Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Meteor Perseid 12-13 Agustus 2023, Ini Cara Terbaik Melihatnya

Baca di App
Lihat Foto
Wikipedia
Hujan meteor Perseid diamati dari fasilitas penelitian European Southern Observatory pada tahun 2010.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Langit Indonesia akan dilewati oleh fenomena hujan meteor perseid yang mencapai puncaknya pada 12-13 Agustus 2023.

Hujan meteor merupakan fenomena yang terjadi saat batuan meteor jatuh menuju atmosfer Bumi.

Sejumlah meteor yang jatuh ke Bumi akan terlihat seperti tetesan hujan sehingga disebut hujan meteor.

Baca juga: Ramai Foto Diduga Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Ini Penjelasan Lapan

Dilansir dari unggahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di akun Instagram @brin_indonesia, hujan meteor ini dinamai perseid karena titik radiasinya memancar dari rasi bintang Perseus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perseid bersumber dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle. Kecepatan meteor pada hujan meteor perseid ini dapat mencapai 212.400 km/jam.

Hujan meteor perseid memiliki intensitas maksimal sebanyak 100 meteor per jam.

Baca juga: Apa Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet? Berikut Penjelasannya

Lantas, bagaimana cara terbaik melihat hujan meteor perseid?


Baca juga: Soal Kilatan Cahaya dan Suara Dentuman di Gunung Raung, Ini Kata Lapan

Tips melihat hujan meteor perseid

Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan, waktu terbaik untuk melihat hujan meteor perseid adalah pada Sabtu (12/8/2023) malam.

"Waktu pengamatan (terbaik) Sabtu malam Ahad, mulai pukul 01.30-05.00 WIB," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Untuk mendapatkan pemandangan hujan meteor terbaik, Thomas menyarankan agar masyarakat sebaiknya melakukan pengamatan saat kondisi cuaca cerah.

Menurut dia, pengamatan sebaiknya dilakukan di tempat yang jauh dari polusi cahaya.

Baca juga: Ramai soal Benda Bercahaya Hijau di Langit Bandung, Ini Kata BRIN

Dikutip dari laporan BRIN, polusi udara adalah penggunaan cahaya buatan dengan intensitas tinggi. Polusi cahaya mengganggu pandangan ke alam semesta dan memengaruhi lingkungan,
keamanan, konsumsi energi, dan kesehatan.

"Pilih tempat yang jauh dari polusi cahaya. Minimal tidak ada cahaya lampu di sekitar (tempat pengamatan) yang mengganggu," lanjut Thomas.

Ia menambahkan, masyarakat yang ingin melihat hujan meteor harus mengarahkan pandangan ke arah langit sebelah timur laut sampai utara.

Pandangan pengamat ke arah langit juga harus bersih dari penghalang bangunan atau pohon.

"Hujan meteor tampak berupa meteor yang melintas sekitar 1-2 meteor per menit," tandasnya.

Baca juga: Fenomena Astronomis Agustus 2023: Puncak Hujan Meteor dan Supermoon

Tidak perlu bantuan alat

Sebelumnya, Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging menyatakan, hujan meteor perseid akan terjadi pada 17 Juli-24 Agustus 2023.

Namun, puncak hujan meteor perseid baru akan terjadi di langit Indonesia pada 12-13 Agustus 2023.

"Iya (tanggal puncak 12-13 Agustus 2023). Biasanya, (hujan meteor) ada sepekan kurang lebih. Tanggal-tanggal tersebut biasanya pada puncaknya atau terbanyak-terbanyaknya," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (10/8/2023).

Sungging mengatakan, hujan meteor merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia. Tepatnya, setiap bulan sepanjang tahun.

Menurutnya, puncak hujan meteor perseid bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa memerlukan bantuan alat.

Hujan meteor perseid juga tidak akan berdampak bahaya bagi Bumi.

Baca juga: Astronom Temukan Planet Seukuran Bumi, Layak Huni?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi