Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Threads, Booming hingga Catatkan Rekor, Kini Ramai-ramai Ditinggal Pengguna

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Zulfikar Hardiansyah
Threads, aplikasi yang digadang jadi pengganti Twitter dan sekarang sudah muncul di App Store.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, peluncuran Threads oleh Meta disambut dengan antusiasme tinggi dari pengguna.

Pasalnya, peluncuran Threads bersamaan dengan perubahan kebijakan Twitter yang banyak dikeluhkan pengguna.

Apalagi, Threads memiliki tampilan dan layanan yang mirip dengan Twitter.

Usai diluncurkan pada 5 Juli 2023, pengguna Twitter pun ramai-ramai migrasi ke aplikasi buatan perusahaan Mark Zuckerbreg itu.

Baca juga: Perbandingan Threads dan Twitter, Apa Saja Perbedaannya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingginya antusiasme pengguna terlihat dari rekor yang diraih oleh Threads.

Diketahui, Threads menjadi aplikasi tercepat yang mencapai 100 juta unduhan, sehingga mengejutkan hampir semua orang.

Dikutip dari Mashable, salah satu alasan Threads sukses sejak awal adalah kemudahan bagi pengguna Instagram untuk membuat akun.

Jumlahnya mungkin akan lebih besar lagi jika Threads tersedia di Uni Eropa.

Baca juga: Twitter Disebut Bakal Tuntut Meta soal Threads, Apa Alasannya?


Mulai ditinggalkan pengguna

Sayangnya, jumlah pengguna Threads kini terus mengalami penurunan.

Sebuah analisis data yang dilakukan oleh Similarweb menunjukkan, jumlah pengguna aktif harian di Threads turun dari 49 juta menjadi 23,6 juta hanya dalam seminggu.

Total menit penggunaan harian juga mengalami penurunan dari 21 menit pada 7 Juli menjadi lebih dari 6 menit pada 14 Juli 2023.

"Kami memang melihat keterlibatan menurun selama akhir pekan, dan pada hari Senin kami memperkirakan Threads memiliki 36,6 juta pengguna aktif di Android," kata Manajer Wawasan Senior di Similarweb, David Carr, dikutip dari CNBC.

"Meskipun ada minat yang kuat untuk memeriksa aplikasi pada awalnya, tidak setiap pengguna memiliki kebiasaan mengunjungi Threads sesering aplikasi sosial lainnya," sambung dia.

Diketahui, ada beberapa fitur dasar pada Twitter yang tidak dimiliki oleh Threads, termasuk emoji, tagar, dan tampilan kronologis yang menyulitkan pengguna beralih dari Twitter.

Baca juga: Meta Luncurkan Threads, Aplikasi Mirip Twitter, Sudah Bisa Diunduh di Android dan iPhone

Dianggap sebuah kewajaran

Seorang juru bicara Threads menganggap wajar jika ledakan pendaftar berkurang saat pengguna menjelajahi layanan baru.

"Meskipun ini masih awal, kami senang dengan kesuksesan awal Threads, yang telah melampaui harapan kami," ujarnya.

Menurutnya, Threads saat ini akan memfokuskan diri pada kinerja stabil, fitur-fitur baru, dan meningkatkan pengalaman pengguna dalam beberapa bulan ke depan.

Perusahaan juga mencatat bahwa CEO Mark Zuckerberg berkomentar di Threads bahwa sebagian besar pertumbuhannya hingga 100 juta pendaftar adalah organik, bukan hasil promosi.

Sementara itu, Kepala Instagram dan Threads di Meta Adam Mosseri mengatakan tidak memiliki rencana untuk memprioritaskan berita atau politik di platform baru.

Baca juga: Ramai soal Biaya Platform Rp 1.000 di Tokopedia, Begini Penjelasannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi