Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Usul Jalur Ketua OSIS IPB Dihapus, Begini Respons Kampus

Baca di App
Lihat Foto
Twitter @sbmptnfess
Tangkapan layar cuitan warganet yang mengusulkan jalur Ketua OSIS IPB dihapus.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Warganet mengusulkan supaya seleksi calon mahasiswa jalur Ketua OSIS Institut Pertanian Bogor (IPB) dihapus.

Hal tersebut dikemukakan warganet dalam cuitan di akun Twitter ini pada Minggu (30/7/2023).

Dalam cuitannya, ia juga mengusulkan supaya jalur Ketua OSIS yang dihapus, digantikan seleksi berdasarkan tes.

Hingga Kamis (3/8/2'023), usulan soal jalur Ketua OSIS dihapus sudah ditayangkan sebanyak 1,5 juta kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"No salty. Kalian setuju gak jalur ketua osis lebih baik dihapus? Pure tes gitu," cuit warganet.

Baca juga: Warganet Sebut Biaya Kuliah di UB Mahal, Ini Kata Pihak Kampus

Tuai berbagai komentar

Cuitan warganet soal jalur Ketua OSIS dihapus itu menuai berbagai komentar dari pengguna Twitter lainnya.

Sebagian warganet berpendapat, jalur penerimaan mahasiswa baru tersebut layak untuk dipertahankan.

Sebab, lulusan SMA yang pernah menjadi Ketua OSIS mendapatkan posisi ini dengan cara yang tidak mudah.

Selain itu, warganet lainnya juga menilai menjadi Ketua OSIS bukanlah pekerjaan yang gampang.

Oleh sebab itu, mereka yang pernah menjadi Ketua OSIS semasa SMA berhak untuk menggunakan pengalamannya guna mendaftar perguruan tinggi.

"Pikir lagi nder, esensi di adain jalur ketos apa? Karena jadi ketos itu penuh tantangan dengan jalan yang panjang,diharapkan dengan pengalaman itu bisa membantu univnya buat maju. trus yg daftar jalur ketos juga ga bisa langsung lolos, mereka juga di seleksi," kata warganet ini.

"Ga gampang jadi ketua osis harus bisa debat sama teman sendiri di depan kepala sekolah, deg degan nya minta ampun di liatin satu sekolah, saling berargumen gimaana masing2 pendapat bisa menyakinkan, visi misi harus bagus dan bisa membawa perubahan di sekolah. Gw ketua osis capek," cuit warganet yang lain.

"Maaf nder, tapi mereka pantes kok dapet itu jadi ketua osis itu ga gampang," timpal warganet ini.

Lantas, apa kata IPB soal usulan jalur Ketua OSIS dihapus?

Baca juga: Muncul Keterangan Cadangan di Seleksi Mandiri Unsoed 2023, Apa Artinya?

Tanggapan IPB

Kepala Biro Komunikasi IPB Yatri Indah Kusumastuti merespons cuitan soal jalur Ketua OSIS dihapus.

Ia mengatakan, pandangan soal jalur Ketua OSIS dihapus tidak bisa dibenarkan.

"Karena dalam proses seleksi, prestasi akademik para ketua OSIS ini tetap dijadikan sebagai basis seleksi," kata Yati kepada Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

"Mereka tetap diseleksi nilai raportnya, selain talenta kepemimpinan yang mereka miliki," tambahnya.

Ia menegaskan, IPB menilai prestasi akademik dan karakter kepemimpinan ketua OSIS yang mendaftar secara seimbang.

Baca juga: Warganet Sebut Biaya Daftar Kuliah di UI Mahal, Apa Kata Pihak Kampus?

Hampir 10 persen mahasiswa baru dari jalur Ketua OSIS

Lebih lanjut, Yati mengungkapkan, hampir 10 persen mahasiswa baru yang diterima di IPB pada 2023 berasal dari jalur Ketua OSIS.

Saat ditanya soal alasan IPB membuka jalur Ketua OSIS, ia menjelaskan, seleksi tersebut digelar karena IPB ingin suatu saat nanti lahir para ahli pertanian yang punya kelebihan dari aspek leadership.

Yati juga menyampaikan, ketua OSIS terlatih sebagai pemimpin sejak duduk di bangku sekolah

"Para ketua OSIS ini tentunya merupakan sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi," tandasnya.

Baca juga: Viral, Twit Uang Pangkal Jalur Mandiri Undip Capai Ratusan Juta, Ini Kata Pihak Kampus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi