Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bergabung sejak: 30 Sep 2022

Guru Besar di Departemen Administrasi Publik FISIP Universitas Airlangga, Surabaya

Hidup Berkemajuan dengan AI

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock
Ilustrasi AI dalam situasi kerja. Perusahaan asal India gelontorkan Rp 14,97 triliun agar karyawannya belajar AI.
Editor: Sandro Gatra

TEKNOLOGI kecerdasan buatan (AI) mengancam keberadaan karyawan di berbagai negara. Pada saat yang sama, karyawan juga menghadapi berbagai persoalan terkait gaji atau upah, dan lainnya termasuk pengabaian berbagai hak oleh perusahaan.

Di Inggris, perusahaan telekomunikasi British Telecommunication (BT) bakal memutuskan hubungan kerja (PHK) puluhan ribu karyawan hingga tujuh tahun ke depan. BT mengalihkan peran SDM dengan menggunakan teknologi AI.

Ada sekitar 130.000 karyawan saat ini bekerja di BT. Jumlah karyawan BT yang di-PHK diprediksi bakal naik mendekati angka 100.000 karyawan seiring kemajuan teknologi AI yang mampu mensubstitusi pekerjaan administratif, semisal, layanan pelanggan (customer service).

Di Amerika Serikat (AS) tak kalah mengkhawatirkan. Alphabet Inc. sebagai perusahaan induk Google, melakukan PHK sekitar 12.000 orang atau 6 persen dari total tenaga kerja. Alasannya sama, yakni akibat penggunaan teknologi AI.

Secara keseluruhan, AI berkontribusi terhadap sekitar 4,9 persen dari total PHK pada awal 2023 di AS. Padahal pada 2022, sesuai hasil analisis dalam Employment Report, AI sama sekali tak dikaitkan dengan keputusan PHK.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat AI

Kekhawatiran terhadap AI tampak rasional meskipun berlebihan. Hal ini mengingat AI mengandung sejumlah manfaat bagi kehidupan sosial dan perekonomian.

Kehadiran AI tak serta merta menjadi bencana, namun berpotensi memberi keuntungan dan produktifitas.

AI dapat dipandang sebagai kekuatan transformatif yang bermakna positif. Teknologi AI mampu mendorong peningkatan standar hidup manusia secara dramatis.

Di bidang kesehatan, misalnya, AI digunakan dokter untuk menemukan cara mendeteksi dan menyembuhkan pasien. Penemuan obat terbaru untuk mengobati berbagai penyakit juga diperoleh dengan memanfaatkan AI.

Di bidang pendidikan, para guru dapat mangembangkan rencana pembelajaran berbasis AI.

Dengan menimbang manfaat AI, karyawan perusahaan perlu mengambil sikap optimistis. AI tak akan mengganti peran manusia. AI harus diposisikan sebagai pendukung SDM perusahaan dalam menghasilkan karya lebih baik daripada produk yang pernah dihasilkan.

Sebagai pendukung pekerjaan, AI bermanfaat dalam melaksanakan tugas rutin atau berulang. Entri data, penggajian karyawan, dan bahkan proses produksi atau manufaktur lebih mudah dilakukan dengan dukungan AI.

Teknologi chatbot berbasis AI, semisal, ChatGPT, dapat dimanfaatkan perusahaan dalam rangka otomatisasi kegiatan rutin. Selanjutnya, manajemen lebih fokus mengembangkan tugas strategis yang membutuhkan kreativitas dan inovasi berbasis keterampilan SDM.

Sekalipun teknologi AI bermanfaat untuk kegiatan operasional lebih efisien, perusahaan perlu meningkatkan kapasitas karyawan melalui pelatihan intensif. Tujuannya memberi pengetahuan dan skill terbaru yang relevan dengan kebutuhan bekerja berbasis teknologi AI.

Dengan pengetahuan dan keterampilan baru, karyawan dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan dratis dalam cara bekerja akibat AI. PHK pun dapat dihindari, sementara karyawan merasa lebih aman dalam bekerja sekaligus meningkatkan produktifitasnya.

Dalam konteks lebih luas, pemerintah harus merumuskan kebijakan mengatur sistem sosial berdampingan dengan AI.

Pemerintah didorong berinvestasi di bidang SDM. Masyarakat dilatih serius untuk menguasai bidang pekerjaan baru berbasis AI seraya meningkatkan moral tak khawatir dengan kehadiran AI.

Masyarakat bakal menguasai keterampilan baru yang tak dapat disubstitusi oleh robot. Program pemerintah membantu masyarakat menghadapi transisi model pelaksanaan pekerjaan berbasis AI.

Pemerintah mendorong perubahan sikap positif terhadap AI alih-alih menimbulkan ketakutan masyarakat.

Berbagai insentif perlu dikembangkan pemerintah membantu masyarakat agar mampu mengakses program pendidikan atau pelatihan yang berbiaya mahal. Sebab itu, insentif dapat difokuskan pada peningkatkan akses masyarakat memperoleh pelatihan.

Insentif akses program peningkatan kualitas human capital tersebut dapat berupa hibah, pinjaman, dan bantuan keuangan lainnya. Tujuannya membantu kemampuan akses masyarakat untuk berlatih mengembangkan kualitasnya.

Selain bantuan keuangan, pemerintah perlu memperluas jangkauan program bagi seluruh masyarakat di seluruh Indonesia hingga ke pelosok. Pemerintah juga memberi jaminan perlindungan sosial bagi masyarakat khususnya pekerja yang terdampak PHK akibat AI.

Harapan

Jika dipandang bijaksana dan digunakan lebih efektif, AI mampu menjangkau batas luar kemampuan SDM. Karyawan perusahaan dapat membangun kreativitas dan inovasi melalui sinergi dengan kemampuan teknologi AI.

Tingkat penerimaan masyarakat terhadap teknologi berbasis AI merupakan kunci bagi pembuka peluang bagi peningkatkan hidup lebih berkualitas.

Rasa takut akibat PHK atau kekhawatiran lainnya dapat diatasi melalui regulasi yang lebih protektif bagi masyarakat.

Program pendidikan atau pelatihan menyiapkan masyarakat mampu menggunakan dan kemudian memperoleh manfaat AI akan mengalahkan rasa cemas terhadap kehadiran AI itu sendiri.

Pemerintah mencurahkan perhatian untuk pendidikan dengan menyediakan sarana yang memadai bagi masyarakat.

Dengan memupuk kemampuan SDM bersinergi dengan AI, pemerintah hadir aktif melalui kebijakan dan langkah transisi sosial secara lebih bertanggung jawab.

Pemerintah memastikan perkembangan AI mengarah ke masa depan yang lebih baik untuk semua orang.

Dengan kebijakan yang lebih tepat pula, teknologi AI justru akan mendorong kemajuan hidup masyarakat melalui penciptaan berbagai peluang baru yang menguntungkan bagi semua kalangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi