Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Hilang Kontak dengan Voyager 2, Pesawat Antariksa yang Berhasil Jelajahi "Ujung" Tata Surya

Baca di App
Lihat Foto
NASA/CALTECH
Voyager 2 berhasil meninggalkan Tata Surya dan siap melakukan perjalanan panjang di ruang angkasa.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kehilangan kontak dengan wahana antariksa Voyager 2.

Bersama saudaranya yang disebut Voyager 1, Voyager 2 adalah pesawat ruang angkasa tanpa awak dengan rute terjauh untuk mengunjungi planet-planet terluar tata surya.

Dilansir dari IFL Science, Selasa (1/8/2023), pesawat milik AS tersebut saat ini berada di luar tepi tata surya, menjadi obyek terjauh kedua yang pernah dikirim manusia ke alam semesta.

Namun, pembaruan perangkat lunak secara tidak sengaja mengarahkan antena Voyager 2 menjauh dari Bumi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antena itu pun kini terpantau tidak lagi berhubungan dengan kontrol misi dari manusia di Bumi.

Baca juga: Mengenal Bulan dari Planet-planet di Tata Surya


Voyager 2 hilang kontak secara tidak sengaja

Berdasarkan pemantauan terakhir, Voyager 2 hampir memiliki jarak 20 miliar kilometer dari Bumi.

Pada 21 Juli 2023, serangkaian perintah dikirim ke Voyager 2, yang memakan waktu sekitar 18,5 jam untuk diterima.

Kendati demikian, perintah tersebut secara tidak sengaja memindahkan pesawat ruang angkasa, sehingga antenanya bergerak dua derajat dari titik biasanya.

Meski tampak seperti kesalahan kecil, kondisi ini menyebabkan antena tak lagi mengarah ke Bumi.

Hal tersebut berimbas pada Voyager 2 yang berhenti menerima perintah atau mengirim data kembali ke antena darat Deep Space Network (DSN) NASA.

NASA juga telah menginstruksikan antena parabola besar di Canberra, Australia, salah satu bagian dari DSN, untuk mencoba mencari sinyal apa pun dari Voyager.

Untungnya, pesawat ruang angkasa itu dirancang untuk melakukan reset atau pengaturan ulang selama beberapa kali dalam setahun.

Reset bertujuan untuk memastikan antena tetap mengarah ke Bumi. Namun, penyetelan ulang terdekat masih akan berlangsung pada 15 Oktober 2023.

Sembari menunggu bisa tersambung kembali, NASA berharap pesawat ruang angkasa yang sarat akan instrumen sains itu tetap dalam keadaan baik.

Badan negara itu turut berharap agar Voyager 2 tetap berada pada lintasan, lokasi yang telah direncanakan saat peluncurannya di alam semesta.

Baca juga: Mengenal Delapan Planet yang Ada di Tata Surya

"Detak jantung" Voyager 2 masih terdengar

Pada 1 Agustus 2023, akun resmi Twitter Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima transmisi yang disebut sinyal pembawa dari Voyager 2.

"Agak seperti mendengar 'detak jantung' pesawat antariksa, itu menegaskan bahwa pesawat masih mengudara, seperti yang diharapkan para insinyur," kata JPL, dilansir dari Live Science.

Kehadiran sinyal detak jantung ini menunjukkan Voyager 2 masih berfungsi meski tengah hilang kontak dengan Bumi.

NASA pun akan mencoba mengirim perintah kembali ke Voyager 2 dan "membujuknya" agar mau mengarahkan antena ke Bumi.

Menurut Scientific American, lantaran membutuhkan waktu sekitar 18,5 jam untuk menerima perintah, saat ini nasib pesawat antariksa tersebut masih belum dapat dilihat.

Jika masih gagal, insinyur NASA kemungkinan akan menunggu pengaturan ulang Voyager 2 pada 15 Oktober mendatang.

Baca juga: Planet dengan Durasi Hari Terlama di Tata Surya

Misi Voyager 2 jelajahi "ujung" tata surya

Voyager 2 dan kembarannya Voyager 1 meluncur ke luar angkasa masing-masing pada Agustus dan September 1977. Peluncuran keduanya hanya berjarak 16 hari.

Dua pesawat tanpa awak itu melesat melewati planet-planet terluar tata surya, sebelum menjelajah ke tepi heliosfer atau lapisan terluar atmosfer Matahari.

Tepi heliosfer sendiri memisahkan tata surya dari ruang antarbintang. Adapun tata surya merupakan "kawasan" Matahari sebagai bintang, planet termasuk Bumi, serta obyek langit yang terikat gravitasi Matahari.

Dengan berat 733 kilogram, Voyager 1 berhasil mengunjungi Jupiter dan Saturnus pada akhir 1970-an dan awal 1980-an.

Voyager 1 pertama kali menembus heliosfer, mencapai ruang antarbintang pada Agustus 2012.

Baca juga: Mengenal 5 Planet Kerdil di Tata Surya, Apa Saja?

Saat ini, Voyager 1 tengah berada sekitar 23,8 miliar kilometer dari planet Bumi, menjadikannya sebagai satu-satunya obyek buatan manusia terjauh dari Bumi.

Sementara itu, Voyager 2 merupakan satu-satunya pesawat ruang angkasa yang berhasil menyelesaikan Planetary Grand Tour. Yakni, mengunjungi semua planet luar tata surya yang terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Keberhasilannya mengunjungi semua planet luar membuat Voyager 2 sering disebut sebagai wahana penjelajah ruang angkasa paling produktif.

Bahkan, gambar-gambar planet terluar yang muncul di buku maupun internet sebagian besar diambil oleh Voyager 2, terutama penampakan Uranus dan Neptunus.

Voyager 2 mengikuti langkah sang kembaran untuk meninggalkan heliosfer beberapa tahun kemudian, tepatnya pada November 2018.

Menurut NASA, dua pesawat antariksa ini memiliki daya dan bahan bakar yang cukup untuk bertahan setidaknya hingga 2025.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi