KOMPAS.com - Pemanasan global (global warming) adalah fenomena naiknya temperatur atmosfer bumi yang disebabkan oleh bertambahnya gas polutan, seperti karbon dioksida.
Istilah pemanasan global sering kali tertukar penggunaannya dengan perubahan iklim. Tidak mengherankan, sebab dua konsep tersebut bisa saling berkaitan satu sama lain.
Lantas, apa yang dimaksud dengan pemanasan global dan seperti apa dampaknya? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Mengenal Sinar Ultraviolet atau UV: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya
Pengertian pemanasan global
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Istilah global warming (pemanasan global) mengacu pada peningkatan suhu udara rata-rata bumi dalam jangka panjang.
Ini dapat merujuk secara khusus pada pemanasan yang disebabkan oleh pengaruh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
Pemanasan global terjadi ketika karbon dioksida dan polutan udara lainnya terkumpul di atmosfer dan menyerap sinar dan radiasi matahari yang telah dipantulkan dari permukaan bumi.
Biasanya radiasi matahari akan lolos ke luar angkasa, tetapi polutan tersebut memerangkap panas dan menyebabkan planet menjadi lebih panas.
Polutan-polutan tersebut khususnya karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida, uap air, dan gas fluorinasi sintetik, yang dikenal sebagai gas rumah kaca.
Baca juga: Efek Rumah Kaca: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Permukaan bumi mendapatkan sebagian besar panasnya dari energi Matahari, yang mengenai permukaan planet pada siang hari.
Pada malam hari sebagian besar energi ini dipancarkan kembali ke angkasa. Sayangnya Gas rumah kaca menyerap radiasi infra merah memancarkannya kembali ke permukaan, ini menyebabkan fenomena efek rumah kaca.
Meskipun naiknya tingkat gas rumah kaca di atmosfer belakangan ini menjadi faktor utama pemanasan global, faktor lain juga ikut mempengaruhi.
Sejumlah faktor yang terlibat antara lain seperti variasi orbit Bumi, sudut sumbu planet, dan variasi output energi Matahari.
Baca juga: 7 Lapisan Matahari, Ada yang Memiliki Suhu Mencapai 15 Juta Derajat Celsius
Dampak pemanasan global
Dikutip dari laman Natural Resources Defense Council, berikut adalah beberapa dampak dari fenomena pemanasan global:
1. Cuaca ekstremIlmuwan setuju bahwa suhu bumi yang meningkat memicu gelombang panas yang lebih lama dan lebih panas.
Hal tersebut juga berdampak pada kekeringan yang lebih sering, curah hujan yang lebih tinggi, dan angin topan yang lebih kuat.
Baca juga: Seberapa Panas Suhu di Matahari? Berikut Penjelasannya
2. Kekurangan airGletser yang menghilang, pencairan salju lebih awal, dan kekeringan parah akan menyebabkan kekurangan air yang lebih dramatis.
Kondisi tersebut berpotensi untuk terus meningkatkan risiko kebakaran hutan, khususnya di wilayah Amerika bagian barat.
3. Banjir pesisirNaiknya permukaan laut akan menyebabkan lebih banyak lagi banjir pesisir. Contohnya adalah di Pesisir Timur, terutama di Florida, dan di daerah lain seperti Teluk Meksiko.
Pemanasan global juga mengganggu habitat seperti terumbu karang dan padang rumput alpine, dan dapat menyebabkan banyak spesies tumbuhan dan hewan menuju kepunahan.
Baca juga: Mengenal Stratosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Mencegah Radiasi Ultraviolet
4. Mengganggu mata pencaharianHutan, ladang, dan kota akan menghadapi hama baru yang merepotkan, gelombang panas, hujan deras, dan banjir yang meningkat.
Semua ini dapat merusak atau menghancurkan pertanian dan perikanan.
5. PenyakitWabah alergi, asma, dan penyakit menular akan menjadi lebih umum karena peningkatan pertumbuhan ragweed penghasil serbuk sari, tingkat polusi udara yang lebih tinggi, dan penyebaran kondisi yang menguntungkan bagi patogen dan nyamuk.
Baca juga: Apa Perbedaan Atmosfer dan Lapisan Ozon? Simak Penjelasan Berikut