Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Rem Cakram yang Panas Boleh Disiram Air? Ini Kata Ahli Otomotif

Baca di App
Lihat Foto
Screenshot TikTok @bagusrmdhn18
Ilustrasi rem cakram depan motor rontok
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Saat kendaraan melalui jalan turunan yang curam dan panjang, hal itu menuntut pengendara menekan rem agar laju kendaraan dapat dikendalikan. 

Pada saat jalan turunan, dibutuhkan pengereman yang kuat untuk menahan beban kendaraaan. Kondisi tersebut akan membuat sistem pengereman menjadi panas atau mengalami kenaikan suhu.

Bukan hanya di jalan menurun, penggunaan di jalan datar dengan durasi lama juga dapat menyebabkan sistem pengereman menjadi panas.

Namun yang penting diperhatikan dari rem cakram adalah jangan menyiramnya dengan air saat rem cakram dalam kondisi panas.

Kondisi rem cakram yang panas memang bisa menurunkan performa rem itu sendiri, tapi dengan menyiramnya akan merusak rem cakram.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Haruskah Pengendara Motor dengan Tangki di Depan Turun Saat Isi Bensin?


Siram rem saat panas bisa sangat berbahaya

Ahli otomotif dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Zainal Arifin mengungkapkan bahwa menyiram rem cakram motor yang panas dengan air sangat membahayakan kendaraan.

Oleh karena itu, pihaknya sangat tidak menyarankan untuk mendinginkan secara langsung ketika kampas rem dan tromol rem dalam keadaan panas. 

Kampas rem merupakan bagian sistem pengereman yang bertujuan untuk menekan rem sehingga menghasilkan daya gesek yang memperlambat dan menghentikan putaran roda kendaraan.

Rem tromol adalah rem yang biasanya dipasang di roda belakang sedangkan rem cakram biasanya dipasang di roda depan.

"Rem motor tidak boleh disiram karena akan akan mengubah sifat spesifik material yang digunakan membuat rem," kata dia kepada Kompas.com, Senin (31/7/2023).

Sebab jika hal itu dilakukan, berpotensi menimbulkan retakan pada bagian tromol rem. Kerusakan ini sangat berbahaya karena mengurangi kemampuan rem sehingga dapat mengakibatkan tabrakan.

Baca juga: Ramai soal Indikator Bensin Mobil Tidak Naik Saat Isi BBM 50 Ribu, Ini Penjelasan Pakar

 

Efek rem kendaraan terlalu panas

Meski rem kendaraan yang panas tidak boleh disiram air. Zainal mengatakan, ada risiko negatif yang akan dialami kendaraan saat remnya terlalu panas.

"Sesuai dengan bahan yang digunakan pada (pembuatan) kampas rem, maka akan terjadi perubahan pada resinnya sehingga (rem) akan meleleh dan mengeras sehingga menjadi licin," jelas dia.

Kondisi ini muncul akibat gesekan antara tromol rem dan kampas rem akan menyebabkan panas berlebihan.

Temperatur panas membuat permukaan kampas rem mengeras sehingga gesekan rem menjadi terlalu rendah. Akibatnya, permukaan rem menjadi licin.

Jika hal tersebut dibiarkan, daya gesek rem akan berkurang sehingga berisiko menyebabkan kegagalan pengereman dan lama-kelamaan membuat rem tidak berfungsi dengan baik.

"Sehingga permukaannya (rem) harus digosok atau digergaji atau bahkan diganti," tambahnya.

Baca juga: Mitos Goyang-goyang Motor Saat Isi Bensin yang Berujung Kebakaran

Solusi rem panas

Zainal menjelaskan, pengendara umumnya sering menarik rem utama untuk mengurangi kecepatan kendaraan di jalan turun. Kenyataannya, tindakan ini berisiko membuat rem tambah panas.

Untuk mengatasi rem motor yang terlalu panas, Zainal menyarankan agar pengendara harus menunggu kendaraannya dingin sebelum melanjutkan perjalanan.

"Kalau rem panas, tentunya ditunggu hingga dingin, atau dengan mengubah pola pengendaraan khususnya pola pengereman," lanjutnya.

Perubahan cara mengerem kendaraan yang turun ini berarti pengendara tidak menggunakan rem utama seperti rem trombol dan cakram saat jalan turunan.

Sebaliknya, pengendara motor dapat memperlambat laju kendaraan dengan menggunakan rem mesin.

"Kita dapat menggunakan rem mesin dengan cara mengurangi tingkat kecepatan atau mengurangi injakan pedal gas, sehingga putaran motor menurun," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi