KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan beberapa orang sedang berusaha memadamkan api dari meteran listrik yang terbakar menggunakan pasir, ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dibuat oleh akun TikTok ini pada Senin (26/6/2023).
"Tutorial ngatasin korsleting listrik pake pasir," tulis dalam unggahan.
Hingga Selasa (25/7/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 3,1 juta kali dan mendapatkan lebih dari 640 komentar dari warganet.
Lantas, amankah memadamkan api akibat korsleting dengan menggunakan pasir?
Baca juga: INFOGRAFIK: 6 Langkah Cegah Kebakaran akibat Korsleting Listrik
Penjelasan Damkar
Kepala Seksi Publikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Damkar DKI Jakarta Saepuloh menjelaskan cara memadamkan api yang dipicu karena korsleting.
"Pada dasarnya memadamkan kebakaran listrik yang masih bertegangan/arus adalah dengan mengunakan alat atau media yang non-konduksi," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (25/7/2023).
Saepuloh menyebutkan bahwa pasir adalah salah satu media non-konduksi, alias tidak menghantarkan arus listrik.
Sehingga penggunaan pasir untuk memadamkan api akibat korsleting listrik disebut aman.
Baca juga: Video Viral Kabel Listrik Terbakar di Pasar Minggu, Apa yang Terjadi?
Pasir kurang efektif
Kendati demikian, Saepuloh mengungkapkan bahwa untuk memadamkan api dengan cara yang lebih aman adalah dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
"Pasir bagian dari media non-konduksi artinya aman, namun lebih efektif lagi dengan mengunakan Apar jenis powder atau CO2," pungkasnya.
Senada, Kepala Bidang (Kabid) Damkar pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ngawi Sri Bimo Hariotejo juga menyampaikan bahwa pasir aman untuk memadamkan api akibat korsleting listrik.
Akan tetapi, penggunaannya dianggap kurang efektif.
"Ya bisa saja. Tapi kurang efektif," ungkapnya terpisah, Selasa (25/7/2023).
Ia menuturkan, media yang lebih efektif adalah APAR powder.
Selain lebih efektif, Sri Bimo mengungkapkan bahwa APAR powder juga memiliki harga yang terjangkau.
Baca juga: Mengenal Smart Meter AMI yang Akan Gantikan Meteran Listrik PLN
Jenis-jenis APAR
APAR ini berisi air dengan tekanan tinggi.
Harga APAR ini juga terjangkau dan cocok untuk memadamkan api yang disebabkan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti kertas, kain, karet, plastik, dan lain sebagainya.
Penting untuk diketahui bahwa APAR ini akan sangat berbahaya jika digunakan pada kebakaran yang disebabkan karena korsleting atau instalasi listrik yang bertegangan.
2. APAR busa/foam (AFFF)APAR ini terdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk busa.
Busa Aqueous Film Forming Foam (AFFF) yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga oksigen tidak dapat masuk. Oksigen sendiri diperlukan dalam proses pembakaran.
APAR ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti kertas, kain, karet, dan lain sebagainya.
APAR busa juga bisa digunakan memadamkan kebakaran yang disebabkan karena bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti minyak, alkohol, juga solvent.
3.APAR serbuk kimia/dry chemical powderAPAR jenis serbuk kimia atau dry chemical powder terdiri dari serbuk kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium danammonium sulphate.
Serbuk kering kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan oksigen yang merupakan unsur penting proses pembakaran.
Jenis APAR ini juga menjadi alat pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir semua jenis kebakaran.
Namun, APAR ini tidak disarankan untuk digunakan dalam industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya. Umumnya APAR ini digunakan pada mobil.
4. APAR karbon dioksidaAPAR jenis CO2 merupakan APAR yang menggunakan bahan karbon dioksida sebagai bahan pemadamnya.
APAR ini sangat cocok untuk kebakaran yang disebabkan karena bahan cair yang mudah terbakar dan kebakaran akibat instalasi listrik yang bertegangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.