Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Merokok di Dalam Ruangan, Nikotin Bertahan Berbulan-bulan

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Kebiasaan merokok bisa menjadi faktor risiko penyebab serangan jantung dan potensi kematian.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Merokok di dalam ruangan bisa menghasilkan efek berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Sebab, ada sejumlah penelitian menyebutkan bahwa nikotin dari hasil pembakaran tembakau bisa menempel di permukaan benda.

Salah satu peneltian terkait hal tersebut dipublikasikan oleh para peneliti dari Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley di California, Amerika Serikat.

"Pembakaran tembakau melepaskan nikotin dalam bentuk uap yang bisa menempel dan menyerap dengan kuat ke permukaan benda di dalam ruangan seperti dinding, lantai, karpet, gorden, dan furnitur," demikian bunyi penjelasan di laman resmi Berkeley Lab.

Baca juga: Kisah Pria Ohio, Lidahnya Berbulu dan Berwarna Hijau akibat Kebiasaan Merokok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikotin bertahan berbulan-bulan

Dalam hasil penelitian itu juga disebutkan bahwa nikotin yang menempel pada permukaan benda bisa bertahan hingga berbulan-bulan.

"Studi kami menunjukkan bahwa ketika residu nikotin ini bereaksi dengan asam nitrat, ia akan membentuk TSNA (tobacco-spesific nitrosamines)," kata ahli kimia di Departemen Lingkungan Dalam Ruangan Laboratorium Berkeley, Hugo Destaillats.

"TSNA adalah salah satu karsinogen yang bekerja secara luas dan kuat, yang ada dalam tembakau dan asap tembakau yang tidak terbakar," tutur Hugo menjelaskan.

Fakta nikotin bisa menempel di permukaan benda inilah yang kemudian membuat aktivitas merokok di dalam ruangan menjadi berbahaya.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Septic Tank Meledak, Diduga akibat Pria Merokok Saat BAB

Bahaya merokok di dalam ruangan

Merokok di dalam ruangan bisa berbahaya bagi para perokok pasif, terutama anak kecil.

Sebuah penjelasan di laman Departemen Kimia Universitas York menyebut bahwa setiap tahun ada sekitar 600.000 orang meninggal sebagai perokok pasif, yakni mereka yang menghirup asap rokok dari orang lain.

Data tersebut cukup mencerminkan efek bahaya dari merokok di dalam ruangan.

Terlebih lagi, ketika seseorang merokok di dalam ruangan akan menyebabkan situasi yang kemudian disebut dengan third-hand smoke.

Third-hand smoke merupakan situasi di mana seseorang terpapar residu yang menempel di permukaan benda.

Anak kecil, baik itu bayi maupun balita, disebut lebih rentan menjadi korban third-hand smoke.

Baca juga: Video Viral Oknum Polisi Marah-marah Saat Ditegur Merokok Sambil Berkendara, Kapolsek Jagakarsa: Bukan Polisi

Mengapa anak kecil lebih rentan?

NHS Inform selaku penyedia informasi kesehatan di Skotlandia menjelaskan, anak-anak lebih rentan terhadap racun dari perokok pasif karena mereka bernapas lebih cepat.

Lalu, anak-anak dari segala usia disebut memiliki risiko lebih besar karena paru-paru dan sistem kekebalan mereka belum sepenuhnya berkembang hingga mencapai usia remaja.

Perokok pasif juga bisa memicu serangan asma. Untuk anak-anak yang sebelumnya mengidap asma, racun dari rokok yang menempel di permukaan bisa membuat serangan asma lebih berat dan lebih sering muncul.

"Apa pun yang Anda lakukan, jika Anda merokok di dalam ruangan, bahan kimia berbahaya dari perokok pasif Anda bisa bertahan selama berjam-jam, membahayakan anak-anak Anda dan meningkatkan risiko penyakit," demikian tertulis dalam laman NHS Inform.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi