Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Akan Ganti Logo Burung Biru Twitter Jadi "X"

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Wahyunanda Kusuma
Elon Musk mengubahlogo Twitter dari burung ikonik Larry Bird menjadi X.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Elon Musk berencana untuk mengubah logo Twitter burung biru menjadi huruf "X" hari ini.

Ini menandai perubahan besar terbaru sejak ia membeli Twitter senilai 44 miliar dolar AS tahun lalu.

Hal tersebut diungkapkan Elon Musk melalui cuitannya di Twitter pada Minggu (23/7/2023).

Pemilik Twitter ini mengatakan dalam serangkaian unggahan di akunnya bahwa ia ingin melakukan perubahan di seluruh dunia secepatnya pada Senin (24/7/2023).

"Dan segera kita akan mengucapkan selamat tinggal pada merek twitter dan secara bertahap, pada semua burung," tulis cuitannya, dikutip dari Aljazeera, Minggu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Warganet yang Main Twitter Kini Bisa Dapat Bayaran, Bagaimana Caranya?


Elon Musk mengunggah logo "X"

Musk juga mengunggah sebuah video dengan gambar "X" yang berkedip-kedip.

Kemudian dalam obrolan Twitter Spaces, ia menjawab "Ya" ketika ditanya apakah logo Twitter akan berubah.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa hal tersebut seharusnya sudah dilakukan sejak lama.

Di bawah kepemimpinan Musk yang penuh kontroversi sejak ia membeli Twitter pada Oktober 2022, perusahaan ini telah mengubah nama bisnisnya menjadi X Corp, yang mencerminkan visinya untuk menciptakan "aplikasi super" seperti WeChat dari China.

Oktober lalu, ia mengatakan bahwa membeli Twitter adalah akselerator untuk menciptakan X, aplikasi yang melengkapi perusahaan miliknya yang lain.

Perusahaan roket milik Musk, Space Exploration Technologies Corp, umumnya dikenal sebagai SpaceX.

Pada 1999, Musk mendirikan sebuah perusahaan rintisan bernama X.com, sebuah perusahaan layanan keuangan online yang sekarang dikenal sebagai PayPal.

Baca juga: Jumlah Pengguna Aktif Aplikasi Threads Anjlok, Masih Bisa Menandingi Twitter?

Alasan logo Twitter diganti "X"

Sementara itu, Direktur riset Forrester Mike Proulx mengatakan pada Minggu (23/7/2023), penggantian logo Twitter akan semakin menjauhkan basis pengguna Twitter yang asli dan sangat loyal.

"Di satu sisi, Anda bisa berargumen bahwa ia akan menyingkirkan sebuah merek yang ikonik," kata Proulx dilansir dari Reuters.

"Di sisi lain, dia memberi sinyal bahwa ini adalah hari baru bagi apa yang dulunya adalah Twitter dan bahwa perusahaan ini menuju ke arah yang berbeda dengan basis pengguna yang berbeda pula," tambahnya.

Musk mengatakan dalam sebuah unggahan pada Minggu (23/7/2023) bahwa ia ingin mengubah logo Twitter dan melakukan jajak pendapat kepada jutaan pengikutnya untuk mengetahui apakah mereka mendukung perubahan skema warna situs dari biru menjadi hitam.

Baca juga: Sejarah Logo Twitter yang Disebut Bakal Diubah dari Burung Jadi X

Kontroversi Twitter Musk

Twitter diperkirakan memiliki sekitar 200 juta pengguna aktif harian, namun mengalami kegagalan teknis berulang kali sejak Musk membeli aplikasi ini dan memecat sebagian besar karyawan.

Sejak saat itu, banyak pengguna dan pengiklan yang merasa kecewa dengan Twitter karena adanya biaya yang diberlakukan untuk layanan yang sebelumnya gratis, perubahan pada moderasi konten, dan kembalinya akun-akun sayap kanan yang sebelumnya dilarang.

Musk mengatakan pada awal bulan ini Twitter telah kehilangan sekitar setengah dari pendapatan iklannya sejak ia mengambil alih kendali pada Oktober.

Lalu pada April 2023, logo burung biru Twitter yang sudah ada sejak lama digantikan oleh anjing Shiba Inu milik Dogecoin yang membantu mendorong lonjakan nilai pasar mata uang kripto ini.

Perusahaan ini mendapat banyak kritik dari para pengguna dan profesional pemasaran ketika Musk mengumumkan pada awal Juli akan membatasi jumlah tweet per hari yang dapat dibaca oleh berbagai akun.

Sementara itu, di tengah beragam kontroversi dari Twitter, induk Facebook, Meta, pada awal bulan ini meluncurkan platform Threads yang sempat menarik pengguna baru dalam waktu singkat.

Namun, jumlah waktu yang dihabiskan pengguna untuk menggunakan aplikasi saingannya itu anjlok dalam beberapa minggu sejak peluncurannya, menurut data dari perusahaan analisis pasar Sensor Tower.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi