Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berfungsi sebagai Sensor, Berikut 7 Fakta Menarik tentang Kumis Kucing

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/nndanko
Ilustrasi fakta menarik tentang kumis kucing.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Kumis kucing adalah sejenis rambut yang umumnya ada pada pipi dan bibir atas kucing. Beberapa juga dapat tumbuh di bibir bawah dan alis.

Kumis kucing terbuat dari protein keratin, yang juga ada di bulu dan cakar kucing, dan memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan kucing.

Dilansir dari laman Daily Paws, pada dasarnya, kumis kucing seperti sejumlah sensor radar kecil yang membantu navigasi.

Mereka terhubung erat dengan 'hub' sensorik yang mirip dengan ujung jari manusia. Ini membantu kucing dengan orientasi spasial dan penilaian terhadap lingkungannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apakah Kucing Mengenali Dirinya di Cermin? Berikut Penjelasannya


Menariknya, kumis kucing bahkan bisa merasakan apakah benda yang disentuh permukaannya keras atau lunak.

Dengan mendeteksi perubahan aliran udara, kumis membantu kucing menentukan bentuk, ukuran, dan kecepatan objek yang dilaluinya.

Ini adalah umpan balik penting untuk menilai respons dan apakah mereka dapat melewati celah hingga bagaimana keseimbangan mereka saat melompat dan memanjat.

Tidak seperti rambut lain yang ada di seluruh tubuhnya, kucing dapat menggerakkan kumisnya dengan sesuka hati.

Bahkan, gerakan kumis tersebut juga memungkinkan mereka mengekspresikan keadaan emosinya dengan posisi tertentu.

Baca juga: 9 Ciri Kucing Peliharaan Anda Merasa Bahagia, Apa Saja?

Fakta-fakta tentang kumis kucing

Dilansir dari laman Cats.com, berikut adalah beberapa fakta mengenai kumis kucing yang menarik untuk diketahui:

1. Menunjukkan mood kucing

Selain melalui bahasa tubuhnya, Anda juga dapat mempelajari tentang perasaan kucing dengan melihat posisi kumisnya.

Misalnya jika posisi kumis lurus dan ke samping seperti biasa, ini berarti mereka sedang merasa tenang dan rileks.

Ketika posisinya condong ke depan, ini berarti waspada, sedang terlibat sesuatu, atau merasa tertarik. Terakhir, jika posisinya rata di pipi, artinya mereka takut, marah, dan siap menyerang.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing Memakan Rumput, Apa Saja?

2. Terbuat dari keratin

Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, kumis kucing terbuat dari protein yang dikenal sebagai keratin.

Kucing juga tidak hanya memiliki kumis di sisi hidungnya. Anda juga dapat menemukan kumis di dahinya dan di bagian bawah kaki di dekat cakarnya.

3. Bertindak seperti antena

Bulu taktil ini, yang secara ilmiah dikenal sebagai vibrissae, membantu kucing Anda mengukur dan menjelajah dunia di sekitarnya.

Kumis berfungsi menyeimbangkan dan memungkinkan mereka mengetahui apakah mereka bisa masuk ke ruang sempit, dan bahkan menjauhkan mereka dari bahaya.

Diketahui, kucing memiliki kemampuan untuk merasakan perubahan cuaca dengan menyampaikan perubahan tekanan udara dari kumis ke otaknya.

Baca juga: 6 Mitos tentang Perilaku Kucing yang Sebaiknya Anda Ketahui

4. Sebagai pengirim pesan ke otak

Kumis kucing sangat sensitif, dan mereka dilengkapi dengan proprioseptor, yang merupakan organ sensorik.

Organ sensorik ini memberi tahu otak kucing apa yang terjadi di sekitar dengan mengirimkan sinyal ke sana. Itulah sebabnya kumis tidak boleh dipotong untuk alasan apa pun.

5. Semakin panjang kumis, semakin besar tubuh kucing

Fakta menarik lainnya tentang kumis kucing adalah mereka ikut tumbuh bersama kucing. Dan itu tidak hanya saat mereka tumbuh menjadi kucing dewasa juga.

Jika seekor kucing menjadi gemuk, maka kumis itu akan mulai tumbuh lebih panjang juga untuk mengakomodasi badannya yang lebih besar.

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Berada di Tempat Tinggi? Berikut Penjelasannya

6. Dapat melindungi wajah kucing

Kumis kucing dapat merasakan perubahan terkecil di lingkungannya dan berfungsi untuk melindungi mata halus mereka dari cedera.

Bagian tubuh sensitif ini dapat merasakan titik terkecil dari debu dan bulu, sehingga membantu kucing menggelengkan kepalanya sebelum debu tersebut mencapai matanya.

7. Digigit oleh induknya

Menggigit kumis anaknya merupakan perilaku normal. Induk kucing adalah ahli dalam menjaga anak-anak mereka tetap aman.

Salah satu cara sang induk menjaga anak kucingnya dari bahaya adalah dengan menggigit sedikit kumisnya.

Dengan cara ini, akan mencegah anak kucing akan untuk pergi menjelajah terlalu jauh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi