Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Anak di Usia 1-4 Tahun Belum Punya Memori? Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi balita.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang memperlihatkan jika anak usia 1-4 tahun disebut belum memiliki memori atau ingatan, ramai di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok ini pada Jumat (4/8/2023). 

Dalam video terdapat narasi yang bertuliskan "Aku ketika usia: 1-4 tahun" yang mana oleh pengunggah ditunjukkan dengan sikap terdiam.

Namun, pada saat narasi di video berubah menjadi "Aku ketika usia: 5 tahun" pengunggah menunjukkan sikap yang seakan-akan menyadari sesuatu.

"Baru sadar," tulis pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan tersebut mendapat sejumlah komentar dari warganet. Beberapa di antaranya mengatakan bahwa mereka cenderung tidak sadar atau tidak memiliki ingatan masa kecil.

"Kenapa kita tidak sadar saat kecil," tulis akun @botterrqueen.

"Akuu 2 tahunan dah ingett cuma part part yang berkesan/yg melekat ajaa sisanya lupa," ungkap akun @xxxrsotta.

Lantas, benarkah anak di usia 1-4 tahun cenderung tidak mengingat memori masa kecilnya?

Baca juga: Benarkah Pengguna Narkoba Tetap Mengalami Kerusakan Saraf Otak meski Sudah Direhabilitasi? Ini Kata Dokter Saraf


Penjelasan dokter

Dokter Spesialis Saraf Konsultan Neurodegeneratif di Rumah Sakit Mandaya Royal Puri, Pukovisa Prawiroharjo membenarkan jika anak kecil di usia 1 hingga 4 tahun cenderung tidak bisa mengingat memori mereka.

Akan Pukovisa juga mengatakan bahwa ingatan anak pada usia tersebut bisa kembali hadir secara tidak langsung atau tanpa disadari.

"Tapi memang umumnya anak tidak bisa mengingat detail dan tidak dapat dijabarkan lengkap pada usia tersebut. Tapi ingatan bisa hadir dalam bentuk dejavu atau alam bawah sadar lain," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (7/8/2023).

Lebih lanjut Pukovisa mengungkapkan, secara umum hal itu adalah kondisi normal. Hal ini karena, perkembangan dan kerja otak pada anak di usia itu memang sudah maksimal.

"Sudah maksimal kerjanya sesuai usianya. Ya tentu jangan dibandingkan dengan daya ingat orang dewasa," ungkapnya.

Baca juga: Ramai soal Sindrom Skibidi Toilet, Apa Bahayanya untuk Anak?

 

Usia berapa anak mulai memiliki memori?

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa anak-anak akan mulai mengingat dengan lebih jelas ketika mereka sudah beranjak di usia 5 tahun ke atas.

Kendati demikian, hal tersebut tidak bisa disamaratakan mengingat setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda.

"Setiap anak berbeda (tahap mengingat masa kecilnya). Selain itu, bisa tergantung jenis memori pada anak juga," jelasnya. 

Sementara itu, menurut Jeanne Shinskey, dosen senior bidang psikologi dari Royal Holloway Universitas London mengungkapkan, kemampuan memori anak berusia 3 tahun memang tak seperti pada orang dewasa, karena masih terus berkembang.

"Perubahan-perubahan pada masa perkembangan yang juga terjadi pada otak, mungkin bisa menjelaskan mengapa ingatan masa kecil menghilang," kata dia dikutip dari Kompas.com (30/7/2016).

Perkembangan yang terjadi pada bagian-bagian otak itu termasuk pembentukan, mempertahankan, dan mengambil kembali memori. Misalnya saja, hipocampus yang bertanggung jawab pada pembentukan memori, masih berkembang sampai usia 7 tahun.

Baca juga: Pria India Pukuli Anak karena Mengira Logo X Twitter di Ponselnya Situs Porno

Faktor yang memengaruhi ingatan masa kecil

Selain itu, penggunaan bahasa kepada anak juga menjadi salah satu faktor yang juga memengaruhinya.

Di usia satu sampai enam tahun, anak-anak mengalami perkembangan bahasa yang pesat. Di mana, dari satu dua kata menjadi sangat fasih bicara.

Kemudian, perkembangan yang pesat pada kemampuan verbal ini akan menjadi tumpang tindih dengan periode amnesia masa kecil. Misalnya saja penggunaan kata-kata lampau, sehingga anak sering keliru mengingat hal yang terjadi minggu lalu atau kemarin.

Para ahli mengatakan, memori sebelum usia bicara akan hilang jika tidak diungkapkan dalam bahasa.

Sementara itu, faktor budaya juga ikut berpengaruh pada terbentuknya ingatan masa kecil.

Orang dewasa di lingkungan budaya yang lebih menghargai kemandirian, seperti Amerika Utara dan Eropa, cenderung memiliki ingatan masa kecil lebih baik dibanding dengan orang dewasa yang dibesarkan dalam budaya yang menghargai kekerabatan Asia dan Afrika.

Dalam budaya yang lebih menonjolkan kemandiran, orangtua akan lebih banyak menceritakan tentang kemampuan individu anak, pengalaman, perasaan, tetapi lebih sedikit tentang hubungan dengan orang lain atau rutinitas sosial. 

Shinskey mengatakan, walau seseorang tidak bisa dengan jelas mengingat kejadian saat usia balita, tetapi masa-masa tersebut meninggalkan jejak kuat dan memengaruhi perilaku kita saat ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi