KOMPAS.com - Empat warga Nigeria menjadi penumpang gelap sebuah kapal kargo yang melintasi Samudera Atlantik selama 14 hari.
Mereka berada di ruang kecil di atas daun kemudi kapal dan kehabisan makanan pada hari kesepuluh.
Untuk bertahan hidup, mereka terpaksa meminum air laut yang berada empat meter di bawah mereka, sebelum diselamatkan oleh polisi Brasil di Vitoria.
Dikutip dari Reuters, (1/8/2023) perjalanan menantang maut melintasi lautan sekitar 5.600 kilometer itu terpaksa mereka lalui demi mendapatkan suaka dan kehidupan yang lebih baik.
"Itu adalah pengalaman yang mengerikan bagi saya. Di atas kapal itu tidak mudah. Saya gemetar, sangat takut. Tapi saya (akhirnya) di sini (Brasil)," kata salah seorang migran bernama Thankgod Opemipo Matthew Yeye (38).
Baca juga: Nasib Tragis Pria WN Nigeria, Ditusuk 10 Kali sampai Tewas gara-gara Ngebut di Hadapan Pelaku
Berharap sampai di Eropa
Empat warga Nigeria itu awalnya berharap pergi dari Nigeria untuk mencari suaka dan mencapai Eropa.
Namun, mereka terkejut ketika mengetahui bahwa kapal itu telah berlayar di sisi lain Atlantik, yakni menuju Brasil.
Dua pria kemudian dikembalikan ke Nigeria atas permintaan mereka, sementara Yeye dan Roman Ebimene Friday (35) mengajukan suaka di Brasil.
"Saya berdoa agar pemerintah Brasil mengasihani saya," kata Friday.
Friday sebelumnya pernah melarikan diri dari Nigeria dengan kapal, tetapi dia gagal setelah ditangkap oleh pihak berwenang.
Friday dan Yeye mengaku kondisi ekonomi dan stabilitas politik memaksa mereka ingin meninggalkan Nigeria.
Baca juga: Tuai Kritik, Rencana Inggris Tampung Migran di Tenda jika Jumlah Pendatang Melonjak
Kronologi menyelinap di daun kemudi kapal kargo
Friday mengatakan perjalanannya ke Brasil dimulai pada 27 Juni 2023. Saat itu seorang teman nelayan mendayungnya ke buritan kapal Ken Wave yang berbendera Liberia.
Ketika itu kapal berlabuh di Lagos, dan temannya meninggalkannya di daun kemudi.
Saat sampai di daun kemudi buritan kapal, dia menemukan tiga pria sudah ada di sana, menunggu kapal berangkat.
Friday mengatakan dia ketakutan. Dia belum pernah bertemu rekan barunya dan takut mereka bisa melemparkannya ke laut kapan saja.
Begitu kapal bergerak, Friday mengatakan keempat pria itu berusaha keras untuk tidak ditemukan oleh awak kapal, yang mereka juga khawatir akan menjatuhkannya ke air.
"Mungkin jika mereka menangkap kami, mereka akan melemparkan kami ke air. Jadi kami belajar sendiri untuk tidak membuat keributan," katanya.
Baca juga: 4 Orang Nigeria Bertahan 14 Hari di Daun Kemudi Kapal Kargo, Diselamatkan di Brasil
Untuk mencegah diri mereka jatuh ke air, Friday mengatakan orang-orang itu memasang jaring di sekitar daun kemudi dan mengikat diri mereka dengan tali.
Saat dia melihat ke bawah, dia berkata dia bisa melihat ikan besar seperti paus dan hiu. Karena kondisi sempit dan kebisingan mesin, dia mengaku jarang tidur dan berisiko jatuh.
"Saya sangat senang ketika kami diselamatkan," kata dia.
Kondisi di Nigeria
Pastor Paolo Parise, seorang pastor di tempat penampungan Sao Paulo, mengatakan dia telah menemukan kasus penumpang gelap lainnya, tetapi tidak pernah yang begitu berbahaya.
Menurut Paolo, perjalanan mereka memberikan bukti panjang orang akan mencari awal yang baru.
"Orang-orang melakukan hal-hal yang tak terbayangkan dan sangat berbahaya," kata Paolo.
Nigeria merupakan negara terpadat di Afrika yang memiliki masalah kekerasan dan kemiskinan parah sejak lama. Kasus penculikan juga kini telah marak terjadi di negara itu.
Yeye mengatakan, kebun kacang dan kelapa sawitnya telah hancur akibat banjir tahun ini. Ia dan keluarganya pun kehilangan tempat tinggal.
Dia berharap keluarganya sekarang bisa bergabung dengannya di Brasil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.