Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Barbie Punya Rating PG-13, Amankah Ditonton Anak-anak?

Baca di App
Lihat Foto
Poster film Barbie (2023).
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Film Barbie buatan sutradara Greta Gerwig sudah diputar di bioskop Indonesia, sejak Rabu (19/7/2023).

Film berdurasi 1 jam 54 menit ini menceritakan kisah boneka Barbie yang mengalami krisis identitas terhadap dunia dan kehidupannya. 

Margot Robbie berperan sebagai Barbie dan Ryan Gosling sebagai Ken.

Asosiasi yang memberikan penilaian untuk film di Amerika Serikat, Motion Picture Association (MPA) memberikan rating PG-13 untuk Barbie.

Rating tersebut diberikan karena film ini berisi beberapa materi yang mungkin tidak pantas untuk anak di bawah 13 tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rating PG-13 atau parental guidance under 13 menunjukkan suatu film mengandung konten atau unsur yang tidak cocok ditonton sendirian oleh anak berusia di bawah 13 tahun.

Lalu, apakah film adaptasi boneka Barbie yang identik dengan mainan anak-anak ini aman ditonton usia mereka?

Baca juga: Sejarah Barbie dan Deretan Boneka yang Muncul di Filmnya


Adegan dan dialog di film

Dilansir dari TODAY , Jumat (21/7/2023), film Barbie memiliki adegan dan dialog yang mungkin tidak sesuai dengan anak usia di bawah 13 tahun. Meski begitu, bukan berarti adegan dan dialog tersebut hanya untuk orang dewasa.

Sebagai contoh, ada adegan Ken yang diperankan Ryan Gosling bertengkar dengan karakter Ken lain yang dimainkan Simu Liu. Di sini, keduanya akan melontarkan kata-kata umpatan.

Selain itu, ada adegan Ken yang ingin menginap di rumah Barbie yang merupakan pacarnya saat malam hari. Meski begitu, Ken dan Barbie tidak tahu akan melakukan apa saat berduaan.

Baca juga: Vietnam Larang Penayangan Film Barbie, Apa Penyebabnya?

Diberitakan USA Today, Kamis (20/7/2023), adegan yang bersifat seksual akan dimunculkan berupa komedi. Contohnya, saat Ken dan Barbie menyebut bagian intim tubuh mereka.

Selain itu, ada adegan Ken yang meminum minuman keras. Sementara lagu-lagu yang menjadi latar film ini juga memiliki lirik dengan kata-kata kasar.

Dalam film, penonton juga akan disuguhkan beberapa pertengkaran fisik.

Contohnya perang antara boneka Ken serta pantat Barbie yang dipukul laki-laki. Namun, adegan pertengkaran ini akan digambarkan secara komedi dan tidak menunjukkan kekerasan berlebihan.

Baca juga: Perbandingan Film Barbie Vs Oppenheimer, Pilih Menonton yang Mana?

Isi cerita film Barbie

Tidak hanya adegan dan dialog yang mungkin kurang tepat untuk anak usia di bawah 13 tahun, isi cerita film Barbie juga cukup berat. Ini tidak seperti film kartun Barbie lainnya.

Film ini akan diisi oleh pesan feminisme dan membahas budaya patriarki di mana laki-laki ditempatkan di atas perempuan.

Selain itu, tema yang akrab dengan orang dewasa, seperti pikiran akan kematian, perasaan depresi, dan selulit juga diceritakan.

Danny Brogan seorang editor eksekutif di Common Sense Media, organisasi yang mengulas dan menilai konten anak-anak, mengatakan film ini cukup dewasa untuk anak-anak.

“Saya pikir Gerwig telah memasukkan semua konten yang lebih dewasa ini karena mengetahui bahwa sebagian besar penontonnya adalah kaum milenial dan anggota Generasi Z, orang-orang yang tumbuh bersama Barbie selama tahun '80-an, '90-an, dan ’00-an, mencari nostalgia itu, tetapi juga untuk dihibur,” kata Brogan, dikutip dari The Independent, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Gara-gara Film Barbie, Dunia Kehabisan Cat Warna Pink

Menurut Brogan, film Barbie akan lebih banyak ditonton oleh orang dewasa yang menyukai boneka tersebut pada masa kecilnya. Mereka bukan anak kecil yang membawa boneka Barbie ke mana-mana.

Meski memiliki rating PG-13, anak-anak kecil di bawah usia 13 tahun akan tetap bisa menikmati humor dari film Barbie dengan pendampingan orangtua.

Sementara para remaja dan orang dewasa dapat mempelajari hal penting dari film ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi