Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dashrath Manjhi, 22 Tahun Belah Gunung agar Tak Ada Lagi Orang Bernasib seperti Mendiang Istri

Baca di App
Lihat Foto
India Times
Lelaki Gunung dari India
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Sosok Dashrath Manjhi, "manusia gunung dari India", adalah bentuk pembuktian bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil untuk dicapai.

Kisah hidupnya memberi pelajaran moral bahwa seorang pria kecil yang tidak punya uang maupun kekuatan mampu menantang gunung yang perkasa.

Berkat kecintaan luar biasa kepada mendiang istri, Falguni Devi, Manjhi nekat menghabiskan waktu lebih dari dua dekade untuk membelah gunung.

Kerja keras pria kelahiran 1934 itu membuahkan hasil. Jalan yang dibangunnya usai membelah gunung membawa banyak manfaat bagi penduduk desa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari The Logical Indian, Dashrath Manjhi dibesarkan dalam keluarga minim secara finansial di desa Gehlaur, Bihar, India.

Dia lari dari rumah pada usia muda untuk bekerja di tambang batu bara yang berlokasi di Dhanbad.

Bertahun-tahun kemudian, tepatnya pada 1956, Manjhi kembali ke desa dan jatuh cinta dengan seorang gadis, Falguni Devi.

Yang mengejutkan, gadis itu ternyata merupakan sosok pengantin masa kecilnya. Namun, dikarenakan Manjhi menganggur, sang ayah menolak menikahkan Falguni Devi dengannya.

Manjhi pun nekat membawa Falguni Devi ke kehidupannya. Keduanya melangsungkan kawin lari.

Baca juga: Kasus Saridewi Djamani, Wanita Pertama dalam 20 Tahun yang Akan Dihukum Mati Singapura


Insiden tragis mengubah hidup Manjhi

Hidup sebagai pasangan suami istri, Manjhi masihlah pria biasa sampai dia kehilangan istrinya dalam sebuah insiden tragis.

Gehlaur adalah desa terpencil dan terbelakang. Sistem kasta masih berlaku di desa itu. Orang-orang dari kasta rendah diperlakukan dengan buruk oleh pemimpin desa.

Kala itu, perempuan dianggap sebagai obyek oleh orang-orang kuat di desa. Penduduk desa yang miskin juga harus melewati jalan sempit dan berbahaya, menyeberangi gunung besar, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hingga suatu hari pada 1959, Falguni Devi yang tengah hamil tua hendak mengantarkan makan siang untuk sang suami di ladang.

Dengan membawa buah cinta bersama Manjhi, Falguni Devi harus mendaki gunung di tengah terik matahari.

Sayangnya, kaki Devi terpeleset hingga membuatnya jatuh dari gunung berbatu itu. Di saat bersamaan, Manjhi yang belum mengatahui kejadian itu masih menanti kehadiran istri dan makanannya.

Pria itu baru mengetahui saat seseorang dari desa memberitahu istrinya jatuh dari gunung.

Manjhi yang panik lantas bergegas ke tempat istrinya jatuh. Dia kemudian membawa istrinya yang berlumuran darah ke rumah sakit terdekat berjarak 70 kilometer. Namun, sang istri dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Kisah Perjalanan Siddharta Gautama Menyebarkan Agama Buddha

Kehilangan istri membuat Manjhi "balas dendam"

Pada 1960, Manjhi yang hatinya remuk karena kehilangan istri yang dia cintai lebih dari apa pun mulai mengutuk gunung besar tempat istrinya jatuh. Dia juga bersumpah untuk "menurunkannya".

Dikutip dari Oneindia, berbekal tekad kuat, Manjhi mengambil palu dan alat pahat untuk memulai misi yang sulit dan hampir mustahil.

Dia bertekad untuk membelah gunung itu dan membuka jalan agar tidak ada orang lain yang menderita dan mati seperti sang istri.

Penduduk desa, bahkan ayahnya, mengejek Manjhi lantaran menantang gunung yang sangat besar. Namun, Manjhi bersikeras pada keputusannya.

Hingga pada 1975, India jatuh dalam keadaan darurat yang diumumkan oleh Perdana Menteri Indira Gandhi.

Manjhi ikut menyaksikan pidato Indira Gandhi saat pemimpin India itu tiba di Bihar. Di tengah acara, panggung tempat Indira Gandhi berpidato diserang pengunjuk rasa.

Dengan sigap, Manjhi bersama warga desa lain menanggung beban panggung yang tumbang agar Perdana Menteri dapat melanjutkan pidato.

Hingga acara selesai, Manjhi yang entah bagaimana caranya, berhasil mendapatkan foto bersama Indira Gandhi.

Baca juga: Kisah Penyelamatan Bocah 3 Tahun yang Jatuh ke Sumur Sedalam 12 Meter di India

Sayangnya, pemimpin desa berpikir bahwa Dashrath Manjhi masih kurang dikenal di depan perdana menteri.

Oleh karena itu, mereka mengatakan, jika Manjhi memberikan cap jempol, maka mereka akan mendapatkan dana dari pemerintah untuk pembangunan jalan.

Dashrath Manjhi yang malang tertipu dan mencoba mengadukannya ke perdana menteri dengan menempuh perjalanan kaki dari Bihar ke Delhi.

Kendati demikian, setelah sampai, Ibu Kota justru mengecewakannya. Meski telah menunjukkan foto bersama Indira Gandhi, dia dengan kasar ditolak oleh petugas polisi.

Baca juga: Kisah Kucing-kucing Angkatan Laut, Jadi Peramal Cuaca hingga Penjaga Pasokan Pangan

Kembali membelah gunung

Kembali ke desa, Dashrath Manjhi yang menua merasa telah gagal lantaran usahanya belum membuahkan hasil.

Secercah harapan muncul ketika beberapa penduduk desa bergabung dengan upaya Manjhi membelah gunung demi akses jalan.

Setelah kurang lebih 22 tahun, Manjhi berhasil merampungkan misinya itu.

Berkat usaha dan tekad kerasnya, jalan sepanjang 360 kaki atau sekitar 110 meter dengan tinggi 25 kaki atau setara 7,6 meter membentang dan bermanfaat bagi penduduk desa.

Pria itu berhasil mempersingkat perjalanan antara blok Atri dan Wazirganj di Distrik Gaya, dari 55 kilometer menjadi hanya 15 kilometer. Atas kegigihannya, dia kemudian dijuluki "Manusia Gunung".

Pada 17 Agustus 2007, di usia 73 tahun, Manjhi meninggal dunia di All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) karena kanker kandung empedu.

Pemerintah Bihar telah memberikan pemakaman kenegaraan kepadanya. Sebelum meninggal, Manjhi juga telah menyepakati dan memberikan "hak eksklusif" untuk pembuatan film biografi tentang kisah hidupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi