Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Flu Burung Muncul di Korea Selatan, Puluhan Kucing Dilaporkan Mati

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/mikeforemniakowski
Ilustrasi flu burung. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai penyakit flu burung klad atau clade 2.3.4.4b yang potensial menular ke manusia.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian Korea Selatan melaporkan kemunculan kasus flu burung H5NI di ibu kota Seoul pada Selasa (25/7/2023).

Dikutip dari Reuters, kasus tersebut terdeteksi di tempat penampungan kucing.

Kendati demikian, belum ada kasus flu burung yang sangat patogen yang dilaporkan pada manusia di Korea Selatan.

Baca juga: Waspada Flu Burung, Ini Sejarah dan Risiko Penularannya pada Manusia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini adalah pertama kalinya sejak 2016 flu burung terdeteksi pada kucing di negara tersebut.

Dua kucing yang dites positif H5N1 termasuk di antara 38 yang baru-baru ini mati di tempat penampungan.

Tidak seorang pun yang melakukan kontak dengan kucing di penampungan Seoul menunjukkan gejala penyakit.

Baca juga: Flu Burung Mewabah di Beberapa Negara, Bagaimana Pencegahannya?


Baca juga: Muncul di Palembang, Berikut Awal Mula Kasus Flu Burung

Risiko H5NI terhadap manusia

Pemerintah mengatakan, mereka yang melakukan kontak dan dianggap berisiko lebih tinggi akan dipantau selama 10 hari.

H5N1 telah menyebar di antara unggas dan burung liar selama bertahun-tahun, tetapi ada wabah sporadis yang dilaporkan secara global pada mamalia seperti kucing, cerpelai, dan berang-berang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, risiko H5N1 terhadap manusia tetap rendah. Akan tetapi, laporan infeksi pada mamalia perlu dipantau secara ketat.

Baca juga: Kasus Flu Burung H10N3 pada Manusia Ditemukan di China, Ini Imbauan Kemenkes

Tiga badan PBB bulan ini memperingatkan bahwa peningkatan wabah flu burung secara global menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, virus tersebut dapat beradaptasi untuk menginfeksi manusia dengan lebih mudah.

Kondisi ini mendesak negara-negara untuk memperkuat pengawasan penyakit dan meningkatkan kebersihan di peternakan unggas.

Seperti diketahui, flu burung merupakan salah satu penyakit endemik yang menginfeksi unggas dan manusia.

Baca juga: China Kembali Laporkan Kasus Flu Burung yang Menular ke Manusia

Laporan pertama kasus flu burung

Dikutip dari laman WHO, mayoritas kasus flu burung pada manusia telah terkait dengan kontak langsung atau tidak langsung dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi.

Dilaporkan pertama kali di Hong Kong pada 1997, penyakit ini telah menyebar ke banyak negara dan menyebabkan kematian.

Pada 2013, infeksi flu burung dengan strain H7N9 dilaporkan untuk pertama kalinya di China. Sejak itu, virus ini telah menyebar pada populasi unggas di seluruh negeri.

Baca juga: Pandemi Virus Corona, Ratu Elizabeth II, dan Vaksinasi Covid-19...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi