Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Pekerjaan Paling Dicari dan yang Terancam Hilang 5 Tahun ke Depan, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock
Ilustrasi AI dalam situasi kerja. Perusahaan asal India gelontorkan Rp 14,97 triliun agar karyawannya belajar AI.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi ditambah datangnya pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi bursa tenaga kerja.

Menurut Forum Ekonomi Dunia (WEF), zaman yang serba canggih mendorong perusahaan mulai melirik sejumlah pekerjaan dalam lima tahun depan.

Perusahaan yang awalnya mengandalkan sejumlah tenaga kerja untuk mengisi pos tertentu kini mulai mengalihkan posisi ini ke teknologi atau kecerdasan buatan (AI).

Pada gilirannya, hal tersebut akan berdampak pada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang diperkirakan terancam hilang dalam hitungan tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal itu perlu diketahui oleh pencari kerja atau jobseeker agar mereka bisa bersaing di bursa tenaga kerja dan melengkapi dirinya dengan kompetensi yang dibutuhkan zaman.

Baca juga: India Uji Coba AI Jadi Penyiar Berita, Tampil Luwes Tapi Monoton

Perubahan bursa tenaga kerja

Dilansir dari Kompas.id, laporan WEF menunjukkan bahwa 69 juta jenis pekerjaan baru akan tercipta. Namun sebaliknya, ada kemungkinan sekitar 83 juta jenis pekerjaan menghilang.

Sekitar 14 juta pekerjaan juga mengalami shifting atau perubahan dengan dipaksa menambah jobdesk atau deskripsi pekerjaan tapi dengan upah yang relatif sama.

Di sisi lain, ada pula pekerjaan yang jumlah pekerjanya bertambah dan berkurang seiring berkembangnya zaman.

Muncul atau hilangnya pekerjaan dalam beberapa waktu mendatang terkait dengan perkembangan teknologi yang semakin masif.

Baca juga: Hasil Rekayasa AI, Foto LeBron James Pakai Kaus Pink dan Rok

Pekerjaan yang paling dicari dan terancam hilang

Terkait perubahan yang terjadi di bursa tenaga kerja, WEF memberi gambaran dengan merilis daftar pekerjaan yang diminati perusahaan global untuk lima tahun ke depan.

Dalam daftar yang disusun, semua pekerjaan yang disebutkan WEF berkaitan dengan teknologi.

Ada sejumlah pekerjaan yang sudah menempati posisi teratas sebagai pekerjaan yang diminati berdasarkan riset WEF sejak 2016, 2018, dan 2020 berdasarkan daftar WEF.

Berikut daftar pekerjaan yang paling dicari dan terancam hilang dalam lima tahun ke depan.

Baca juga: Cara Menghilangkan Noise pada Audio dengan AI, Cepat dan Mudah

Pekerjaan yang paling dicari Pekerjaan yang paling terancam hilang

Baca juga: 7 Website AI Bantu Mahasiswa Lebih Produktif, Buat Presentasi hingga CV

 

Jumlah pekerja yang paling banyak bertambah

Selain merilis daftar pekerjaan yang paling banyak dicari dan terancam hilang, ada pula beberapa pekerjaan yang jumlah pekerjanya bertambah dan berkurang. Berikut daftarnya:

Pekerjaan yang paling banyak bertambah jumlah pekerjanya
  • Operator mesin pertanian
  • Sopir bus dan truk
  • Pengajar pendidikan vokasi
  • Jasa perbaikan mesin dan perbengkelan
  • Pengembangan bisnis profesional
  • Pekerja industri material
  • Ahli teknologi elektro
  • Pekerja konstruksi
  • Pengajar keahlian khusus.

Baca juga: Demi AI, Pendiri Google yang Lama Tak Pernah Ngantor Nongol Lagi

Pekerjaan yang paling banyak berkurang jumlah pekerjanya
  • Petugas entri data
  • Sekretaris dan administrasi
  • Akuntan dan sejenisnya
  • Petugas keamanan gedung
  • Petugas kebersihan gedung
  • Petugas tiket dan kasir
  • Petugas gudang
  • Buruh pabrik
  • Petugas pos
  • Teller bank dan sejenisnya.

Adanya daftar pekerjaan yang paling banyak bertambah jumlah pekerjanya melibatkan para tenaga teknis yang mengandalkan keahlian praksis.

Munculnya pekerjaan tersebut menandakan bahwa situasi global sekarang mendorong pasar tenaga kerja supaya terjun secara langsung ke dunia kerja.

Sebaliknya, pekerjaan yang jumlah pekerjannya berkurang disebabkan oleh kemampuan yang bisa digantikan atau dikurangi menggunakan teknologi demi efisiensi beban upah karyawan.

Baca juga: Prediksi Risiko Penyakit Jantung di Masa Depan dengan AI

 

Gambaran penduduk Indonesia

Daftar pekerjaan yang paling banyak dicari dan terancam hilang akan memberikan dampak bagi Indonesia.

Perlu diketahui bahwa persentase penduduk yang bekerja sebagai buruh atau karyawan sebesar 36,34 persen dari total seluruh penduduk yang memiliki sumber penghasilan.

Bila data BPS per Februari 2023 mencatat sebanyak 138,63 juta orang telah memiliki sumber penghasilan atau bekerja, artinya 30,38 juta orang bekerja sebagai buruh atau karyawan.

Itu belum termasuk penduduk yang berstatus pengangguran terbuka sebesar 5,45 persen dan setengah pengangguran di angka 9,59 persen. Total keduanya mencapai 15,04 persen.

Bila dirinci, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 29,36 persen.

Sektor tersebut disusul oleh perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, serta penyediaan akomodasi makanan dan minuman.

Di sisi lain, tenaga produksi atau operator alat serta pekerja kasar industri menjadi pekerjaan yang paling banyak diisi oleh pekerja di Indonesia sebesar 30,31 persen.

Di urutan kedua ada kedua ditempati tenaga usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 28,71 persen, tenaga usaha penjualan sebesar 19,65 persen dan tenaga tata usaha dan sejenisnya hanya 5,11 persen.

Apakah Indonesia akan terdampak?

Melihat data tersebut, perkembangan teknologi dan situasi global dapat berdampak pada 50,38 juta penduduk Indonesia yang saat ini bekerja sebagai buruh ataupun karyawan perusahaan.

Perkembangan teknologi juga kian mengancam para angkatan kerja yang masih menganggur ataupun semi pengangguran sehingga mereka sulit memasuki pasar kerja.

Selain itu, penduduk di Indonesia juga harus bersiap dengan pengaruh kecerdasan buatan yang dapat menghilangkan pekerjaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi