Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bladerunner, Paus yang Terkena Baling-baling Kapal, Puluhan Tahun Hidup dengan Bekas Luka Khas

Baca di App
Lihat Foto
Cat Balou Cruises
Bladerunner, si paus bungkuk terlihat di Twofold Bay, Australia pada Oktober 2013
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Sebagai mamalia besar di tengah lautan, paus tak jarang menjadi "sasaran" baling-baling kapal yang tengah melintas.

Pengalaman terkena baling-baling kapal secara tidak sengaja pernah dialami seekor paus bungkuk di perairan Australia.

Lebih dari dua dekade lalu, tepatnya pada 2001, paus bungkuk yang dikenal dengan nama Bladerunner itu tak sengaja terlukai penggerak kapal laut di Sydney.

Namun, dikutip dari Sydney Morning Herald (2/7/2014), dia berhasil bertahan hidup meski harus dihiasi beberapa bekas luka, termasuk luka 30 sentimeter di sepanjang sisi ekornya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Lebih dari 50 Paus Mati Terdampar di Australia dengan Posisi Bergerombol, Ada Apa?


Bladerunner, si puas dengan bekas luka khas

Penampakan si paus bungkuk sempat diabadikan oleh operator tur paus, Cat Balou Cruises, pada 2008.

Kala itu, sosoknya tampak mencolok dari paus bungkuk biasanya lantaran memiliki guratan bekas luka yang dalam.

Guratan bekas luka akibat musibah itu pun membuat si paus bungkuk betina menjadi pusat perhatian pemerhati mamalia laut, hingga menjulukinya dengan nama Bladerunner.

Melalui unggahan Facebook pada 19 Oktober 2013, Cat Balou Cruises kembali bertemu dan mengabadikan Bladerunner yang tengah berenang di Twofold Bay, Eden, New South Wales, Australia.

Tak sendiri, menurut Cat Balou Cruises, Bladerunner tampak ditemani oleh pendamping dan anaknya.

"Bladerunner kembali ke Eden! Sore ini kami melihat kembali seorang teman lama, yang dikenal di kalangan pengamat paus sebagai BLADERUNNER," tulis Cat Balou Cruises.

Baca juga: 99 Persen Paus Orca Alami Penyakit Kulit, Apa Dampaknya?

Senada, pemilik Cat Balou Cruises, Rosalind Butt pun mengaku 2008 dan 2013 adalah momen dua kali sepanjang hidupnya melihat Bladerunner.

"Sepertinya zebra, ada garis-garis di atasnya. Saat kami semakin dekat, kami melihat lukanya sangat parah, pasti kapal besar yang menabraknya," ungkap Butt.

Bahkan, menurut Butt, meski luka kerap menghiasi tubuh paus, dirinya belum pernah menyaksikan luka berbentuk garis-garis besar seperti Bladerunner.

"Dia mungkin salah satu hewan paling unik yang pernah saya lihat," katanya.

Tujuh tahun kemudian, seperti diberitakan ABC News (23/10/2020), sosoknya kembali muncul di lepas pantai Cape Hauy di Semenanjung Tasman, Australia.

Pemandu wisata Pennicott Wilderness Journeys, Yani Armbruster mengatakan, melihat Bladerunner adalah pemandangan yang luar biasa.

Menurutnya, kala itu, Bladerunner yang tengah makan di antara lusinan paus tampak sangat menonjol.

"Dari kejauhan, paus itu tampak seperti memiliki pola garis-garis," kata Armbruster.

Baca juga: Kisah Kiska, Paus Orca Paling Kesepian di Dunia yang Mati di Penangkaran

Bladerunner sebuah pengingat untuk menghormati paus

Di sisi lain, pakar kelautan Vanessa Pirotta menjelaskan, tabrakan antara paus dan kapal sebenarnya bukanlah insiden yang aneh.

"Beberapa paus pulih dan sembuh, dan (Bladerunner) contoh yang bagus untuk itu," ungkap Pirotta.

Kendati demikian, insiden antara kapal dan paus tak jarang dapat menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, paus dengan bekas luka seperti Bladerunner dapat menjadi pengingat untuk senantiasa menghormati aturan dalam berlayar.

Misalnya, di Tasmania, Australia, kapal diharuskan berada lebih dari 100 meter dari paus dan dilarang untuk mendekati mamalia tersebut.

"Dia hanya satu dari sebuah populasi besar, tapi dia bisa berfungsi sebagai hewan andalan untuk mengingatkan manusia bahwa kita semua harus mengambil bagian untuk melindungi hewan-hewan ini," katanya.

Tidak hanya itu, Pirotta memaparkan, melihat sosok Bladerunner yang berhasil bertahan hidup merupakan hal yang menyenangkan.

"Ini memungkinkan manusia mengetahui bahwa mereka baik-baik saja. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan kamu lihat di laut," lanjut Pirotta.

Baca juga: Mengapa Paus Sering Terdampar di Pinggir Pantai? Ini Alasannya!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi