Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Buka Suara soal Temuan 4.000 Liter Pertalite Palsu di Sumsel, Pembuat Belajar dari TikTok

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
Polda Sumsel melakukan gelar perkara terkait kasus pembuatan Pertalite palsu di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis (20/7/2023).
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - PT Pertamina Patra Niaga buka suara terkait bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite palsu yang ditemukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan, pihaknya sebelumnya tidak mengetahui adanya Pertalite palsu yang diperjualbelikan itu.

"Saya baru tahu dari media," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (21/7/2023).

Saat ditanya apakah Tjahyo telah melihat langsung Pertalite palsu yang dijualbelikan itu, dia enggan berkomentar lebih lanjut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Daftar Daerah Uji Coba Pembatasan Pertalite 2023, Beli BBM Wajib Terdaftar MyPertamina

Tjahyo hanya memastikan Pertalite dan BBM jenis lainnya yang asli dijual di lembaga penyalur resmi Pertamina.

"Yang asli dijual di lembaga penyalur resmi Pertamina, seperti di SPBU dan Pertashop," kata dia.

Oleh sebab itu, Tjahyo menyarankan agar masyarakat membeli BBM di SPBU atau Pertashop.

"Beli saja BBM di SPBU atau Pertashop. Jadi enggak usah mikir bentuk dan warnanya," tandasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, Pertalite palsu akan merusak mesin apabila digunakan. Sebab, campuran zat kimia yang diberikan tidak sesuai dengan standar.

Baca juga: UPDATE Lengkap Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP AKR Per 1 Juli 2023, Ada yang Naik

Temuan 4.000 liter Pertalite palsu

Polisi membongkar gudang pembuatan Pertalite palsu di Desa Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Di gudang itu, petugas mendapati barang bukti Pertalite palsu sebanyak 4.000 liter.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, dua pelaku ditangkap terkait temuan itu, yakni berinisial HA selaku pemilik dan DS yang bertindak sebagai pemasok.

Keduanya memproduksi Pertalite palsu dari minyak hasil sulingan yang dibeli dari Kabupaten Musi Banyuasin.

Minyak tersebut dibeli oleh HA seharga Rp 1,5 juta per drum yang berisi 200 liter. Kemudian, minyak hasil sulingan itu dicampur dengan zat kimia sehingga berwarna mirip Pertalite.

Baca juga: Viral, Video Pertalite Berwarna Kuning di SPBU Karawang Bikin Motor Mogok, Ini Kata Pertamina

Para pelaku mengaku belajar membuat Pertalite palsu melalui tayangan TikTok. Pembuatan Pertalite palsu itu diketahui sudah berlangsung selama lima tahun.

"Pertalite palsu ini kemudian dijual kembali lebih murah Rp 7.500 per liter. Para pembelinya datang ke gudang tersebut,” kata Putu, dilansir dari Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Atas perbuatannya, kedua pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dikenakan pasal 54 UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas.

Mereka terancam pidana penjara paling lama enam tahun dan denda sebesar Rp 60 miliar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi