Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus 2 Wanita di India Diarak dan Diperkosa, Pelaku Baru Ditahan 2 Bulan Usai Kejadian

Baca di App
Lihat Foto
Alexa/ Pixabay
Ilustrasi wanita menjadi korban budak seks.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus kekerasan dan pemerkosaan terhadap dua wanita terjadi di negara bagian Manipur, India. 

Kejadian tersebut diketahui setelah beredar video di media sosial yang menunjukkan dua wanita diarak dan ditelanjangi oleh sekelompok pria.

Dalam video berdurasi 26 detik tersebut, sekelompok pria terlihat melakukan aksi tak senonoh terhadap dua wanita.

Korban yang diketahui berasal dari suku Kuki-Zo tersebut juga terlihat digiring ke sebuah lapangan kosong oleh para pelaku.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Nenek 65 Tahun di Dompu Diduga Jadi Korban Pemerkosaan OTK

Pemerkosaan terjadi pada 4 Mei 2023

Dikutip dari Al Jazeera, peristiwa kekerasan terhadap dua wanita di Manipur, India terjadi pada 4 Mei 2023 namun videonya baru viral baru-baru ini. 

Peristiwa tersebut terjadi satu hari setelah kerusuhan antaretnis yang melibatkan suku mayoritas, Meitei, yang sebagian besar beragama Hindu dengan suku Kuki-Zo yang sebagian besar beragama Kristen.

Kerusuhan antara suku Meitei dan Kuki-Zo terjadi negara bagian terpencil di timur laut India yang diperintah oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) yang beraliran nasionalis Hindu.

Peristiwa tersebut dipicu oleh suku Kuki-Zo yang menuntut pengakuan suku dari suku Meitei di Manipur.

Menurut laporan, salah satu wanita yang menjadi korban kekerasan tersebut usianya baru 21 tahun. Selain diperlakukan kasar, ia juga diperkosa.

Sementara itu, wanita lain yang turut diarak dan ditelanjangi oleh sekelompok pria usianya sudah 42 tahun.

Baca juga: Usia 16 Tahun, Korban Pemerkosaan di Batam Meninggal Saat Melahirkan karena Pendarahan

 

Polisi dinilai lambat bertindak

Peristiwa kekerasan yang dialami oleh dua wanita di Manipur sebenarnya telah dilaporkan oleh keluarga korban ke polisi pada 18 Mei 2023.

Namun, polisi membutuhkan waktu lebih dari sebulan untuk melimpahkan kasus ini ke kantor polisi yang berada di bawah yurisdiksi tempat kejadian perkara.

Warga setempat mengatakan, meski kasus sudah dilimpahkan, tetap tidak ada tindakan apapun yang diambil.

Kasus kekerasan terhadap dua wanita baru ditangani oleh polisi ketika videonya viral pada Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Keluarga Korban Pemerkosaan dan Revenge Porn Pandeglang Ungkap Kejanggalan, Pelaku Dituntut 6 Tahun Penjara

Korban dikepung massa

Terpisah, keluarga dari wanita berusia 21 tahun yang diperkosa, mengatakan bahwa polisi bersama massa dari suku Meitei sempat melakukan penyerangan terhadap sebuah desa di Distrik Kangpokpi ketika kerusuhan terjadi.

Ibu korban mengaku, suaminya dibunuh oleh massa dan ia meminta kepada polisi untuk menyelamatkan dirinya.

Polisi awalnya mengawal ibu tersebut bersama anak perempuan dan anak laki-lakinya yang berusia 19 tahun.

Tetapi, polisi justru menurunkan mereka di lokasi di mana jasad suami ibu tersebut tergeletak ketika aparat melihat massa.

Setelah itu, putrinya yang berusia 21 tahun dikepung oleh massa dan mendapat penyerangan secara seksual.

Ketika saudara laki-lakinya berusaha untuk menghentikan aksi yang dilakukan massa, ia juga dibunuh.

Baca juga: Ibu Korban Pemerkosaan Lansia di Cipayung ke LPSK untuk Pendalaman Kasus Anaknya

Polisi tangkap 4 terduga pelaku

Setelah video wanita mengalami kekerasan viral di media sosial, polisi baru menangkap empat orang yang diduga sebagai pelaku baru-baru ini.

Keempat orang tersebut ditahan pada Kamis (20/7/2023) di Nongpok Sekmai di distrik Thoubal, Manipur.

"Kepolisian Negara Bagian sedang melakukan segala upaya untuk menangkap para pelaku lainnya sesegera mungkin. Penggerebekan terus dilakukan," demikian bunyi pernyataan polisi.

Dilansir dari New York Post, beredarnya video dua wanita mengalami kekerasan juga direspons oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Ia mengatakann, pihaknya akan menjatuhkan hukuman terhadap pada pelaku dan menyebut peristiwa ini sebagai tindakan yang mempermalukan India.

"Saya yakinkan bangsa ini, hukum akan berjalan dengan sekuat tenaga. Apa yang terjadi dengan putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan," ujar Modi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi