Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Turis Inggris Saat Ribuan Orang Dievakuasi dari Kebakaran Pulau Rhodes Yunani

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Ilustrasi kebakaran hutan
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Seorang turis asal London, Inggris, Ian Murison menceritakan proses evakuasi ribuan turis di Rhodes, Yunani akibat kebakaran yang terjadi pada Sabtu (22/7/2023) malam.

Murison mengatakan, evakuasi itu menyerupai "akhir dunia" di mana laut menjadi hitam karena jelaga dari kebakaran hutan yang terjadi.

Ribuan orang juga bergegas menuju ke perahu untuk menyelamatkan diri.

Murison mengungkapkan, ia dan keluarganya harus berjalan 4 mil di tengah cuaca panas untuk menuju ke pantai Gennadi, titik evakuasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Ribuan orang pindah ke pantai. Tidak mungkin naik ke perahu karena orang-orang berlari begitu saja," ungkapnya, dikutip dari Guardian.

"Itu benar-benar seperti akhir dunia dan kobaran api sekarang jauh lebih terlihat karena tentu saja ini malam hari dan kami tidak bisa melihatnya di siang hari," lanjutnya.


Kobaran api yang menjulang ke langit dan muncul secara tiba-tiba semakin membuat kalut keadaan. Banyak turis yang panik akibat hal tersebut.

Bahkan, Murison mengatakan, masih banyak orang tidak bisa naik ke perahu dan tertinggal di pantai.

Koper-koper milik turis juga terpaksa ditinggalkan agar kapal penyelamat muat lebih banyak penumpang.

"Istri saya merasa stres, terutama ketika mereka mengatakan itu hanya wanita dan anak-anak di dalam bus. Dia pikir itu mungkin terakhir kali dia melihatku," ucap Morison.

Baca juga: Ancaman Kemarau Panjang 2023 dan Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan

Turis lainnya, Sharon Richard menceritakan bagaimana keluarganya diminta meninggalkan hotel mereka di Lardos, bagian tenggara pulau yang dilanda kebakaran pada Sabtu malam.

Richard menuturkan, keluarganya dan beberapa turis asal Inggris lainnya merasa dikecewakan oleh TUI, penyelenggara liburan ke Yunani.

Turis dari negara lain telah dievakuasi, tetapi perusahaan perjalanan, Jet2 gagal memberikan informasi yang tepat kepada mereka yang ada di lapangan.

"Kami disuruh meninggalkan koper kami di hotel kami dan melarikan diri ke pantai. Api berada di lereng bukit tepat di sebelah kami, tetapi ada pom bensin tepat di seberang jalan dari hotel, " ujarnya.

"Kami benar-benar ketakutan, tidak tahu apa yang sedang terjadi. Semua orang Polandia dan Skandinavia di hotel kami diangkut dengan bus ke hotel lain kurang lebih secara langsung, sedangkan kami orang Inggris baru saja pergi," imbuh Richard.

Richard mengatakan, keluarganya akhirnya mencapai bagian utara pulau sekitar 10 jam setelah disuruh meninggalkan hotel mereka.

Baca juga: Mengevaluasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan

Ribuan turis dievakuasi

Sebanyak 19.000 orang dievakuasi dari Pulau Rhodes, Yunani akibat kebakaran hutan yang terjadi pada Minggu (23/7/2023).

Kebakaran hutan itu terjadi selama enam hari berturut-turut.

Dilansir dari Antara, pihak Kementerian Perubahan Iklim dan Perlindungan Sipil mengungkapkan, sebanyak 16.000 dipindahkan melalui jalur darat. Sementara sisanya menggunakan jalur laut.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tetapi 6 orang dilarikan ke rumah sakit karena masalah pernapasan.

Sebanyak 256 pemadam kebakaran telah dikerahkan dan 49 mesin pemadam diturunkan untuk memadamkan kobaran api di tengah gelombang panas yang melanda Eropa.

Tak hanya dari jalur darat, pemerintah setempat juga mengerahkan lima helikopter dan sepuluh pesawat.

Baca juga: Video Langit Memerah akibat Kebakaran Hutan di Aljazair, 26 Orang Dilaporkan Tewas

Penerbangan ke Pulau Rhodes dibatalkan

Sementara itu, TUI membatalkan penerbangan dan pemesanan liburan ke pulau Yunani hingga Selasa (25/7/2023).

Perusahaan mengatakan, penumpang yang dijadwalkan melakukan perjalanan pada Rabu (26/7/2023) akan ditawari perubahan bebas biaya ke destinasi lain.

Turis juga diberikan pilihan untuk membatalkan perjalanan dengan jaminan pengembalian uang penuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi