Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pelari Somalia Cetak Rekor Lari 100 Meter Paling Lambat di Dunia, Ternyata Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
twitter @HassanIstiila
Tangkapan layar unggahan video pelari Somalia yang disebut pelari paling lambat di dunia untuk nomor 100 meter. Belakangan diketahui, pelari itu adalah keponakan ketua federasi atletik Somalia
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Video pelari asal Somalia yang disebut mencatat rekor paling lambat di dunia pada nomor lari jarak pendek 100 meter, viral di media sosial.

Video saat atlet somalia pertandingan internasional tersebut salah satunya diunggah oleh akun Twitter ini Rabu (2/8/2023) siang.

Tampak dalam rekaman, pelari perempuan Somalia yang mengenakan terusan berwarna biru muda mencapai garis finish paling terakhir.

Disebutkan, pelari bernama Nasra Abukar itu merupakan keponakan dari Presiden Federasi Atletik Somalia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, benarkah demikian?

Baca juga: Profil Agus Prayogo, Atlet Perwira TNI AD Pengoleksi 7 Emas SEA Games


Ketua federasi atletik diskors

Dikutip dari BBC, Kamis (3/8/2023), pelari Somalia yang selesai paling akhir tersebut diketahui sebagai Nasra Abukar Ali.

Dia mencatat waktu 21,81 detik, hampir dua kali dari pemenang, untuk menyelesaikan lari jarak pendek 100 meter di ajang Summer World University Games International University Sports Federation (FISU) di China.

Viralnya video Nasra itu pun membuat Menteri Pemuda dan Olahraga Somalia Mohamed Barre Mohamud menyampaikan permohonan maaf.

"Apa yang terjadi hari ini tidak mewakili rakyat Somalia," ujar Mohamed.

Diduga kerabat ketua federasi

Hasil investigasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Somalia menemukan bahwa Nasra bukanlah atlet atau pelari.

Ketua Federasi Atletik Somalia, Khadijo Aden Dahir pun dituduh telah menyalahgunakan kekuasaan untuk mengirimkan Nasra ke ajang olahraga internasional.

Nasra Abukar diduga merupakan kerabat Ketua Federasi Atletik Somalia Khadijo Aden Dahir hingga mendapatkan kesempatan untuk turun di ajang tersebut.

Kementerian melalui sebuah surat resmi mengungkapkan, Dahir telah melakukan tindakan penyalahgunaan kekuasaan, nepotisme, serta pencemaran nama baik bangsa di arena internasional.

Imbasnya, pada Rabu (2/8/2023), seperti dikutip dari CNN, Kementerian mengatakan telah menskors Khadijo Aden Dahir.

Baca juga: Mengenal Toco, Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing

 

Asosiasi mengaku tidak mengirim atlet

Sementara itu, dalam siaran pers pada Selasa (1/8/2023), Asosiasi Universitas Somalia menegaskan belum menunjuk atlet untuk berkompetisi di ajang internasional tersebut.

Investigasi Kementerian Pemuda dan Olahraga pun menyatakan, tidak ada Asosiasi Olahraga Universitas Somalia terdaftar yang mengirim Nasra Abukar Ali ke China.

Oleh karena itu, Kementerian akan menindak secara hukum Ketua Federasi Atletik Somalia dan pihak terlibat yang bertanggung jawab atas pemalsuan asosiasi olahraga.

Tak sampai di situ, Federasi Atletik Somalia bahkan dilaporkan setuju untuk turut menyelidiki pemilihan Nasra Abukar Ali sebagai wakil negara.

Baca juga: Penjelasan Panpel Indonesia International Marathon soal Hadiah untuk Pelari Asing

Bukan kali pertama

Kasus Nasra Abukar Ali bukan kali pertama Somalia memicu kontroversi dengan pilihan atlet di ajang atletik internasional.

Pada 2016, Maryan Nuh Muse pada ajang Olimpiade Rio berlari dengan waktu lambat, yakni 1 menit 10,14 detik di nomor 400 meter.

Padahal, rata-rata catatan waktu untuk acara tersebut adalah sekitar 48 detik.

Namun, kala itu, banyak yang memujinya lantaran berusaha mengikuti perlombaan dan menentang kondisi sulit yang dihadapi oleh wanita Somalia.

Ada pula Zamzam Mohamed Farah di Olimpiade London pada 2012, yang mencatat waktu 1 menit 20,48 detik, sekitar 30 detik di belakang pemenang.

Dia bahkan dilaporkan menerima ancaman pembunuhan sepanjang pertandingan dari beberapa orang di Somalia, yang percaya bahwa wanita tidak boleh berpartisipasi dalam olahraga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi