Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Angin Matahari? Simak Penjelasan Berikut

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/solarseven
Ilustrasi mengenal angin matahari.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Matahari adalah bintang raksasa berusia 4,5 miliar tahun yang berjarak sekitar 150 juta kilometer dari Bumi.

Ia merupakan pusat tata surya yang memiliki pengaruh sangat penting bagi kehidupan di bumi. Matahari menggerakkan cuaca, arus laut, musim, dan iklim.

Dikutip dari laman NASA, Matahari mulai terbentuk dari awan molekul yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium.

Suhu Matahari bervariasi untuk setiap lapisannya. Bagian terpanas dari Matahari ada pada bagian intinya, dengan suhu mencapai 15 juta derajat celsius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Matahari, Bintang yang Berusia 4,5 Miliar Tahun


Di luar inti matahari terdapat zona radiasi dengan suhu berkisar dari 7 juta derajat celsius untuk bagian terdekat dengan inti, dan 2 juta derajat celsius di zona radiasi luar.

Di luar zona radiasi adalah zona konvektif matahari yang membentang sejauh 200.000 kilometer.

Suhu di zona konveksi sekitar 2 juta derajat celsius dan plasma di lapisan ini bergerak dalam gerakan konvektif, seperti air mendidih.

Baca juga: Seberapa Panas Suhu di Matahari? Berikut Penjelasannya

Saat matahari mengembang, ia akan menyebarkan energinya ke area permukaan yang lebih besar, yang memiliki efek pendinginan keseluruhan pada bintang.

Pendinginan ini kemudian mengubah cahaya tampak matahari menjadi warna kemerahan.

Hasilnya, inti matahari mencapai suhu sekitar 100 juta derajat Celsius, helium akan mulai melebur menjadi karbon, unsur yang jauh lebih berat.

Ini akan menyebabkan fenomena solar wind (angin matahari) kuat dan aktivitas matahari lainnya, yang pada akhirnya akan membuang seluruh lapisan luar matahari.

Baca juga: 4 Jenis Fenomena Gerhana Matahari, Apa Saja?

Lantas, apa yang dimaksud dengan angin matahari?

Mengenal angin Matahari

Dilansir dari laman National Geographic, solar wind atau angin Matahari adalah aliran partikel bermuatan sangat panas yang terlempar keluar dari atmosfer atas Matahari.

Angin matahari bertiup ke segala arah dan terus bergerak dengan kecepatan mencapai 400 kilometer per detik.

Di dekat kutub Matahari terdapat lubang koronal yang lebih dingin dan lebih gelap daripada area matahari lainnya. Ia memungkinkan beberapa bagian angin matahari yang bergerak paling cepat melewatinya.

Beberapa partikel angin Matahari menyelinap melalui medan magnet Bumi dan masuk ke atmosfer atasnya di dekat wilayah kutub.

Baca juga: 10 Fakta Menarik tentang Matahari, Apa Saja?

Saat bertabrakan dengan atmosfer planet Bumi, partikel bermuatan ini membuat atmosfer bersinar dengan warna dan menciptakan fenomena yang disebut aurora.

Namun, angin matahari juga dapat menyebabkan badai Matahari yang dapat mengganggu satelit dan melumpuhkan jaringan listrik di Bumi.

Angin matahari mengisi heliosfer, dan melambat di dekat perbatasannya yang disebut heliopause.

Batas ini memisahkan materi dan energi tata surya dari materi di sistem bintang tetangga dan medium antarbintang.

Angin matahari, yang telah menempuh miliaran kilometer, tidak dapat melampaui medium antarbintang tersebut.

Baca juga: 7 Lapisan Matahari, Ada yang Memiliki Suhu Mencapai 15 Juta Derajat Celsius

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gerhana Matahari Total di Kawasan Pasifik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi