Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara Paling Positif di Dunia 2023, Indonesia Peringkat Pertama

Baca di App
Lihat Foto
Suwandi/KOMPAS.com
Anak-anak rimba saat mengibarkan bendera merah putih di pingir hutan Taman Nasional Bukit Duabelas
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Organisasi survei Gallup menempatkan Indonesia sebagai negara dengan penduduk berperasaan paling positif di dunia pada 2023.

Hal ini sesuai dengan hasil survei bertajuk 2023 Global Emotions yang dirilis perusahaan riset asal Amerika Serikat tersebut secara berkala setiap tahun.

Melalui laporan tersebut, Gallup melakukan riset terhadap perasaan dan emosi yang dirasakan masyarakat dunia dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Untuk laporan tahun ini, Gallup melakukan 147.000 wawancara dengan orang dewasa di 142 negara pada 2022.

Hasilnya, Indonesia menjadi negara pertama dengan penduduk yang merasa paling positif di dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Besar Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia, Ada Indonesia?


Negara paling positif di dunia

Berikut daftar negara dengan penduduk yang memiliki perasaan paling positif di dunia:

  1. Indonesia, Asia Tenggara (85)
  2. Meksiko, Amerika Utara (85)
  3. Paraguay, Amerika Selatan (85)
  4. Filipina, Asia Tenggara (85)
  5. Vietnam, Asia Tenggara (85)
  6. Guatemala, Amerika Tengah (84)
  7. Panama, Amerika Tengah (84)
  8. El Salvador, Amerika Tengah (83)
  9. Kosta Rika, Amerika Tengah (82)
  10. Malaysia, Asia Tenggara (82)
  11. Nikaragua, Amerika Tengah (82)

Tidak hanya negara yang paling positif, Gallup juga melakukan survei untuk mengetahui negara dengan penduduk yang berperasaan paling negatif di dunia. Berikut hasilnya:

Baca juga: Berapa Rata-rata Kecepatan Kereta Api di Indonesia?

Negara paling negatif di dunia

  1. Afghanistan, Asia Selatan (34)
  2. Turkiye, Asia Barat (45)
  3. Lebanon, Libanon (46)
  4. Bangladesh, Asia Selatan (50)
  5. Republik Turki Siprus Utara, Asia Barat (51)
  6. Sierra Leone, Afrika Barat (54)
  7. Lituania, Eropa Utara (55)
  8. Yaman, Asia Barat (56)
  9. Ethiopia, Afrika Timur (56)
  10. Tunisia, Afrika Utara (57)
  11. Serbia, Eropa Tengah(57)
  12. Nepal, Asia Selatan (57)

Lalu, mengapa negara-negara di atas mendapat posisi sebagai negara paling positif dan negatif di dunia?

Baca juga: 7 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2024

Cara survei penduduk

Gallup melakukan riset terhadap 147.000 orang dewasa di 142 negara pada 2022 untuk mendapatkan laporan 2023 Global Emotions.

Mereka memberikan daftar pertanyaan yang mengukur pengalaman positif dan negatif responden selama hidup di negaranya.

Adapun pertanyaan untuk menilai pengalaman positif warga, antara lain sebagai:

• Apa kemarin merasa cukup istirahat?
• Apa kemarin diperlakukan dengan hormat sepanjang hari?
• Apa kemarin tersenyum atau tertawa banyak?
• Apa kemarin belajar atau melakukan sesuatu menarik?
• Apa kemarin mengalami perasaan menyenangkan?

Sebaliknya, pertanyaan negatif ditujukan untuk mencari tahu pengalaman buruk yang dialami warga, yaitu:

• Apakah kemarin mengalami sakit fisik?
• Apakah kemarin merasa khawatir?
• Apakah kemarin merasa sedih?
• Apakah kemarin merasa stres?
• Apakah kemarin merasa marah?

Hasilnya, mayoritas orang di seluruh dunia mengatakan mereka mendapatkan istirahat cukup (71 persen), mengalami banyak kesenangan (72 persen), serta tersenyum atau tertawa (73 persen). Selain itu, warga dunia juga merasa positif karena diri mereka dihormati.

Baca juga: 7 Negara dengan Hari Libur Nasional Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia?

Tidak hanya itu, mayoritas warga dunia merasa mendapatkan lebih banyak istirahat, kesenangan, dan lebih sering tersenyum atau tertawa dibandingkan pada masa pandemi Covid-19 di 2021.

Hasil akhir membuktikan banyak negara di Amerika Latin dan Asia Tenggara memiliki penduduk dengan perasaan paling positif dibandingkan negara di benua lain pada 2023.

Namun, Afghanistan mendapat peringkat sebagai negara paling tidak positif di dunia setiap tahun sejak 2017. Hal ini disebabkan salah satunya karena kekuasaan Taliban di negara tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi