KOMPAS.com - Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Kebanyakan orang bisa sembuh dalam 2 hingga 4 minggu, tetapi bayi, orang lanjut usia, dan orang dengan kondisi jantung atau paru-paru, berisiko mengalami sakit parah.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, semua pneumonia adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi di paru-paru Anda.
Namun Anda mungkin memiliki gejala yang berbeda tergantung pada apakah pneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.
Pneumonia bakteri cenderung lebih umum dan lebih parah daripada pneumonia virus. Ini lebih cenderung membutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Sedangkan Pneumonia virus menyebabkan gejala mirip flu dan lebih mungkin sembuh dengan sendirinya dan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus.
Baca juga: 11 Gejala Kanker Paru-paru pada Wanita, Salah Satunya Nyeri Punggung
Lantas, apa saja gejala umum penyakit pneumonia?
Gejala pneumonia
Dilansir dari Healthline, pneumonia bisa terjadi dengan beberapa gejala berikut ini:
- Batuk yang dapat menghasilkan dahak (lendir)
- Demam
- Berkeringat atau merasa kedinginan
- Sesak napas yang terjadi saat melakukan aktivitas normal, atau bahkan saat istirahat
- Nyeri dada, yang semakin memburuk saat Anda bernapas atau batuk
- Perasaan mudah lelah
- Kehilangan selera makan
- Mual atau muntah
- Sakit kepala.
Gejala lain dapat bervariasi sesuai dengan usia dan kesehatan umum Anda:
- Bayi mungkin tampak tidak memiliki gejala, tetapi terkadang mereka muntah, kekurangan energi, atau kesulitan minum dan makan.
- Anak-anak di bawah usia 5 tahun mungkin mengalami napas cepat atau mengi.
- Lansia mungkin memiliki gejala yang lebih ringan. Mereka juga dapat mengalami kebingungan atau suhu tubuh yang lebih rendah dari normal.
Baca juga: Kenali Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Pneumonia terjadi ketika kuman masuk ke paru-paru Anda dan menyebabkan infeksi. Reaksi sistem kekebalan untuk membersihkan infeksi menyebabkan radang kantung udara paru-paru (alveoli).
Peradangan ini pada akhirnya dapat menyebabkan kantung udara terisi nanah dan cairan sehingga menimbulkan gejala pneumonia.
Beberapa jenis agen infeksius dapat menyebabkan pneumonia, antara lain bakteri, virus, dan jamur.
Baca juga: Bayi Bisa Alami Pneumonia dari Asap Rokok yang Menempel di Baju
Komplikasi pneumonia
Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa penderita pneumonia, terutama mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi, dapat mengalami komplikasi berikut:
1. BakteremiaBakteri dalam aliran darah atau bakteremia adalah kondisi bakteri yang masuk ke aliran darah dari paru-paru Anda.
Kondisi ini dapat menyebarkan infeksi ke organ lain, berpotensi menyebabkan kegagalan organ.
2. Sulit bernafasJika Anda mengalami pneumonia parah atau memiliki penyakit paru-paru kronis yang mendasarinya, dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit dan menggunakan mesin pernapasan (ventilator) saat paru-paru Anda sembuh.
Baca juga: 6 Ramuan Herbal untuk Sesak Napas, Mulai dari Madu hingga Jahe
3. Efusi pleuraEfusi pleura adalah akumulasi cairan di sekitar paru-paru. Pneumonia dapat menyebabkan cairan menumpuk di ruang tipis antara lapisan jaringan yang melapisi paru-paru dan rongga dada (pleura).
Jika cairan terinfeksi, Anda mungkin perlu mengeluarkannya melalui selang dada atau diangkat melalui operasi.
4. Abses paru-paruAbses terjadi jika nanah terbentuk di rongga paru-paru. Kondisi ini biasanya diobati dengan antibiotik.
Kadang-kadang, pembedahan atau drainase dengan jarum panjang atau selang yang dimasukkan ke dalam abses diperlukan untuk mengeluarkan nanahnya.