Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Kanada Ukir Namanya di Kuil Kuno Jepang Berusia 1.200 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
https://www.toshodaiji.jp/
Kuil Toshodaiji Kondo di Kota Nara, Jepang ternodai oleh ular seorang remaja asal Kanada yang mengukir namany di pilar kayu menggunakan kuku pada 7 Juli 2023.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seorang remaja asal Kanada harus mempertanggungjawabkan perbuatannya usai berulah di sebuah kuil kuno Jepang berusia 1.200 tahun.

Remaja itu menggunakan kuku untuk mengukir namanya di Aula Emas ketika memasuki Kuil Toshodaiji Kondo di Kota Nara, Jepang pada 7 Juli 2023 lalu.

Kota Nara berjarak sekitar 45 kilometer di selatan Kyoto yang pernah menjadi Ibu Kota Jepang sebelum pindak ke Tokyo. Kota ini populer di kalangan wisatawan.

Remaja tersebut mengukir nama "Julian" dan inisial "J" di sebuah pilar kayu. Beruntung, aksinya diketahui oleh seorang turis Jepang yang berkunjung ke situs bersejarah ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuil Toshodaiji Kondo yang dirusak oleh remaja tersebut adalah kuil Buddha yang sudah berdiri sejak abad ke-8 masehi.

Kepada polisi, ia mengaku tidak bermaksud merusak situs warisan dunia yang dijaga eksistensinya oleh UNESCO tersebut.

Baca juga: 9 Koin Kuno Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia

Dijerat UU Perlindungan Benda-benda Budaya

Dilansir dari Smithsonian Magazine, polisi yang mendapat laporan bahwa seorang remaja mengukir namanya di Kuil Toshodaiji Kondo, melakukan interogasi terhadap pelaku.

Otoritas setempat menginterogasi remaja tersebut karena ia diduga telah melanggar UU Perlindungan Benda-benda Budaya.

Berdasarkan peraturan tersebut, siapa pun yang menimbulkan kerusakan pada obyek budaya yang penting dapat dijatuhi hukuman sampai lima tahun penjara.

Tak sampai situ, mereka yang terbukti merusak obyek budaya yang penting juga terancam denda sebesar ratusan ribu dollar.

Baca juga: Daftar Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

 

Ulah remaja asal Kanada dapat kecaman

Setelah remaja asal Kanada berulah di Kuil Toshodaiji Kondo, ia mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari seorang biksu yang berasal dari Kuil Toshodaiji Kondo.

Kepada Kantor Berita Kyodo, biksu tersebut mengaku khawatir bila hal yang sama akan terulang kembali.

"Meskipun itu mungkin dilakukan tanpa niat jahat, tetap saja hal itu disesalkan dan menyedihkan," ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Eksekutif Remote Lands, Catherine Heald, menyampaikan bahwa ulah remaja asal Kanada di Kuil Toshodaiji Kondo merupakan bentuk penodaan.

"Menodai kuil atau tempat suci yang penting adalah tingkat penghinaan yang sama sekali berbeda. Itu seperti menulis grafiti yang tidak sopan di gereja," ucapnya.

Baca juga: Bom Udara Peninggalan Perang Dunia II di Jayapura Dimusnahkan

Pengakuan remaja

Usai berulah, remaja asal Kanada mengatakan, ia tidak mempunyai maksud untuk merusak benda cagar budaya Jepang dengan cara mengukir namanya di Kuil Toshodaiji Kondo.

Perbuatan yang dilakukan remaja tersebut terjadi setelah aksi vandalisme ditemukan di Colosseum di Roma, Italia ketika seorang turis bernama Ivan Dimitrov mengukir nama "Ivan+Hayley 23/6/2023).

Dilansir dari BBC, Dimitorc terancam denda hingga 16.300 dolar AS atau sekitar Rp 245 juta dan hukuman lima tahun penjara karena perbuatannya.

Ia juga telah meminta maaf dan mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui berapa usia Colosseum saat melakukan aksinya.

Baca juga: Sejarah Candi Padangroco Peninggalan Kerajaan Dharmasraya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi