Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, 5 Bentuk Penipuan yang Mengancam Pengguna Android dan iPhone

Baca di App
Lihat Foto
Doc. BCA
Modus penipuan atasnama BCA, transfer antar bank Rp 0.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Aksi penipuan yang menyasar pengguna Android dan iPhone masih terjadi. Pelaku biasa menyasar data pribadi korban dengan tujuan membobol nomor rekening.

Bentuk penipuan seperti ini sering kali mengatasnamakan sejumlah bank. Modus penipuan terbaru menyasar nasabah BCA pada Senin (24/7/2023).

Penipuan tersebut berupa pop up Piscart mengatasnaman BCA yang bertuliskan "1 viruses found. Please remove them immedieately."

Pop up itu disebut memiliki virus Trojan yang bisa menyebabkan perangkat mobile banking BCA dikendalikan melalui aplikasi jarak jauh tanpa persetujuam pemilik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengimbau kepada nasabah BCA untuk berhati-hati.

BCA senantiasa mengimbau nasabah setia untuk selalu waspada saat melakukan instal aplikasi di luar PlayStore, AppleStore atau store resmi lainnya, serta melakukan update software perangkat smartphone terbaru," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Senin.

Baca juga: Ramai soal Pop Up Virus Saat Membuka BCA Mobile, Ini Imbauan Bank

Penipuan ancam pengguna Android dan iPhone

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan, terdapat beberapa bentuk penipuan yang menyasar pengguna Android dan iPhone.

Menurutnya, baik pengguna Android maupun iPhone sama-sama rentan terhadap aksi scam atau percobaan penipuan.

"Jadi tidak seperti pada kasus APK pencuri SMS yang hanya berjalan di ponsel Android dan tidak bisa dijalankan di iPhone, ancaman scam tidak kenal OS, mau OSnya Android, iPhone, Windows atau Linux tetap tertipu," jelasnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (24/7/2023).

Modusnya adalah dengan mengelabuhi korban dan mengarahkannya pada situs phising pencuri password. Umumnya pesan phising dikirimkan melalui Whatsapp.

Phising adalah bentuk kejahatan digital yang menargetkan informasi atau data sensitif korban melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks.

Istilah ini merupaka bentuk lain dari kata phishing yang berasal dari bahasa Inggris ‘fishing’ yaitu memancing.

Baca juga: Beredar Informasi Transfer Antarbank Rp 0, BCA: Itu Aksi Penipuan!

 

Bentuk penipuan pengguna Android dan iPhone

Menurut hasil analisis Alfons, ada dua modus yang digunakan oleh penipu untuk melancarkan aksi scamnya.

Berikut bentuk penipuan yang mengancam pengguna Android dan iPhone:

1. Penipuan bermodus kenaikan biaya administrasi

Informasi kenaikan biaya administrasi merupakan salah satu bentuk penipuan yang mengancam pengguna Android dan iPhone.

Pelaku akan mengirimkan pesan lewat platform Whatsapp yang berisikan informasi bahwa nasabah dikenai tarif biaya transfer baru yang sangat besar.

Jika nasabah keberatan, harus mengisi form. Pada saat mengisi form inilah nasabah diarahkan ke situs phising yang telah disiapkan.

Mereka akan diminta untuk memasukkan semua data kredensial m-banking dan OTP-nya. Data inilah yang digunakan pelaku untuk membobol rekening korban,

"Penipuan seperti ini memanfaarkan faktor psikologis di mana nasabah ditakuti dengan pengenaan tarif baru yang tidak wajar oleh bank," kata Alfons.

"Dan jika ingin tarif lama, diarahkan ke situs phising dan diminta memasukkan data m-bankingnya, termasuk SMS OTP," imbuh dia.

Baca juga: Penipuan Modus Mencatut Nama BNI Kirim Pesan WhatsApp dengan Tombol View, Ini Cara Kerjanya!

2. Gratis transfer antar bank

Bentuk penipuan lainnya adalah informasi gratis transfer antar bank. Yang paling baru dialami oleh nasabah BCA.

Jika korbannya ingin mendapat manfaat tersebut, mereka harus mengklik tombol tertentu yang sebenarnya mengarah ke situs phising.

Sama dengan modus sebelumnya, para nasabah akan diminta memasukkan data m-banking dan SMS OTP.

Aksi penipuan ini sudah dipersiapkan dengan matang oleh penipu. Mereka menyebarkannya lewat Whtasapp dan menyiapkan situs phising yang didesain semirip mungkin untuk menyakinkan korbannya.

"Tampilan situsnya akan dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan situs bank yang dipalsukan," tutur Alfons.

Baca juga: Modus Penipuan Terbaru Lewat DM Instagram, Pelaku Kirim Link Video Mesum

3. Klik gambar dengan action button

Bentuk penipuan yang tergolong baru adalah modus penipuan yang mengirimkan pesan buram dilengkapi dengan action button "View" atau "Lihat".

Modus penipuan ini sempat ramai di media sosial.

Sama seperti bentuk penipuan lainnya, aksi penipuan ini juga termasuk phising.

Apabila nasabah mengklik tombol "View" atau "Lihat", mereka akan diarahkan ke situs phising.

4. Pesan undangan

Modus penipuan berisi surat digital undangan pernikahan juga pernah marak terjadi pada awal tahun ini.

Bentuk penipuan itu dialkukan dengan menyematkan aplikasi APK format file aplikasi untuk ponsel Android.

Aplikasi APK format file itu diberi nama surat undangan digital pernikahan. Saat file itu terinstal, aplikasi akan mencuri kredensial OTP.

Dengan begitu akan terjadi perpindahan akun m-banking dari ponsel korban ke pelaku.

Modus penipuan dengan format APK ini hanya menyasar pengguna Android.

Baca juga: Modus Penipuan Undangan Format PDF di WhatsApp, Bagaimana bila Telanjur Dibuka?

5. Kirim paket

Sebelumnya, modus penipuan berupa kirim paket juga pernah terjadi. Modus ini hampir mirip dengan modus penipuan pesan undangan.

Penipu akan mengirimkan file dengan nama aplikasi salah satu jasa ekspedisi.

Ketika aplikasi itu diinstall, bentuknya menyerupai salah satu jasa ekspedisi, Padahal, aplikasi tersebut merupakan program SMS forwarder atau SMS to Telegram.

"Kemudian dalam proses instalasi aplikasi ini akan meminta banyak sekali hak akses dan salah satu yang sangat berbahaya bagi pengguna m-Banking adalah hak akses untuk membaca dan mengirimkan SMS," kata Alfons, dilansir dari Kompas (2022).

Itulah beberapa bentuk penipuan yang kerap mengancam pengguna Android dan iPhone.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi