

Qin terakhir kali terlihat di depan umum ketika ia bertemu perwakilan Rusia, Vietnam, dan Sri Lanka di Beijing pada 25 Juni 2023.

Sejak saat itu, batang hidungnya tidak pernah nampak dan ia berkali-kali absen di beberapa forum internasional.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satunya terjadi ketika Qin tidak menghadiri pertemuan Menlu se-ASEAN yang digelar di Jakarta pada 11-14 Juli 2023.

Kehadiran Qin saat itu digantikan oleh Wang Yi yang kini menjabat sebagai Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis .

Tak hanya itu, ia juga absen ketika Presiden China Xi Jinping berada di Filipina dan bertemu mantan Presiden Rodrigo Deuterte.

Lantas, ke mana perginya Qin?

Baca juga: Kenapa China Memiliki Hak Veto?

Spekulasi "menghilangnya" Qin Gang

Diberitakan oleh BBC, Qin yang kini berusia 57 tahun sudah tidak muncul di depan publik selama 23 hari terakhir terhitung mulai 25 Juni 2023.

Menghilangnya Qin terjadi enam bulan setelah ia ditunjuk oleh Xi Jinping sebagai menlu menggantikan Wang pada Desember 2022.

Mengingat China menerapkan sistem informasi yang sangat ketat, ketiadaan Qin hampir selama hampir sebulan memancing desas-desus di negaranya.

Juru Bicara Kemenlu China Mao Ming mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki informasi untuk diberikan soal keberadaan Qin.

Jawaban Mao tersebut menyebabkan spekulasi soal ketidakmunculan Qing semakin berkembang dan membuat publik di China menaruh curiga.

Baca juga: Indonesia dalam Dinamika BRICS di Tengah Konflik China -India

Warganet China mencari Qin Gang

Masih dari BBC, absennya Qin dalam 23 hari terakhir membuat warganet di Negeri Tirai Bambu bertanya-tanya.

Sampai-sampai, kata pencarian "Qin Gang" di Baidu (mesin pencari seperti Google) meningkat lebih dari 5.000 persen.

Qin menjadi nama yang paling dicari warganet di negaranya melebihi selebritas China lainnya.

Baca juga: Atlet China Pertanyakan Kualitas Medali Olimpiade Tokyo, Berkarat di Tahun Kedua

Qin Gang diduga selingkuh

Salah satu isu yang beredar di dunia maya soal ketidakmunculan Qin adalah mantan Duta Besar China untuk AS ini sedang diselidiki terkait dugaan perselingkuhan.

Namun, belum ada sumber valid yang bisa memverifikasi kebenaran informasi tersebut.

Mao mengatakan bahwa dirinya tidak tahu masalah dugaan perselingkuhan yang dirumorkan menjerat Qin.

"Saya tidak tahu tentang masalah ini," ujar Mao.

Baca juga: Wanita China Selundupkan 5 Ular di Dalam Bra, Ketahuan karena Bentuk Tubuhnya Aneh

China batalkan kunjungan Uni Eropa

Dilansir dari NBC, Qin yang sudah tidak muncul selama 23 hari terakhir disebut-sebut melewatkan pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di Beijing pada awal Juli 2023.

Menurut peneliti senior di Clingendael Institute, Frans-Paul van Der Putten, momen tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Qin untuk berkontribusi ketika hubungan China dengan AS tidak baik-baik saja.

"Mengingat latar belakang dan pengetahuannya tentang Barat, ketika semua pertemuan tingkat tinggi ini berlangsung," ujarnya.

Di sisi lain, Beijing dikabarkan juga membatalkan pertemuan antara Qin dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borell pada 5 Juli 2023.

Baca juga: Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, China Minta Gunakan untuk Minum dan Berenang

Absennya Qin berlanjut ketika ia tidak terbang ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan menlu se-ASEAN pada 11-14 Juli 2023.

Menurut pejabat Kemenlu Wang Wenbin, Qin tidak hadir di pertemuan tersebut karena alasan kesehatan.

Pengumuman tersebut disampaikan dua hari sebelum pertemuan Menlu se-ASEAN digelar.

"China berharap akan ada lebih banyak pemahaman bersama yang muncul dari pertemuan-pertemuan tersebut dan kontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan," ujar Wang, dikutip dari Antara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi