Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Bulu Berdiri Tanda Kucing Cacingan? Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar soal bulu kucing yang berdiri disebut sebagai tanda kucing cacingan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan foto yang memperlihatkan seekor anak kucing dengan bulu yang berdiri atau jabrik jadi perbincangan ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat oleh akun Twitter ini pada Minggu (6/8/2023).

Pengunggah mempertanyakan apakah bulu jabrik pada kucing merupakan tanda kucing cacingan.

"Bulunya njabrik gini tu apa pertanda cacingan ya? mau ngasih obt cacing tp lg di mudik. uti, nggak ada timbangan. Blm tau udah ada 500gr blm ni bocil kcg," tulis pengunggah.

Hingga Selasa (8/8/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 1,5 juta kali dan mendapatkan lebih dari 1.200 komentar dari warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, benarkah bulu kucing berdiri pertanda kucing cacingan?

Baca juga: Benarkah Kucing dan Anjing Bisa Mendeteksi Kehamilan?


Penjelasan dokter hewan

Dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Slamet Raharjo mengungkapkan bahwa bulu kucing yang berdiri atau jabrik tidak selalu menjadi pertanda kucing cacingan.

"Rambut berdiri atau njegrak pada kucing paling sering terjadi karena kucing defensif atau karena merasa terancam dan takut," kata Slamet kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2023).

Ia menyampaikan, apabila bulu kucing berdiri terus-menerus dan disertai dengan kondisi selaput lendir yang pucat, maka bisa jadi indikasi anemia karena infeksi cacing.

Senada, dokter hewan di Universitas Nusa Cendana Aji Winarso juga menyampaikan bahwa bulu kucing yang berdiri, terlebih pada kitten atau anak kucing, belum tentu gejala cacingan.

"Tidak selalu juga (bulu kucing berdiri tanda cacingan), bahkan kucing yang buncit pun belum tentu cacingan," ujarnya terpisah, Selasa (8/8/2023).

"Hanya saja kalau sudah kurus dan buncit, maka bisa menjadi salah satu ciri yang mengarah ke sana (cacingan)," sambungnya.

Baca juga: Pengorbanan Nabila, Tertabrak Truk hingga Kakinya Diamputasi demi Selamatkan Kucing

Tanda kucing cacingan

Lebih lanjut, Aji mengungkapkan bahwa kucing cacingan memiliki beberapa tanda yang bisa dilihat secara langsung, seperti bagian perut yang buncit sementara bagian tubuh lain kurus, bulu menjadi kasar dan kusam, serta nafsu makan berkurang.

"Bulu kucing yang tampak kasar dan kusam itu juga dampak dari kekurangan nutrisi, salah satunya akibat cacingan," jelasnya.

"Meski begitu, memang untuk kucing cacingan, harus dilihat melalui pemeriksaan fases dengan mikroskop," tambahnya.

Aji menyarankan supaya kucing diberi obat cacing secara rutin, terlebih untuk kucing yang sering keluar rumah.

Baca juga: 7 Alasan Mengapa Kucing Suka Menggaruk Dinding dan Furnitur

Usia berapa kucing boleh diberi obat cacing?

Pemberian obat cacing, kata Aji, dapat diberikan sejak usia 3 bulan untuk kitten yang sudah terinfeksi dan 6 bulan untuk kucing yang belum terpapar infeksi cacingan.

"Umur 3 bulan kucing belum sempat cacingan. Ini karena cacing perlu waktu untuk tumbuh dari telur hingga jadi cacing," katanya.

"Meskipun kalau ada cacing, belum banyak. Untuk itu pemberian obat cacing harus diberikan secara rutin," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi