Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Maba Unpad Jalur Mandiri Disebut Ditawari Pindah Prodi Pilihan Pertama, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@sbmptnfess
Viral unggahan berisi calon maba jalur mandiri Unpad ditawari pindak ke prodi pilihan pertama
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan unggahan berisi tangkapan layar Google Form berisi tawaran untuk pindah ke program studi pilihan pertama di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN).

Tawaran itu disebut ditujukan kepada calon mahasiswa baru (maba) jalur seleksi mandiri yang belum melakukan daftar ulang.

"Lulus seleksi mandiri salah satu ptn! dapet pilihan 2. Tapi karenaa belum daftar ulang sampai sekarang, malah ditawarin pindah ke pilihan 1, ini gimana konsepnya sih, apa emang semuanya begini?????" tulis warganet melalui akun ini.

Baca juga: Ramai soal Cara Panitia UGM Bikin Formasi Mahasiswa Baru 2023, Apa Rahasianya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam tangkapan layar yang dibagikan, calon maba diminta untuk memberi jawaban terkait pertanyaan berikut:

Jika berminat untuk dipindahkan dari program studi pilihan 2 ke pilihan 1, silakan tuliskan (Nama lengkap/No hp/Email) agar kami dapat melakukan proses pemindahan program studi.

Meski pengunggah tidak menyebutkan kampus secara khusus, tetapi banyak warganet dalam komentar menyebutkan bahwa PTN tersebut adalah Universitas Padjadjaran (Unpad).

Baca juga: Warganet Sebut Biaya Kuliah di UB Mahal, Ini Kata Pihak Kampus

Lantas, bagaimana penjelasannya?

Baca juga: Biaya Kuliah Mahasiswa yang Diterima Melalui Jalur Mandiri Unpad 2023

Penjelasan Unpad

Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi membenarkan bahwa Google Form itu berasal dari Unpad.

Namun, ia menyebutkan jika formulir tersebut bukan ditujukan untuk menawarkan calon maba pindah prodi pilihan pertama, melainkan hanya sebatas survei.

"Jadi ini intinya merupakan survei yang dilakukan untuk melihat preferensi disparitas minat antara pilihan 1 dan 2 untuk mahasiswa," kata Dandi kepada Kompas.com, Kamis (10/8/2023).

"Utamanya survei ini adalah untuk mendesain sistem Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) tahun depan," sambungnya.

Dandi menuturkan, pelaksanaan SMUP tahun ini sangat bergantung pada kebutuhan kuota yang tersedia, serta kebijakan kementerian.

Baca juga: Ramai soal Wisudawan Termuda Unpad dari Fakultas Kedokteran Berusia 19 Tahun, Ini Kisahnya...

Tentang seleksi mandiri Unpad

Sebagai informasi, SMUP Unpad merupakan ujian mandiri yang digelar oleh pihak kampus.

Diketahui, ada dua skema seleksi mandiri di Unpad, yakni menggunakan nilai Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan nilai SMUP.

Untuk skema pertama, dikhususkan bagi lulusan baru 2023.

Seleksi mandiri ini dapat diikuti oleh lulusan SMA atau sederajat lulusan 2021, 2022, dan 2023.

Baca juga: Biaya Kuliah Farmasi Jalur Mandiri 2023 di UGM, ITB, Undip, Unair, dan Unpad

Selain itu, lulusan Paket C juga diizinkan mengikuti seleksi mandiri Unpad 2023 dengan umur maksimal 20 tahun.

Sementara itu, daya tampung yang tersedia untuk seleksi mandiri program sarjana di Unpad sekitar 30-40 persen dari total daya tampung program studi.

Bagi mahasiswa jalur mandiri Unpad, diwajibkan membayar biaya Iuran Pengembangan Institusi (IPI), selain uang kuliah tunggal (UKT).

Besaran IPI ini bergantung pada jurusan masing-masing.

Baca juga: Biaya Kuliah di Binus Tahun Ajaran 2023/2024

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi