Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Universitas Brawijaya soal Klaim Ratusan Calon Maba Disebut Mengundurkan Diri

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@sbmptnfess
Unggahan viral, ratusan calon maba UB disebut mengundurkan diri
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pihak Universitas Brawijaya (UB) memberikan penjelasan soal adanya unggahan yang menyebutkan bahwa ratusan calon mahasiswa baru (maba) UB mengundurkan diri.

Sebelumnya, sebuah unggahan yang menyebutkan jika ratusan maba UB mengundurkan diri, viral di media sosial.

Calon maba itu disebut mengundurkan diri usai pengumuman Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

Hingga Minggu (23/7/2023) sore, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 2,1 juta kali dan disukai oleh 17.500 warganet.

Baca juga: Viral, Unggahan Ratusan Calon Maba UB Disebut Mengundurkan Diri, Ini Kata Pihak Kampus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Universitas Brawijaya (UB)

Kepala Sub Bagian Humas dan Kearsipan Universitas Brawijaya Kotok Gurito membenarkan narasi adanya ratusan maba UB yang mengundurkan diri seperti dalam unggahan tersebut.

Dalam data yang dikirimkan Kotok, sebanyak 83 calon maba dari jalur Seleksi Mandiri Berbasis Prestasi (SNBP) atau 11,5 persen dari penerima, tidak melakukan registrasi ulang.

Sementara calon maba yang tidak daftar ulang melalui jalur SNBT adalah 430 orang atau 17,5 persen.

Menurut Kotok, mahasiswa baru yang tidak melakukan daftar ulang berarti dinyatakan mengundurkan diri. Dia menyebutkan, alasan pengunduran diri maba UB tersebut karena mereka sudah diterima di perguruan tinggi lain.

"Alasan utama diterima di kampus lain atau perguruan tinggi kedinasan," kata Kotok kepda Kompas.com, Minggu (23/7/2023).

Terkait ratusan maba UB yang mengundurkan diri, pihaknya memastikan bahwa calon maba dan sekolah asalnya tidak akan mendapatkan sanksi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi