Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Media Asing soal Jakarta Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar laman IQAir
Jakarta jadi kota paling tercemar di dunia.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sejumlah media asing menyoroti ibu kota Indonesia, Jakarta, yang disebut-sebut sebagai kota paling tercemar di dunia.

Berdasarkan data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir, Jakarta di posisi teratas daftar kota paling tercemar pada Rabu (9/8/2023).

Penetapan tersebut setelah kota ini secara konsisten selalu masuk sepuluh besar kota tercemar sejak Mei 2023.

Lantas, apa kata media asing soal kondisi polusi udara di Jakarta?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Kota dengan Tingkat Polusi Tertinggi di Dunia, Jakarta Peringkat 2


1. Reuters

Berita pertama diterbitkan Reuters, media internasional yang berpusat di London, Inggris, pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Dalam berita bertajuk "Ibu kota Indonesia dinobatkan sebagai kota paling tercemar di dunia", Reuters menyebutkan, Jakarta memiliki tingkat polusi udara tidak sehat untuk lebih dari 10 juta penduduk hampir setiap hari.

Berita itu juga turut melampirkan komentar salah satu penduduk yang menyayangkan kualitas udara semakin berbahaya bagi kesehatan anak-anaknya.

"Begitu banyak anak yang sakit dengan keluhan dan gejala yang sama seperti batuk dan pilek," ujar pria bernama Rizky Putra (35).

Bukan hanya itu, Reuters juga menyoroti gugatan perdata pada 2021 yang menuntut pemerintah mengambil tindakan untuk mengendalikan polusi udara.

2. Bangkok Post

Surat kabar harian berbasis di Thailand, Bangkok Post pada Kamis (10/8/2023), memberitakan bahwa Jakarta termasuk kota tercemar di dunia menurut IQAir.

Melalui artikel berjudul "Jakarta menjadi kota besar paling tercemar di dunia", media itu menuliskan, Jakarta berada di posisi atas hampir setiap hari terhitung sejak Senin (7/8/2023).

Menurut Bangkok Post, Jakarta jadi kota tercemar polusi disebabkan pihak berwenang gagal menangani lonjakan kabut asap beracun.

Media ini juga menyoroti sepuluh pembangkit listrik tenaga batu bara yang masih beroperasi dalam radius 100 kilometer dari ibu kota Indonesia.

"Indonesia telah berjanji untuk menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru mulai 2023 dan menjadi netral karbon pada 2050," tulisnya.

Baca juga: Presiden Jokowi, Menteri hingga Gubernur Divonis Bersalah soal Polusi Udara di Jakarta

 

3. Straits Times

Straits Times, surat kabar berbasis di Singapura, menyorot kondisi ibu kota Indonesia, Jakarta, sebagai salah satu kota paling tercemar di dunia.

Merujuk salah satu narasumber dalam artikel "Ibu kota Indonesia dinobatkan sebagai kota paling tercemar di dunia", media ini mengatakan bahwa menghirup udara tercemar setiap hari dapat menyebabkan penyakit pernapasan.

Tak hanya itu, kondisi udara yang buruk di Jakarta juga dapat berimbas pada perkembangan kognitif anak, bahkan kesehatan mental.

Terbit pada Kamis, Straits Times turut menyertakan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai solusi kota pemilik udara terburuk di dunia.

"Jokowi mengatakan kepada wartawan bahwa solusinya adalah memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara, yang sekarang sedang dibangun pemerintahnya dari bawah ke atas di pulau Kalimantan," tulis media itu.

4. Asia Financial

Asia Financial dalam pemberitaan bertajuk "Emisi India Turun Besar; Jakarta Kota Terpolusi Dunia" pada Kamis, membandingkan kondisi Jakarta dengan India.

Media ini menuliskan, India yang disebut sebagai penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia mengalami penurunan emisi lebih signifikan dari perkiraan.

Keberhasilan itu, tulisnya, tidak lepas dari pemerintah India yang merangkul energi terbarukan dan memperluas kawasan hijau.

Di sisi lain, kondisi ibu kota Indonesia justru berbanding terbalik dengan India. Bahkan, media ini menyoroti respons pemerintah yang ingin memindahkan ibu kota negara sebagai solusi.

"Indonesia akan menunjuk Nusantara sebagai ibu kota baru tahun depan dan setidaknya 16.000 pegawai negeri sipil, militer dan polisi akan pindah ke sana," tulisnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi