Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Billie Eilish Mengaku Kecanduan Film Porno, Merusak Otak, dan Kerap Alami Mimpi Buruk

Baca di App
Lihat Foto
Instagram / @billieilishfragrances
Billie Eilish rilis parfum terinspirasi dari hujan dan kegelapan
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Penyanyi Billie Eilish mengaku kecanduan menonton film porno sejak usia 11 tahun. Pengakuan Billie Eilish tersebut disampaikannya dalam acara Howard Stern Show di radio Sirius XM.

"Saya pikir film porno adalah aib. Saya dulu sering menonton film porno, jujur saja. Saya mulai menonton film porno ketika saya berusia 11 tahun," kata dia dikutip dari The Guardian.

Dia mengungkapkan bahwa kecanduannya akan film porno membuat otaknya rusak dan tak jarang ia mengalami mimpi buruk karena beberapa konten yang ditontonnya sangat keras dan kasar.

"Saya pikir itu benar-benar menghancurkan otak saya dan saya merasa sangat hancur karena saya terpapar begitu banyak film porno," tambahnya.

Eilish mengatakan bahwa dia sekarang marah pada dirinya sendiri karena berpikir bahwa tidak apa-apa untuk menonton begitu banyak film porno.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pria India Pukuli Anak karena Mengira Logo X Twitter di Ponselnya Situs Porno

Pornografi memengaruhi perilaku anak-anak

Dilansir dari BBC, menurut komisaris anak-anak di Inggris Dame Rachel De Souza mengatakan bahwa pornografi dapat memengaruhi perilaku anak usia 8 tahun.

"Anak-anak melihat pornografi terlalu muda, kebanyakan dari mereka pada usia 13 tahun, tetapi beberapa di antaranya melihatnya pada usia delapan atau sembilan tahun," kata Dame Rachel De Souza.

Sebagian besar anak-anak pertama kali melihat pornografi di media sosial dan perusahaan teknologi harus berbuat lebih banyak untuk menghapus gambar-gambar tersebut.

Dame Rachel juga telah menerbitkan sebuah laporan tentang pengaruh pornografi terhadap perilaku seksual yang berbahaya di kalangan anak-anak.

"Pada tingkat yang paling serius, anak-anak menggunakan bahasa pornografi yang penuh kekerasan dan hal ini mempengaruhi perilaku mereka," katanya.

Baca juga: Ramai soal Nonton Film Porno Membuat Rambut Cepat Panjang, Ini Penjelasan Dokter

Dampak pornografi pada anak

Psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang Christin Wibhowo menyampaikan, kecanduan film porno dapat membuat produksi hormon dopamin pada otak meningkat.

Menurutnya, jumlah hormon dopamin pada orang yang ketagihan pornografi akan terus meningkat. Awalnya, ia akan merasa cukup menonton satu adegan porno. Tapi besoknya, adegan itu tidak memberikan efek kepuasan. Dia lalu harus mencari tontonan porno lainnya.

"Akibatnya, seseorang menjadi ketagihan dan hormon dopamin dalam otak akan semakin banyak. Kalau terlalu banyak, dopamin akan membanjiri PFC," ujar Christine kepada Kompas.com, Senin (7/8/2023).

PFC (Pre Frontal Cortex) adalah kontrol di area kortikal pada otak bagian depan yang mengatur fungsi kognitif dan emosi.

Bagian otak ini juga berfungsi dalam proses berpikir yang merencanakan masa depan seseorang, sehingga saat anak kehilangan fungsi PFC ini, maka anak dikatakan kehilangan sistem rem otak.

Sehingga, dalam hal ini anak tidak akan mampu mengontrol pikiran dan perilakunya.

"Saat PFC rusak, kepribadian orang itu jadi terganggu. Kalau dulu dia bisa mengambil keputusan, lama-lama dia jadi sulit mengambil keputusan dan tidak tahu baik-buruk," kata dia.

"Jadi dia akan melakukan hal-hal berisiko, misalnya mabuk, mengebut, bolos sekolah, tidak bekerja, korupsi, karena PFC-nya rusak jadi tidak bisa membandingkan baik-buruk," tambahnya.

Baca juga: Ramai soal Nonton Film Porno Disebut Buat Aura Jadi Gelap, Psikolog: Hati-hati Efek Kebanjiran Dopamin!

 

Pengaruh tontonan porno pada kehidupan dan lingkungan

Sementara itu, Psikolog Klinis Personal Growth Shierlen Octavia mengatakan, kecanduan film porno atau adiksi pornografi umumnya ditandai oleh konsumsi konten pornografi yang berulang.

"Perilaku ini disebut sebagai adiksi ketika dorongan untuk melakukannya tidak dapat dikontrol sehingga membuatnya sulit melakukan hal sehari-hari seperti pekerjaan atau berinteraksi sosial," ujarnya terpisah, Senin (7/8/2023).

Lebih lanjut ia mengungkapkan, kecanduan film porno dapat menimbulkan dampak negatif yang serius, baik terhadap diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitar.

Adiksi pornografi dapat membuat seseorang menarik diri dari lingkungan sekitar karena tidak mampu mengontrol dorongan untuk menonton tayangan porno.

"Lebih dari itu, kecanduan film porno juga dapat menurunkan produktivitas seseorang karena hasrat untuk mengonsumsi konten pornografi dapat melebihi tanggung jawab yang harus dikerjakan," ungkap Shierlen.

Selain itu, adegan seksual yang ditayangkan di film porno biasanya digambarkan dengan berlebihan dan tidak menggambarkan realitas.

Hal ini sering kali memunculkan persepsi yang keliru mengenai hubungan romantis dan seksualitas. Misalnya anggapan bahwa melakukan free sex tidak berisiko atau bentuk-bentuk tubuh ideal yang harus dimiliki untuk mencapai kepuasan seksual.

"Akibatnya, orang yang kecanduan film porno juga berpotensi mudah merasa cemas dan tidak percaya diri, terutama berkaitan dengan kehidupan seksualnya," jelasnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi